Soundsekerta 2014: Limitless Indonesia

Sheila on Seven

Antrian panjang di depan Melbourne Town Hall (MTH) menunjukkan antusiasnya masyarakat Indonesia pada Minggu petang, 14 September 2014 itu. Gate yang di buka pada jam 6 sore sudah dipenuhi penonton yang berlomba untuk mengisi kursi paling depan.  “Acaranya sih pasti seru,” ujar Cindy Olivia, pelajar Monash University. “Terutama penampilan Sheila on 7, pasti seru banget,” sambungnya di tengah antrian.

 

Ada juga penonton yang sengaja datang untuk menyaksikan The Dandees. “Nggak nyangka panitia bisa ngundang The Dandees, pasti seru banget acaranya. Nggak sabar dengar gaya mereka yang kocak,” tutur Ramadhany Andriyanto, mahasiswa Deakin University.  “Dan aku juga ingin nonton Maliq & D’Essesntials, lagu-lagu mereka bagus. Aku suka banget. Makanya dibela-belain datang dari Burwood buat nonton mereka,” sambungnya.

 

Soundsekerta 2014 dibuka dengan tari saman yang dikreasi dengan hiphop. Sajian berbeda ini berhasil memukau penonton. Lalu Ketua PPIA Monash Randy Mikha dan Stephen Prayogo selaku project manager bergantian memberikan sambutan. Dan suara tawa mulai meledak saat duo MC Danang dan Darto dari The Dandees masuk dan berbagi lelucon khas mereka.

 

C4KI (Care for Kids Indonesia) dan PIB (Perhimpunan Indonesia Belajar) tampil kemudian. Kehadiran C4KI dan PIB menunjukkan kepedulian PPIA Monash terhadap pendidikan Indonesia. PPIA tidak hanya bersenang-senang dengan mengundang artis, tetapi ikut peduli juga dengan kondisi masyarakat yang kurang beruntung di tanah air.

 

Jam 8 malam tepat waktu Melbourne, Maliq & D’Essentials tampil Pukul 8 malam tepat jam Melbourne, Maliq & D’Essentials tampil dengan formasi Angga, Indah, Widi, JavaFinger, Ilman, dan Lale. Diawali dengan lagu Setapak Sriwedari, suasana mulai menghangat. Lalu meluncur lagu-lagu Dia, Coba Katakan, Blow My Mind, Terdiam, Himalaya, Menari, dan lagu yang ditunggu-tunggu penonton, Untitled.

 

Panggung lalu kembali ke tangan The Dandees. Mereka mengumumkan pemenang lomba fotografi. Avid Ismail (The Explore), Dedy Renaldi (The Old Style) tampil sebagai juara pertam adan kedua. Sementara Reger jadi jawara pada kategori Instagram. Pemenang undian tiket return Garuda Indonesia dengan jalur Melbourne-Jakarta diraih Drico, dan undian Post Card yang menyediakan tiket wisata tiga hari dua malam di Kuta, Bali, dimenangkan oleh Natalia Teguh Putri dan Fayen Mahdi.

Lalu Sheila on 7 mulai menghentak panggung.  Duta, Eross, Adam, Brian dan seorang additional keyboardits membuka penampilan dengan lagu Pejantan Tangguh.  Melbourne Town Hall berubah seperti raung karaoke raksasa. Penonton larut menyanyikan bersama lagu-lagu Anugerah Terindah, Itu Aku, Kita, Sephia, JAPSaat Aku Lanjut Usia, Bila Kau Tak di Sampingku, Dan. Sebagai pamungkas, Sheila on 7 menembangkan Sebuah Kisah Klasik.

 

Penonton sangat antusias, bernyanyi dan bergoyang bersama.  “Ini menarik banget, dari tadi saya menunggu Sheila on 7 tampil,” tutur Yulis yang duduk di balkon.  “Settingan panggungnya oke, acaranya seru dan menarik. The Dandees kocak habis dan Sheila on 7 membawaku bernostalgia bersama lagu-lagu mereka,” sambungnya.

 

Sedikit keluhan pada kualitas soundsystem disampaikan Dwiki Ramadhan. “Acaranya sih berjalan baik. Maliq & D’Essesntials keren-keren lagunya. Sheila on 7 jangan ditanya lagi, seru banget. The Dandees gokil habis. Saya kalau pas di Jakarta suka dengerin acara mereka. Sayang sound systemnya kurang bagus, jadi agak menggganggu saat dengerin lirik lagu. But so far is pretty good,” tutup Dwiki.

 

Tak sia-sia para pelajar Monash University itu mempersiapkan acara selama delapalan bulan. Menurut Divisi Marketing Roanna, lebih dari 1.300 tiket habis terjual. “Senang banget rasanya. Ini sesuai eskpektasi kami,”  ujarnya bangga.

 

Ketika malam semakin larut, semua penonton pulang dengan wajah ceria dan rasa puas. Tak tampak rasa lelah sekalipun esok hari harus kembali ke kampus atau bekerja.

 

Sampai jumpa di Soundsekerta 2015!

 

Laporan: Patricia Dara, Christsan, Larasati, Narita Sarastia.

Foto: Inneke