Berkenalan dengan Komunitas Monash Music (MoMu)

Processed with VSCO with p5 preset

Tidak hanya sebagai media hiburan, musik kerap menjadi obat penawar kala kepenatan melanda di sela-sela aktivitas. Tak jarang ia menjadikan perasaan kita riang kembali di tengah letih yang menghujam, apalagi bagi kita yang terus-menerus dihadapkan pada pekerjaan dan dinamika kehidupan yang menguras energi setiap harinya. Tidak hanya mendobrak dimensi ruang dan waktu, musik dapat menyentuh hati dan jiwa manusia dalam berbagai lapisan kehidupan. Ia juga mampu menjadi wadah bagi mereka yang gemar berkelindan dengan suara dan lagu.

 

Barangkali, hal tersebutlah yang menjadi salah satu latar belakang lahirnya Monash Music atau yang biasa disapa MoMu. Komunitas yang digawangi oleh beberapa anak muda sekaligus mahasiswa yang tengah menempuh program studi magister di Monash University ini resmi dibentuk beberapa bulan lalu.

 

Dalam kesempatan wawancara dengan Tim OZIP beberapa waktu lalu, Rayhan Sudrajat, koordinator MoMu, menjelaskan bahwa komunitas musik ini diinisiasi atas dasar kebersamaan. Semua dibentuk dengan tujuan untuk merekatkan hubungan pertemanan antarmahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di Monash University. Namun, Rayhan juga menekankan bahwa ke depannya MoMu diharapkan dapat menjangkau lebih banyak kawan dan anggota dari berbagai latar belakang. “Kami berharap MoMu tidak hanya terbatas pada anak-anak Monash atau orang Indonesia saja melainkan bisa mengajak lebih banyak kawan untuk guyub,” tukasnya.

 

Ketika ditanya perihal rencana kegiatan ke depan, Rayhan menyampaikan bahwa selain memiliki jadwal latian setiap minggu, para anggota MoMu juga sedang mempersiapkan diri untuk beberapa penampilan di acara festival budaya mendatang, busking di sudut-sudut kota Melbourne, membuat video musik, dan vlog. Mengenai preferensi musik, Rayhan menambahkan bahwa untuk saat ini MoMu sedang berfokus pada musik pop baik dari Indonesia maupun luar negeri. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa MoMu akan menyentuh musik tradisional yang disandingkan dengan musik kontemporer nantinya.

 

Komunitas MoMu berharap ia dapat terus menjadi wadah untuk kawan-kawan dalam bermain musik dan berkarya, mencurahkan kreativitasnya, dan juga tempat untuk saling belajar. MoMu juga dengan senang hati menerima kawan baru yang ingin bergabung dalam bermusik. Informasi terkait komunitas ini dapat dilihat atau dikirimkan melalui pesan di kanal Instagram MoMu yakni @momu.melb.

 

Teks: Nudia Imarotul Husna

Foto: Rayhan Sudrajat