Banyaknya Youtube channel masakan di internet, memberi banyak pilihan resep untuk peminat masak-memasak sekaligus juga memberi peluang bisnis bagi youtuber itu sendiri. Akan tetapi, cara penggiat Youtube dalam menarik penonton tentu berbeda-beda dengan ciri khas masing-masing dalam hal penyajian.
Kali ini OZIP berkesempatan untuk mewawancarai Devina Hermawan. Bagi penggemar setia MasterChef Indonesia tentu tidak asing lagi dengan sosok chef cantik satu ini. Wanita kelahiran Bandung, 11 November 1993 ini merupakan finalis ketujuh di acara MasterChef Indonesia musim kelima. Belakangan ini, Devina semakin dikenal melalui resep-resepnya yang unik dan lezat yang kerap kali muncul baik di sosial media maupun Youtube. Tidak hanya itu, wanita yang juga berprofesi sebagai model ini telah menerbitkan buku yang terbit pada 2019 silam bertajuk Indonesian Fusion Foods. Penasaran ingin tahu lebih lengkap seputar perjalanan karier Devina usai MasterChef? Simak obrolan OZIP dengan Devina Hermawan berikut ini.
Q: Ceritakan sedikit dong perjalanan karier Devina yang tadinya lulusan S1 Business Management, namun akhirnya memutuskan terjun ke dunia memasak?
A: Sejak masih kecil memasak telah menjadi hobi saya, jadi ketika ada beberapa proyek kuliah mengenai lini bisnis, yang saya pilih seputar kuliner juga. Jadi dari situ saya mulai lebih memperdalam seni memasak dan juga perspektif bisnisnya.
Q: Apa kesibukan Devina sejak selesai mengikuti kompetisi MasterChef Indonesia?
A: Kesibukan setelah MasterChef tentunya mengerjakan proyek-proyek yang berkenaan dengan konten, private dining, kolaborasi dengan brand dalam membuat kreasi menu dan beberapa acara televisi. Tapi yang menjadi kesibukan utama sekarang adalah berkolaborasi dengan brand-brand dalam membuat konten dan marketing juga.
Q: Kenapa memilih tema Indonesian Fusion Foods sebagai judul buku yang ditulis?
A: Untuk tema yang dipilih, karena ini buku pertama saya, saya ingin merepresentasikan gaya memasak saya dengan cara yang lebih sederhana. Dan tentunya karena saya tinggal di Indonesia, maka tidak ada yang lebih dekat dengan saya dibanding masakan Nusantara.
Q: Darimana inspirasi resep-resep yang ditulis oleh Devina?
A: Untuk inspirasi resep tentunya berasal dari masakan yang pernah saya coba di berbagai macam negara dan tempat, dari restoran hingga food truck. Ketika ingin diimplementasikan dalam sebuah hidangan, biasanya saya menyesuaikan tempat dan juga acara serta profil dari hidangan saya.
Q: Sejak setahun terakhir Devina mulai fokus mengembangkan kanal Youtubel, apa yang membuat kanal Youtube kamu berbeda dengan channel tutorial memasak lainnya?
A: Dalam membuat video tentunya personality yang ada di dalamnya yang akan membedakan karakter satu channel dengan yang lainnya. Selebihnya dari itu ada beberapa standar yang saya terapkan seperti resep yang akan ditampilkan sudah diuji coba, penekanan tips dan trik memasak agar resep yang saya berikan dapat dibuat oleh penonton dengan baik. Karena seringkali resep yang sama jika pemahaman tekniknya belum memadai, maka masakan yang dihasilkan pun dapat gagal.
Q: Dari pengalaman selama ini sebagai chef, apa yang menurut kamu paling challenging?
A: Time management adalah hal yang paling challenging menurut saya. Karena yang namanya pengembangan kreativitas dan skill tidak ada batasnya, sedangkan waktu yang kita punya adalah 24 jam setiap harinya. Mengingat latar belakang saya juga adalah seorang ibu dengan dua anak, tentunya mengurus anak juga menjadi fokus utama saya dan juga tetap harus menjaga profesionalitas saya terhadap klien yang sedang bekerja sama dalam bentuk apapun.
Q: Siapa orang yang paling menginspirasi Devina hingga menjadi chef seperti saat ini?
A: Dalam hal memilih menjadi chef sebenarnya adalah karena keinginan sendiri. Karena saya tumbuh di lingkungan yang memang bukan pelaku di bidang kuliner sama sekali. Untuk sekarang, tentunya banyak tokoh chef dunia yang sangat menginspirasi saya, baik dari kreasinya dan juga kemampuan menciptakan establishment dalam bentuk restaurant, produk dan juga sisi personal branding-nya.
Q: Apa target atau harapan yang ingin kamu capai di masa depan?
A: Tentunya suatu saat saya ingin mengolah restoran saya sendiri dan juga yang terdekat saya ingin membuat lini bisnis dalam menjual produk makanan minuman dan juga peralatan masak.
Q: Apa ada pesan untuk teman-teman yang ingin belajar memasak atau yang sedang berjuang untuk menjadi chef?
A: Memasak itu tidak sulit asalkan tahu dasarnya. Sering gagal memasak bukan berarti kita tidak bisa masak. Justru kalau tidak pernah gagal, kita tidak tahu caranya untuk berhasil. Dan satu hal lagi ketika kita mau go further dalam memasak, tentunya selera akan menentukan dan membangun ‘personality’ dalam masakan tersebut yang akan membedakan satu masakan dengan yang lainnya.
Di kanal Youtube miliknya, Devina menunjukkan keluwesannya memberi demo masak yang enak untuk diikuti dan dengan resep-resep yang selalu up to date, membuat program Youtube-nya kini memiliki lebih dari 400 ribu pelanggan. Pembaca OZIP yang penasaran melihat bagaimana Devina menunjukkan kepiawaiannya memasak, dapat menelusuri kanal Youtube “Devina Hermawan”.
Teks: Stefanie Grace
Foto: Devina Hermawan