Berbagi Cinta ala Candra Malik

Dengan senyum yang selalu tersungging di bibirnya, musisi sufi itu coba menaklukkan “hati” publik Australia.  “Cara seseorang berterimakasih menunjukkan caranya menerima kasih. Ucapan menunjukkan adab dan perilaku menunjukkan ilmu,” mantranya dalam setiap perjamuan.

Itulah Candra Malik. Pesohor baru yang sudah menghasilkan dua album Kidung Sufi dan dua buah buku laris itu, diakui telah memberi warna berbeda. Selain melantunkan lagu-lagu cintanya, ia juga memberikan sejumlah ceramah. Dan dalam setiap ceramahnya ia secara konsisten menyampaikan pesan-pesan ajaran Islam yang cinta damai, ramah, hangat, dan akrab. Islam yang tanpa kekerasan, ancaman, pemaksaan, kebencian, dan permusuhan.

Kehadiran Gus Candra, demikian ia biasa disapa, ternyata diterima sangat baik oleh pemerintah Australia.

“Musisi Sufistik Indonesia Candra Malik baru saja berkunjung ke Melbourne untuk memperkenalkan hasil karya musik religinya. Pada kesempatan itu, beliau juga memperkenalkan Islam yang penuh cinta-damai kepada warga Australia.” Demikian ditulis dalam laman facebook Kedutaan Besar Australia di Jakarta (18/3/’14).

CM-3.Kunjungan Candra Malik kali ini menandai muhibah internasionalnya yang perdana. Ia bersama gitaris Bendra Agrenaswara memenuhi undangan Doa dan Dzikir Melbourne Inc. (DDM) yang didukung oleh Pengurus Cabang Internasional Nahdlatul Ulama (PCI NU) Australia dan New Zealand.

“Saya telah menyampaikan ceramah di Monash University dan Victoria University di Melbourne, Griffith University dan University of Queensland di Brisbane, dan University of Western Australia dan Curtin University,” tutur Gus Candra tentang kegiatannya selama tour Australia. “Saya juga membawakan Kidung Sufi di berbagai tempat di tiga negara bagian itu, termasuk di Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Melbourne,” sambungnya.

Badrus Sholeh, Ketua DDM

CM-5Doa dan Dzikir Melbourne (DDM)  adalah komunitas Muslim yang bergerak dalam bidang kajian Islam dan dakwah. Kelompok ini berkomitmen untuk menebarkan Islam sebagai agama penuh rahmah bagi semesta alam dan penyejuk bagi masyarakat luas. DDM ingin memperkenalkan Islam Indonesia yang inklusif, terbuka, dan dialogis. Selain itu kami juga ikut aktif melestarikan budaya dan tradisi Islam Nusantara di Australia.

DDM hadir sebagai respon atas situasi keberagamaan saat ini. Pertama, harus diakui, Islam di dunia Barat masih diidentikkan secara negatif. Maka, DDM ingin mengusung wajah Islam yang berwajah ramah. Kedua, suasana keberagamaan dan semangat masyarakat Muslim Melbourne ini sangat besar. Ada kebutuhan masyarakat yang merindukan tradisi Islam Indonesia dalam aktivitas keagamaan mereka, seperti yasinan, tahlilan dan solawatan.

Tanggapan warga Melbourne sangat positif. Meskipun belum lama berdiri, undangan dari rumah ke rumah mulai padat sehingga para aktivis DDM harus pandai-pandai mengatur waktu.

CM-5

Dengan kehadiran pihak KJRI Melbourne saat grand launching DDM (2/3/’14), itu merupakan satu bentuk dukungan pemerintah kepada kami. Begitu pula kehadiran Ketua Indonesian Muslim Community of Victoria (IMCV), sangat membesarkan hati kami. Kami berharap dapat bersama-sama menyebarkan Islam yang damai bersama kelompok lainnya di Victoria ini.

(Teks: Neneng Yanti. Foto: dok. DDM)