Basa Basi AIYA

Australian Indonesia Youth Association (AIYA) Victoria chapter menggelar diskusi panel dengan tema “Basa-Basi – Youth: Strengths, Challenges and Opportunities for Young People in the Indonesia – Australia relationship” pada tanggal 29 Agustus 2017 yang lalu. Kegiatan tersebut diadakan di Australia – Indonesia Centre, Monash University – Caufield campus. Diskusi panel ini membahas peranan pemuda dalam hubungan bilateral Australia dan Indonesia dengan mengundang dua pembicara, yakni Dr. Howard Manns dan dr. Made Utari Rimayanti. Diskusi dipandu oleh Presiden AIYA Victoria, Sam Shlansky, sekaligus sebagai moderator.

Dr. Howards Manns adalah dosen program linguistik di Monash University. Pada studi magisternya, beliau meneliti perubahan sosial dan linguistik di Pulau Jawa. Penelitian Dr. Manns ini juga meliputi dinamika generasi muda Indonesia paska-reformasi dan komunikasi antara budaya dalam konteks profesional. Dalam paparannya, Dr. Manns menyoroti peranan pemuda dan kaitannya dengan kemajuan sosial media pada saat ini. Dr. Manns berpandangan bahwa dengan pengetahuan yang baik tentang sosial media, generasi muda memiliki kesempatan besar untuk dapat berkontribusi pada hubungan Indonesia -Australia ke arah positif, dengan banyak berbagi kabar baik dari kedua negara.

Dedek, sapaan akrab dari dr. Made Utari Rimayanti saat ini tengah menempuh studi magister di University of Melbourne pada program Public Health. Ia adalah seorang medis profesional yang memiliki ketertarikan terhadap manajemen kesehatan, hubungan internasional, pendidikan, dan juga aktif dalam berbagai komunitas masyarakat baik di Australia maupun daerah asalnya, Bali. Dedek mendorong pemuda untuk mengubah kebiasaan mengeluh dan menyalahkan pemerintah atas masalah-masalah yang dihadapi oleh negara.  Pemuda dapat mencari bahkan menjadi solusi dari masalah dengan melaukan tindakan terkecil setidaknya dapat kita lakukan.

AIYA adalah komunitas pemuda yang memiliki visi untuk meningkatkan hubungan antara pemuda Indonesia dan Australia melalui pendidikan dan kebudayaan. AIYA Victoria juga akan mengadakan “Basa-Basi” II dengan tema media dalam waktu dekat. Setiap tahunnnya, AIYA Victoria memiliki banyak program kegiatan, tak hanya pendidikan, tetapi juga sosial, budaya, dan olahraga. Selain “Basa-Basi”, AIYA Victoria juga mengadakan program mingguan “Language Exchange” dan dwi mingguan “Berbahasa” sebagai kegiatan informal untuk belajar Bahasa Indonesia.