Dalam upaya mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia, B2B Matching oleh Festival Indonesia kembali diadakan untuk yang ketiga kalinya di Sheraton Hotel, Kamis (3/10/2024). Acara yang diadakan setiap tahun sejak 2022 ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada UMKM yang telah memiliki produk siap ekspor dan berkualitas tinggi untuk memasarkan produk mereka kepada potential buyer.
Sebagai pihak intermediary, panitia B2B Matching berperan melakukan riset dan kurasi terhadap pelaku UMKM di Indonesia serta menginformasikan pelaku usaha mengenai teknis ekspor ke Australia. Dikutip dari pernyataan Ibu Rini sebagai perwakilan pelaksana B2B Matching, regulasi untuk ekspor ke Australia kini lebih mudah; informasi ini diketahui oleh importir lokal yang telah berpengalaman dan turut serta dalam kepanitiaan Festival Indonesia. Knowledge sharing tersebut diharapkan dapat mendorong UMKM untuk mempresentasikan dan menjual produk mereka sesuai dengan standar pasar Australia.
Acara ini mengundang UMKM dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya adalah Padussiana dari Sumatera Barat yang menawarkan bumbu masakan tradisional seperti rendang, kari dan camilan autentik. Ada juga Indonesia Batik Center yang kerap mendukung berbagai kegiatan diaspora Indonesia di Melbourne dengan menawarkan produk-produk batik dan menampilkan keragaman budaya Indonesia.
Selain itu, ada juga beberapa perusahaan yang tengah menjajaki pasar konsumer Australia. Seperti misalnya Multigo, sebuah perusahaan pembinaan yang mendukung UMKM dalam meningkatkan kualitas produk agar memenuhi standar ekspor. Sebelumnya, Multigo memiliki pengalaman dalam memperkenalkan produk-produk Indonesia di berbagai negara di Eropa dan saat ini tengah menjajaki pasar Australia. Hal ini menjadikan mereka perantara penting dalam jalinan bisnis internasional. Terdapat pula Star Sorghum yang menawarkan sorghum grain serat tinggi yang siap olah untuk dijadikan dasar pangan gluten free seperti pasta dan beras. Star Sorghum saat ini sudah telah diterima di beberapa pasar di Asia dan kini mencoba merambah ke Australia.
Event B2B Matching juga menghadirkan booth pengrajin dari Indonesia seperti Kleren dan Universitas Pattimura. Kleren adalah ritel dari Yogyakarta yang menjual coconut sugar, aksesoris mutiara Lombok, ebony cutleries, lurik, dan batik dengan model kontemporer seperti sepatu batik dan kain yang menggunakan teknik shibori dyeing. Sementara itu, Universitas Pattimura menampilkan produk aksesoris bernilai seni tinggi dan menyokong sustainability dengan memanfaatkan sisik ikan sebagai bahan baku. Produk tersebut adalah hasil karya Ibu Thea selaku dosen universitas serta para mahasiswa.
Acara ini adalah langkah awal bagi para pelaku UMKM untuk berinteraksi langsung dengan pembeli potensial dan menunjukkan bahwa UMKM terpilih tidak hanya berfokus pada profit, tetapi juga berkomitmen untuk inovasi dan keberlanjutan. Setelah showcase ini, produk-produk mereka dipasarkan di Outdoor Festival Indonesia pada hari Minggu (6/10/2024) dan memberikan mereka kesempatan untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.
Teks dan foto: Ivany Hanifa Rahmi