101 Tempe Making in Melbourne

Makanan khas Indonesia yang kaya akan protein nabati dan bisa diolah menjadi aneka masakan yang lezat. Yap, apa lagi kalau bukan tempe? Tempe yang biasanya dikonsumsi secara tradisional, kini disajikan dengan cara yang modern dan menjadi makanan pelengkap favorit bagi warga Australia. Tempe juga sebagai alternatif menu bagi para vegetarian dan cocok dengan selera masyarakat, khususnya di Melbourne.

Untuk menjawab rasa penasaran bagi yang ingin membuat tempe sendiri di rumah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Melbourne berkolaborasi dengan Australia Indonesia Association in Victoria (AIAV) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KJRI Melbourne menyelenggarakan acara cooking demo “101 Tempe Making in Melbourne”. Yuk, kita simak liputannya!

Pada Sabtu (11/12/2021) lalu, acara berlangsung secara live di KJRI Melbourne dan juga secara virtual via Zoom yang disiarkan melalui YouTube KJRI Melbourne. Cooking event ini menghadirkan ibu Mantarina Herlianti sebagai Ketua DWP KJRI Melbourne dan Nina Michaelides, anggota AIAV, serta dipandu oleh MC Yahya Zakaria, juga dari AIAV. Acara dibuka secara resmi oleh Konsul Jenderal RI Pak Kuncoro Waseso, yang menekankan pentingnya gastrodiplomasi dalam hubungan bilateral Indonesia dan Australia. Beberapa tamu undangan dan perwakilan komunitas masyarakat Indonesia di Melbourne yang hadir langsung maupun virtual sangat antusias untuk berpartisipasi pada acara tersebut.

Ibu Mantarina atau biasa disapa Bu Iin menjelaskan bahan-bahan apa saja yang harus disiapkan untuk membuat tempe. Ternyata tempe juga bisa dibuat dari kacang-kacangan selain kedelai seperti chickpeas, red bean, mung bean, dan sebagainya. Langkah-langkah proses pembuatan tempe dipraktekkan oleh Bu Iin secara bertahap dengan dibantu oleh Mbak Nina sebagai asistennya. Peserta pun mendapatkan kesempatan untuk mencicipi tempe dalam berbagai cara penyajian, dari “hanya” direbus atau digoreng seperti tempe mendoan sampai juga dioseng.

It was super fun, Bu Iin had so much experience and explained everything super thoroughly,” papar Darcy Murphy dari AIYA Victoria. Darcy mengaku sangat senang bisa mencoba berbagai jenis olahan makanan favoritnya tersebut. “The  reason I like tempe is because it’s delicious! It also reminds me of my time when I was in Jogja, eating tempe at a warung with different kinds of sambal,” ungkapnya.

Di Melbourne, tempe sangat mudah ditemukan di restoran-restoran Indonesia. Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan tari tradisional dari Sanggar Lestari. Di akhir acara, seluruh peserta juga diajak menari Maumere bersama diiringi lagu Gemu Fa Mi Re asal Nusa Tenggara Timur. Keseruan acara membuat tempe dapat disimak kembali melalui channel YouTube KJRI Melbourne.

Teks: Evelynd

Foto: KJRI Melbourne