“The Dessert King” Kebanggaan Indonesia : “The Dessert King” The Pride of Indonesia

Bisa dibilang bahwa Reynold Poernomo adalah penampil yang paling ditunggu-tunggu di ajang Wonderful Indonesia Festival 2015. Sejak pagi, berbondong-bondong Melbournians sengaja datang menjumpai Reynold untuk bertegur sapa hingga mengajak berfoto bersama. Tidak hanya kaum wanita, bahkan anak-anak pun banyak yang menjadi fans berat Chef yang dijuluki sebagai “The Dessert King” ini.

Kelihaiannya dalam membuat berbagai olahan dessert, memberikan nilai tersendiri ke Chef yang baru berusia 21 tahun ini. Berkompetisi di ajang Masterchef Australia 2015 dan menempati posisi empat besar, makin memantapkan langkahnya untuk fokus di hidangan penutup/dessert. Karya-karya hidangan penutup Reynold selalu tampil “indah”, cara mengolah dan menyajikan dessert lebih menyerupai seniman yang sedang membuat suatu karya seni. Tak heran jika dalam kompetisi itu Reynold juga terpilih sebagai peserta terfavorit pilihan penonton.

Tumbuh dari keluarga berlatar belakang “cooking” (Ibunya memiliki usaha pattiserie Artplate di Sydney, sedangkan kakaknya, Arnold Poernomo, adalah salah satu juri di acara Masterchef Indonesia), dari sanalah Reynold telah mengenal, memiliki pengetahuan, sekaligus ketrampilan dalam memasak sedari dini.

Buntut dari kesuksesan Reynold tersebut, dalam waktu dekat Reynold besama keluarganya akan membuka sebuah Dessert Bar di Sydney. Tak hanya itu, Reynold pun disibukkan oleh berbagai undangan untuk melakukan demo masak di berbagai tempat, seperti halnya di Wonderful Indonesia Festival 2015. Demo masak yang ditutup dengan Meet and Greet tersebut disambut dengan sangat meriah. Walau suasana di siang itu cukup panas, tapi tak mengurangi antusiasme pengunjung untuk mengikuti sesi cooking demo tersebut hingga selesai. Kelihaian Reynold dalam meramu hidangan, disertai dengan sikapnya yang ramah dan menyenangkan, tak heran membuat para pengunjung makin jatuh hati terhadap sosok kelahiran Surabaya yang dibesarkan di Sydney ini.

Penonton

Berikut ini wawancara Ozip (O) bersama Reynold Poernomo (R);

 

O: Hi, Reynold. Bisa diceritakan awal mula tertarik dengan dunia cooking?

R: Saya memulai semua ini dari membaca buku-buku memasak milik Ibu saya di rumah. Buku-buku tentang restaurant terbaik di Australia hingga beberapa negara di seluruh dunia.

 

O: Kenapa lebih memilih dessert?

R: Saya melihat dessert lebih bervariasi dalam hal penyajian dan rasa. Saya senang menggabungkan dessert dengan cocktail, dan menyajikannya secara “playful” namun artistik.

 

O:  Apa challenge dan excitement dalam membuat dessert?

R: Tantangannya adalah harus selalu memperhatikan presisi dan konsistensi setiap saat. Juga mengetahui bagaimana untuk memperbaiki/menyempurnakan sebuah resep. Tidak setiap hal yang kita ikuti (dari resep) akan berhasil, jadi kita harus selalu tahu bagaimana memperbaiki hal-hal tersebut. Sebagai contoh jika Anda membuat ganache dan “pecah”, maka tambahkan krim dingin lebih banyak untuk menyiasatinya.

 

O: Apa cita – cita ke depan setelah membuka dessert bar di Sydney?

R: Impian saya berikutnya adalah menjadi pastry chef terbaik di negeri ini dan kemudian di dunia. Saya ingin dessert bar menjadi sebuah icon yang terbaik dan terkenal.

 

O: Apa kesan tentang fans Reynold dari Indonesia?

R: Mereka asik, dan sangat mengagumkan melihat begitu banyak orang Indonesia yang tinggal di Australia. Menakjubkan sekali melihat jumlah dukungan yang saya dapatkan dari mereka di yang tinggal di sini dan di Indonesia.

 

O: Bagaimana antusisme Reynold untuk berpartisipasi di acara Wonderful Indonesia Festival di Melbourne?

R: Saya pikir ini kesempatan besar untuk dapat berinteraksi dengan masyarakat Australia dan komunitas Indonesia sekaligus, dan juga mengekspose seni dan budaya masing-masing.

 

O: Apa dessert khas Indonesia yang menjadi favorite Reynold?

R: Es Cendol, walau sebenarnya ini lebih ke minuman, sih. Tapi itulah yang saya suka, es cendol sangat segar, dingin, dan perpaduan rasanya terbaik.

