Pameran Tunggal Dyah Bazerghi – Budaya dan Alam

Seniman Dyah Bazerghi menyapa Victoria dengan pameran tunggal pertamanya di Deer Park, lebih tepatnya di Hunt Club Community & Arts Centre. Bertajuk “Culture and Nature”, pameran ini berlangsung dari tanggal 5 Agustus sampai 28 September 2022.

Meskipun sudah berlangsung lama, Dyah berkesempatan untuk membuka pamerannya secara resmi pada hari Jumat (9/9/2022) dihadiri oleh sejumlah diaspora Indonesia di Victoria. Konsul Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania Kuncoro Giri Waseso juga hadir untuk memberikan kata sambutan.

Dyah yang dikenal dengan gaya pelukisan fluid art dari bahan dasar akrilik dan alkohol berkesempatan untuk menunjukkan karyanya dalam pameran ini dalam berbagai media. Tidak hanya dalam cheese board yang menjadi salah satu ciri khasnya, tapi juga dalam pernak-pernik lain seperti anting, alas gelas (coaster), dan barang pecah belah seperti cangkir. Semua karya seni yang dipamerkan Dyah juga bisa dibeli oleh pengunjung.

Sebagai pameran tunggal pertama, tentu saja Dyah mengaku senang, sebuah langkah besar setelah memulai perjalanan seninya dalam berbagai makers market di Victoria. “Saya bersyukur telah dipilih untuk mempertunjukkan karya seni saya di sini,” kata Dyah dalam pembukaan pameran.

Seperti diketahui, Dyah Bazerghi sebenarnya sudah menekuni bidang seni rupa sejak usia muda, terinspirasi dari eyang-nya yang merupakan seorang pelukis batik. Namun, Dyah baru memulai karirnya sebagai seniman setelah pandemi COVID-19, setelah bisnis travel-nya terhambat akibat lockdown. Semenjak saat itu, Dyah kerap kali muncul sebagai seniman diaspora Indonesia di Melbourne dalam sejumlah pameran seni, salah satunya dalam pameran milik Warpan Djoyo tahun 2021.

Selain unjuk hasil karya seni, pameran Dyah juga mengadakan lokakarya acrylic pouring untuk pengunjung usia 6-12 tahun. “Saya juga ingin membagikan apa yang sudah Tuhan berikan kepada saya ke yang lain.,” katanya. Pada hari pembukaan, Dyah juga sempat memberikan showcase singkat mengenai teknik fluid art-nya kepada pengunjung pameran.  

“Harapannya adalah untuk saya bisa juga membagikan ragam budaya, khususnya Indonesia dari lukisan saya,” kata Dyah. “Sebagai anak bangsa, terus terang saya ingin memperkenalkan Indonesia di Australia.”

Pameran ini juga mendapatkan respon positif dari bapak Konsul Jenderal. “Semoga saja tahun depan ibu Dyah bisa membuka pameran di sini,” ujarnya. “Dan juga semoga apa yang dilaksanakan oleh ibu Dyah bisa menginspirasi teman-teman diaspora yang lain.”

Teks dan foto: Jason Ngagianto