Bermain Bersama 1000+ Rusa di Nara Park, Jepang

Umumnya, bagi orang Indonesia yang pertama kali berkunjung ke Jepang, mereka mengutamakan untuk mengunjungi the Golden Triangle (Tokyo, Kyoto, Osaka). Hal itu juga yang saya lakukan saat pertama kali ke sana. Namun, liburan kali ini merupakan liburan kedua saya di Jepang, sehingga saya sangat tertarik untuk melihat kota-kota unik lainnya yang ada di Jepang. Dalam perjalanan saya ke perkebunan teh di Wazuka, saya menyempatkan setengah hari penuh untuk mengitari Nara.

Nara (奈良) merupakan ibu kota permanen pertama Jepang yang didirikan pada tahun 710 M. Sebelumnya, ibu kota dipindahkan ke lokasi baru setiap kali seorang kaisar baru naik tahta. Namun, karena pengaruh dan ambisi politik dari biara-biara Buddha yang kuat di kota itu tumbuh menjadi ancaman serius bagi pemerintah, ibu kota dipindahkan dari Nara ke Nagaoka pada tahun 784 dan beberapa tahun kemudian ke Kyoto. Nara terletak kurang dari satu jam dari Kyoto dan Osaka. Karena kepentingan sejarahnya, kota ini tetap penuh dengan kekayaan budaya, termasuk beberapa kuil tertua dan terbesar di Jepang.

Terpenting, di Nara terdapat taman ikonik Nara Park atau Taman Nara. Taman Nara adalah rumah bagi rusa-rusa jinak yang berkeliaran dengan bebas. Dianggap sebagai utusan para dewa, lebih dari 1000 rusa di Nara telah menjadi simbol kota dan bahkan ditetapkan sebagai harta karun alam. Sebagian dari Nara Park sendiri dibangun di tanah Kuil Kasuga Taisha. Dewa yang diabadikan di dalamnya adalah Takemi Kajichi no Mikoto. Konon katanya, dia menunggangi rusa suci ke Nara dari Kuil Kashima di Prefektur Ibaraki. Karena legenda ini, rusa dianggap sebagai hewan suci penolong dewa dan telah dilindungi selama bertahun-tahun.

Pengunjung bisa bersantai di taman ini sembari melihat rusa yang makan atau duduk-duduk di bawah pohon. Kita juga bisa memberi mereka makan kerupuk nasi khas untuk rusa yang dikenal dengan shika senbei yang dijual di sekitar taman.

Sebenarnya, rusa di Nara Park adalah hewan liar, dan sangat mampu mencari makan sendiri. Sepanjang tahun, seekor rusa biasanya akan memakan berbagai macam jenis tumbuhan, termasuk rumput, rumput pampas perak, dan ragam rumput darat lainnya. Rusa Nara sebenarnya dibagi menjadi dua jenis berdasarkan pola makannya: “Rusa Taman”, yang tinggal di dataran Taman Nara, dan “Rusa Gunung Wakakusa”. Namun, untuk keduanya, rumput merupakan makanan utama mereka. Ketergantungan yang besar terhadap rumput membuat rusa Nara sangat berbeda dengan spesies rusa lainnya di Jepang.

Fakta menarik tentang rusa di Nara, terkadang mereka menunjukkan perilaku ‘membungkuk hormat’. Secara kasar, waktu terbaik untuk melihat rusa membungkuk hormat adalah ketika anda membawa shika senbei dan memberikannya kepada mereka. Pada saat seperti itu, rusa tersebut akan menggerakkan kepala ke atas dan ke bawah. Dari sudut pandang manusia, pemandangan itu terlihat seperti sedang memberi hormat.

Rusa membungkuk hormat bukanlah ciri umum rusa di dunia. Hanya rusa Nara yang sering memberi hormat. Hal ini dianggap sebagai bentuk komunikasi mereka dengan manusia. Dapat dikatakan bahwa karakteristik perilaku khas rusa Nara ini terbentuk dari adanya hubungan harmonis yang baik antara manusia, hewan, dan alam. Para rusa telah belajar membungkuk hormat ketika meminta diberi makan kepada pengunjung. Meskipun rusa Nara sangat jinak, mereka bisa menjadi agresif jika mengira anda akan memberi mereka makan, jadi pastikan untuk tidak menggodanya dengan makanan.

Komplek Wihara dan Kuil yang Luar Biasa, serta rusa yang bebas berkeliaran di Taman Nara merupakan bagian dari kawasan wisata di kaki Gunung Wakakusa yang penuh dengan rusa lincah dan ramah. Pemandangan alam di sekitar area ini juga termasuk hutan yang belum terjamah dan danau yang penuh dengan kura-kura dan ikan koi. Aneka wihara Buddha dan kuil Shinto di Nara berumur lebih tua dan lebih unik dari kebanyakan kuil di Kyoto. Oleh karena itu, pemugaran sering dilakukan untuk merawat bangunan bersejarah yang mereka miliki.

Akses menuju pusat Nara yang paling mudah adalah lewat Osaka. Nara dilalui jalur JR dan kereta dari Stasiun Kintetsu. Cara tercepat untuk mencapai Nara adalah menaiki kereta api cepat ekspres dengan waktu tempuh sekitar 35 menit dari Stasiun Namba Osaka ke Stasiun Kintetsu Nara. Perjalanan ini memakan biaya 510 yen, lebih mahal dibandingkan tiket kereta api ekspres reguler dengan waktu tempuh 5 menit lebih lama. Kintetsu Nara juga bisa dicapai dari Stasiun Kyoto dalam waktu sekitar 30 menit. Dari Kintetsu Nara, jalan kaki 15 menit untuk tiba di Nara Park. Taman ini juga bisa dicapai dari Stasiun Nara dengan berjalan kaki 25 menit.

Bagi OZIPmates yang ingin merasakan nuansa alam yang syahdu dan suka berinteraksi dengan hewan, Nara bisa menjadi salah satu kota prioritas wisata anda. Tidak hanya keindahan alamnya, Nara juga menyuguhkan variasi kudapan khas, misalnya kakigori, es serut khas Jepang. Jika anda penasaran, mungkin ini bisa masuk bucket list anda.

Teks dan foto: Siti Mahdaria