 

O: Bisakah dessert Indonesia menjadi terkenal di dunia internasional, seperti rendang dan nasi goreng misalnya?

R: Tentu saja, itu hanya perlu reimagined, diolah dan ditampilkan dengan cara yang berbeda.

 

O: Bisa diceritakan apa kesibukan Reynold akhir-akhir ini, dan juga hobby selain cooking?

R: Saya pemerhati kesehatan dan suka fitness untuk menjaga bentuk badan dan supaya tetap aktif. Kesehatan selalu merupakan faktor penting dalam kehidupan. Selalu memperhatikan apa yang kita makan dan lakukan, akan menunjukkan seberapa besar kita menghargai diri sendiri. Saya juga suka banget main game, seperti PS4.

 

O: Apa arti keluarga, kekasih, dan sahabat untuk kemajuan karier Reynold?

R: Mereka adalah dukungan terbesar saya dan selalu bersama saya dari awal, melalui titik tertinggi hingga terendah dalam hidup saya. Tanpa mereka, saya tidak akan bisa seperti saat ini. Mereka membentuk hidup saya, masa depan dan karir secara bersamaan.

 

It could be said that Reynold Poernomo was the most eagerly awaited part of Wonderful Indonesia Festival 2015. Since the morning, droves of Melbournians had come to meet Reynold or to ask for a photo together. Not only women, even children are big fans of the Chef dubbed as “The Dessert King”.

Demo masak bersama Reynold (3)His cleverness to prepare various desserts, gives special prominence to the Chef who is just 21 years old. Competing in Masterchef Australia 2015 and coming in the top four, further solidifies his decision to focus on desserts. Reynold’s desserts always appear “beautiful”, how to process and present the desserts is more like an artist creating a fine work of art. No wonder in the competition Reynold was voted as the favorite participant amongst spectators.

Growing up in a cooking family (his mother owns Artplate Patisserie in Sydney, while his brother, Arnold Poernomo, is one of the judges on the show Masterchef Indonesia), from there Reynold already knew, had knowledge, as well as the skills of cooking early on.

In the aftermath of Reynold’s success, in the near future Reynold with his family will open a Dessert Bar in Sydney. Not only that, Reynold has been busy with invitations to perform various cooking demonstrations, such as Wonderful Indonesia Festival 2015. The cooking demo finished with a very enjoyable Meet and Greet. The atmosphere that afternoon was quite hot, but it did not dampen the enthusiasm of visitors to attend the cooking demo session until its completion. Reynold’s cleverness in concocting dishes, is accompanied by a friendly and present attitude, it’s no wonder visitors fall for this Indonesian who grew up in Sydney.

The following is the OZIP (O) interview with Reynold Poernomo (R);

O: Can you tell me how you started to get interested in the world of cooking?

R: I started my journey with food from reading cook books that mum had at home. Books from one of the best restaurants in the country and some in the world.

 

O: Why dessert?

R: Dessert I see is more versatile in terms of presenting and flavour pairing. I’d love to match desserts with cocktails and present them in a playful yet artistic way.

 

O: What are the challenges and excitement in making dessert?

R: Challenges would be being precise and consistent everytime. Also knowing how to fix recipes. Not every thing you follow will work, so always know how to fix things. For example if you’re making a ganache and it splits, add more cold cream.

 

O: What’s gonna be your next dream after opening the dessert bar in Sydney?

R: My next dream after is being the best pastry chef in the country and then soon enough… The world! I want the dessert bar to be iconic, the best and renowned.

 

O: What do you think about the Indonesian fans?

R: I think they’re great, it’s awesome to see so many Indonesians living in Australia. Also amazing to see the amount of support I get from them here and over in Indonesia.

O: How do you feel about participating in the Wonderful Indonesia Festival in Melbourne?

R: I think it’s a great opportunity to interact with both the Australian and Indonesian community, exposing of its arts and culture.

 

O: Do you have any favourite Indonesian dessert?

R: Es Cendol is more of a dessert drink, but that’s what I love, refreshing, cold and the flavour pairing is just the best.

O: Do you think Indonesian desserts can be as popular as rendang and nasi goreng internationally?

R: Sure, it just needs to be reimagined in a different way.

 

O: Can you tell me about your current activities and also other hobbies besides cooking?

R: I love health and fitness, always keep in shape and active. Health is always an important factor in life, always watch with what you eat and what you do, it shows how much you respect yourself. I also do love gaming, playing on my PS4.

 

O: What is the meaning of your family, partner, and friends for your career?

R: They’re my biggest support network and always been with me from day one but also there for me through my highest and lowest point in life. Without them, I wouldn’t be where I am today, they shaped my life, future and career all together.

 

Interview by: Katrini Nathisarasia

Translated by: Tim Flicker

Photo by: Ineke Iswardojo