A Lenten Concert – Persembahan Paskah yang Indah

A Lenten Concert KKI-OZIP
A Lenten Concert KKI dalam rangka Hari Paskah 2015.

Ketut Efrata

Alunan musik orkestra dan nyanyian merdu menggema memenuhi langit-langit gereja Our Lady of Mount Carmel (OLMC) Church di Middle Park, pada Jumat 27/3/2015 Gerakan tangan konduktor Ratna Ronosulistyo yang lembut dan sesekali menghentak, diikuti suara alunan musik dan koor yang kompak dan padu, memecah dinginnya malam itu. A Lenten Concert yang dipersembahkan oleh Keluarga Katolik Indonesia (KKI) Melbourne itu sukses memukau penonton.

A Lenten Concert KKI-OZIP
A Lenten Concert – The Seven Last Words of Christ, tampil memukau.

Tiga penyanyi solo Yuvina Jusman, Fabio Hutagalung, dan Romo Ardi Handojoseno SJ tampil dengan suara yang indah. Lalu paduan suara para penyanyi di belakang mereka terdengar merdu membuai, mengalunkan untaian kalimat yang mengingatkan pada masa-masa Yesus menuju kayu salib di Bukit Golgota, 2.000 tahun silam. Dia yang tidak berdosa justru harus mati tersalib menanggung dosa semua manusia. Seorang Juru Selamat pun menderita karena harus menanggung beban berat di pundaknya, yakni kayu salib.

 

Ruang gereja OLMC yang megah menjadikan pentas malam itu semakin khidmat. Konstruksi bangunannya yang artistik turut menjadi saksi totalitas para penampil konser tersebut. Suasana syahdu terasa melingkupi semua penonton, mengikuti irama yang naik turun, mengiringi kesedihan saat Yesus menjelang waktu  ketika Ia harus mati menebus dosa-dosa umat manusia. Kesedihan yang sekaligus menjadi momentum kemenangan umat Kristiani di atas kuasa maut. Saat yang juga menjadi kesempatan untuk merefleksikan diri sebagai bagian dari tubuh Kristus.

Ratna Ronosulistyo-OZIP
Conductor Ratna Ronosulistyo.

 

Para penonton yang duduk bersama keluarga atau rekan, tampak terdiam menyimak seksama setiap detik pertunjukan. Hanya gemuruh tepuk tangan terdengar sebagai luapan ekspresi mereka saat lagu-lagu selesai ditampilkan.

 

Konser yang menampilkan The Seven Last Words of Christ (Tujuh Kalimat Terakhir Yesus) yang merupakan karya komposer Prancis François-Clément Théodore Dubois (1837 – 1924), itu digarap oleh konduktor Ratna Ronosulityo. Ia melatih pemain musik dan paduan suara (choir) secara gigih dan penuh disiplin. Di antara para pemusik, tampak beberapa warga Australia, menjadikan konser kali ini benar-benar multikultural. Dan kerja keras musisi handal itu terbayar dengan penampilan konser yang memukau.

Choristers a Lenten Concert KKI-OZIP
Choristers dalam a Lenten Concert KKI.

 

Dalam suasana paskah dan menjelang hari kebangkitan Yesus Kristus, konser ini sungguh menjadi persembahan yang indah. Sebagai sajian musik, kita patut berbangga bahwa tangan dingin Ratna terbukti mampu menghadirkan tontonan yang berkelas. Malam itu, sebagai bagian dari warga Indonesia, saya terus terang merasa bangga sekaligus haru.

Foto: Ineke Iswardojo