Lokakarya Museum of Indonesian Arts – Ragam Pola Tekstil India di Indonesia

Pola tekstil asal India memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap pola tekstil tradisional Indonesia, begitu ungkap sebuah workshop milik Museum of Indonesian Arts Inc. yang diselenggarakan di Track Gallery Mount Waverley Community Centre hari Sabtu (23/04/2022). 

Lokakarya ini merupakan bagian dari pameran Museum of Indonesian Arts (MIA) bertajuk “Indian Influence in Indonesian Arts” yang berlangsung dari tanggal 12-30 April 2022. Untuk lokakarya pertama dan terakhir pameran tersebut, MIA mengundang David Mitchell dan Guy Churchman sebagai pembicara utama. Mitchell yang merupakan salah satu curator MIA adalah seorang asisten peneliti senior dalam bidang pengobatan dan antropologi di Monash University. Di sisi lain, Guy Churchman adalah penggiat sejarah Indonesia yang koleksi tekstilnya digunakan dalam lokakarya tersebut. 

Mitchell mengungkapkan bahwa pola asal India yang ditemukan dalam kain tekstil Indonesia banyak ditemukan dalam patola, sejenis kain sari terbuat dari sutra yang berasal dari daerah Gujarat, India. Tidak hanya dalam tekstil, pengaruh seni rupa India dapat ditemukan dalam berbagai aspek seni Indonesia yang lain, seperti burung garuda yang menjadi lambang NKRI. 

Hasilnya, banyak kain tekstil Indonesia memiliki pola yang terinspirasi dari pola yang dapat ditemukan dalam patola. Pola-pola bentukan ini dapat ditemukan dalam kain tekstil yang berasal dari daerah di penjuru Indonesia seperti Nusa Penida, Jambi, Bengkulu, Toraja, dan Lampung. Khususnya untuk kain dari Toraja yang dipertunjukkan oleh Mitchell dan Churchman sebenarnya berasal dari daerah Gujarat itu sendiri. 

Kain-kain ini juga memilki makna tersendiri sesuai dengan daerah asalnya. Salah satu contohnya adalah kain yang berasal dari Nusa Penida, yang dipakai oleh remaja Bali pada saat tradisi potong gigi atau mesangih. Mengenakan kain tersebut pada saat upacara mesangih dipercaya dapat melindungi penggunanya dari pengaruh roh jahat, terutama karena sang remaja dipercaya berada dalam keadaan yang rentan saat upacara tersebut. 

Tidak hanya menjelaskan pola dalam kain tekstil Indonesia yang terinspirasi dari India, Mitchell juga mendemonstrasikan pemakaian kain-kain tersebut sesuai dengan daerah asalnya; seperti misalnya kain dari Toraja yang dipakai di pinggang, di sekitar leher, dan juga sebagai ikat kepala. 

Teks dan foto: Jason Ngagianto