SATEPLUS – The Authentic Indonesian Street Food

Menempati lokasi yang strategis di dekat Queen Victoria Market, kehadiran Sateplus memberi warna baru di kawasan tersebut. Sekalipun tempatnya tidak besar, tapi Sateplus memberikan kenyamanan tersendiri, yaitu kesan warung yang humble dan terbuka. Suasana ala warung Indonesia itu lah yang membuat pengunjung betah untuk duduk menikmati sajian sate dan masakan lainnya, sambil ngobrol berlama-lama dengan kerabat dan teman, sekaligus menikmati suasana Queen Victoria Market yang dinamis.


Kesan hangat makin bertambah setelah bertemu dan ngobrol langsung dengan penggagas Sateplus, yakni Neil Siregar dan Murwantoro Toroxandy (Toro). Neil menceritakan awal muda ide mendirikan Sateplus dengan sangat antusias, “Selama ini kita tau banyak klaim bahwa sate itu adalah makanan asal Malaysia. Padahal kita orang Indonesia tahu, bahwa di Indonesia setiap daerah mempunyai macam satenya masing-masing yang berbeda-beda. Sayang kalau kita tidak mengekspos salah satu kekayaan kuliner Indonesia ini ke dunia, setidaknya ke Melbourne. Apalagi sate ini sangat mirip dengan hidangan kesukaan orang Australia, yaitu barbecue”.

Didampingi oleh Toro yang lebih banyak mengambil peranan di dapur, hari itu OZIP mencoba 6 menu sate andalan dari Sateplus. Selain Sate Ayam, Sate Kambing, dan Sate Padang yang lebih popular, kami juga mencoba nikmatnya Sate Lilit Bali (sapi), Sate Lombok (ikan), dan Sate Kere (sate yang menggunakan bahan dasar tempe).

Semerbak wangi khas sate menggoda penciuman kami. Pertama yang kami coba adalah Sate Kambing. Irisan dagingnya cukup besar. Sehingga sekalipun tersaji hanya 4 tusuk (plus lontong), kami merasa cukup kenyang. Tak heran Sate Kambing ini menjadi best seller menu, karena dagingnya empuk, juicy (tidak terlalu kering) dan makin istimewa dengan cocolan sambal kecap, irisan tomat, bawang merah, dan acar.

Bagi yang kurang suka daging kambing, Sate Ayam dari Sateplus tidak kalah istimewanya. Sudah jelas dagingnya empuk, dan bumbu kacangnya…hhmm, perpaduan legit gurih manis asin dengan gerusan kacang yang lembut, so yummy! Bumbu-bumbu yang digunakan di Sateplus adalah bumbu otentik (tidak menggunakan paste jadi), termasuk juga berbagai sambal yang digunakan sebagai pendamping hidangan sengaja dibuat fresh.

Bagi penyuka Sate Padang, irisan daging dan terutama lidah sapi-nya yang lembut menjadi point plus tersendiri. Bumbunya yang terasa lebih mild sengaja dibuat untuk disesuaikan dengan lidah pengunjung lokal kurang familiar dengan rasa yang terlalu spicy.
Nah, lain lagi dengan Sate Lilit Bali-nya. Sambel Matah nya mantab! Perpaduan gurih dan sedikit manis daging sapi, pas berpadu dengan sambal khas Bali yang sarat irisan bawang merah ini. Pedas, segar, dan bikin nagih.

Bagi pengunjung vegetarian, Sateplus juga menyajikan Sate Kere, yaitu sate yang menggunakan bahan dasar tempe. Tempe bacem di grill, dan disajikan dengan bumbu kacang andalan Sateplus. Saya yang bukan vagetarian saja sangat suka.
Sateplus tidak hanya menyajikan menu serba sate saja. Ada juga menu-menu lain seperti Ayam Goreng Kalasan, Ayam Goreng Kuning, Tumis Kangkung Pedas, Sambal Terong, Sayur Lodeh, Empal dan Tahu Tempe Goreng/Bacem, hingga Fried Stinky Beans (alias Pete Goreng) yang sangat menggoda. Dan jangan lupa mencicipi sajian kopi yang menggunakan berbagai jenis kopi asli Nusantara-nya, ya.

Yuk, buruan coba Sateplus. Neil dan Toro mencoba untuk selalu dapat menambah variasi hidangan sate di Sateplus, mengingat kayanya macam sate di Indonesia yang ingin diperkenalkan ke warga Melbourne. Baru-baru ini Sateplus mencoba menawarkan menu Sate Kelinci, lho. Berminat mencoba?

SATEPLUS
87 Peel Street, West Melbourne, VIC 3003
Tel: 03 90770900
Website: www.sateplus.com
Open: Tue – Thue 11am – 9pm
Friday: 2pm – late
Sat – Sun 11am – late
Price : Main dish $7.5 – $12

Katrini Nathisarasia
Photo: Ineke Iswardojo

image2

image1