Indonation – Konser untuk Lingkungan

Satu lagi acara dari kalangan PPIA yang kembali setelah sempat terhambat pandemi: Indonation. Pihak PPIA RMIT kembali melaksanakan acara konsel amal tahunan tersebut pada hari Minggu (18/9/2022), bertempat di Old Melbourne Gaol di jantung kota Melbourne.

Acara Indonation yang kerap kali menggalang dana untuk berbagai keperluan amal pada tahun ini mengangkat tema pelestarian lingkungan.

“Indonation [sebelumnya] selalu bergerak dalam bidang humanity,” kata Richard Irawan Soputro, vice project officer Indonation 2022. “Tapi satu hal yang kita belum pernah bantu adalah tempat tinggal kita sendiri, bumi kita. Tanpa alamnya kita ini, apapun yang kita kerjain sebelum ini gak ada artinya. Makanya kita mau menjadi salah satu pencetus pertama untuk gerakan ini.”

Mengangkat tajuk “Green Utopia”, Indonation tahun ini memiliki misi meningkatkan kualitas fasilitas pengolahan sampah di daerah terpencil. Berkerjasama dengan organisasi non-profit Greeneration Foundation, yang bertujuan mendidik masyarakat mengenai gaya hidup ramah lingkungan. Melalui programnya EcoRanger, Greeneration Foundation sudah melakukan penyuluhan di Banyuwangi dan Lombok Tengah.

“Kita lebih memfokuskan di Desa Bilebante, dimana mereka tidak ada pengolahan sampah sama sekali,” kata Michelle Karen Wilantara, project officer Indonation 2022. “Jadi kita berusaha membuat fasilitas pengolahan sampah ini agar orang-orang bisa mendapatkan living conditions yang lebih tepat, tidak terkena efek sampah.”

Acara konser Indonation dimulai pukul lima sore waktu setempat, sempat tertunda akibat hujan deras yang sempat mengguyur lokasi acara. Setelah itu, panggung Indonation dimeriahkan oleh berbagai penampilan musik yang menyemarakkan suasana. Rangkaian konser dibuka oleh penampilan grup musik mahasiswa seperti Moonrise dan dari cast Temulawak yang tampil tanggal 24 September.

Setelah penampilan grup musik mahasiswa, Indonation juga mengundang musisi asal Indonesia JAZ, yang dikenal dari lagunya “Dari Mata” dan “Kasmaran”. Pun ada juga penampilan DJ untuk menutup acara. Suasana konser yang meriah tidak pudar dari awal sampai akhir meskipun lokasi diguyur hujan lebat.  

Selain konser yang diadakan hari Minggu, panitia Indonation juga mengadakan berbagai pre-event yang juga bertujuan menggalang dana, salah satunya adalah “Temen Baru Loh!” (TBL), sebuah acara networking yang diadakan tanggal 6 Agustus 2022 di Fortress Melbourne.

“Tema kita adalah networking sambil main game bareng,” jelas Karen. “Kita berhasil membuat banyak orang kenal orang lain dan juga menambah koneksi mereka.”

Tidak hanya TBL panitia Indonation juga mengadakan berbagai pre-event lainnya, seperti event daring Blind Buddies dimana peserta bisa menemukan teman baru layaknya acara speed dating, dan pembukaan sebuah stan pakaian layak pakai di Camberwell Sunday Market.

“Dari segi penggalangan, kita sudah mendapat kurang lebih sekitar AUD 10,000,” ujar Richard. “Dan kita menjamin akan menyumbangkan semuanya ke charity tujuan kita.”

Terkait antusiasme panitia mengenai Indonation yang kembali menjadi acara konser offline, kedua eksekutif acara mengaku senang atas perkembangan positif tersebut.

“Senang banget, akhirnya,” kata Karen yang merupakan bagian dari panitia Indonation tahun-tahun sebelumnya. “Bisa melakukan offline concert seperti ini seru banget, bisa menambah orang Indonesia, karena siapa tahu mereka kangen nonton konser musisi dari Indonesia. It’s a really good feeling sih, bisa offline concert lagi.”

Richard juga mengaku senang bisa mengadakan event secara offline lagi. “Bisa kerja sama dengan orang-orang yang mau membantu, saya bahagia sekali.”

Untuk ke depannya, Richard berharap Indonation bisa mencapai lebih banyak orang lagi. “Saya mau Indonation bisa mencapai lebih banyak orang dan membantu isu-isu yang orang takut untuk mendalami.”

“Indonation harusnya selalu menjadi tempat dimana orang bisa saling membantu bukan hanya isu-isu yang mudah, tapi isu-isu yang sulit juga.”

Teks: Jason Ngagianto

Foto: Indonation