Sebagai organisasi nasional yang kerap mempromosikan penerjemahan karya sastra dalam berbagai bahasa di dunia, The Australian Association for Literary Translation (AALITRA) kembali mengadakan kompetisi dalam ranah penerjemahan tahun ini. Kali ini, AALITRA berfokus pada penerjemahan karya sastra dari Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris. Adapun karya sastra yang dipilih adalah berbentuk prosa berjudul SURAT yang ditulis oleh salah satu maestro sastrawan terkemuka Indonesia Sapardi Djoko Damono dan juga puisi berjudul Barangkali milik Amir Hamzah, seorang sastrawan yang disebut sebagai penyair garda depan angkatan Poedjangga Baroe.
Dari ratusan pendaftar yang memasukkan karya-karya terjemahannya, AALITRA mendatangkan empat juri yang telah cukup lama berkecimpung dalam dunia karya sastra dan penerjemahan. Empat orang juri tersebut adalah Lili Yulianty Farid, Anton Alimin yang merupakan pendiri komunitas Jembatan Poetry Society, Harry Aveling seorang profesor kajian penerjemahan di Monash University, dan Jennifer Mackenzie seorang akademisi di RMIT University.
Melalui proses seleksi yang panjang, AALITRA 2018 yang digelar pada malam 20 September 2018 di Konsulat Jenderal Republik Indonesia itu akhirnya mengumumkan empat pemenang yakni dua pemenang untuk kategori penerjemahan karya sastra berbentuk prosa, dan dua pemenang lainnya karya sastra berbentuk puisi. Juara pertama untuk kategori prosa milik Sapardi Djoko Damono dimenangkan oleh Pamela Allen dari Tasmania sedangkan juara kedua dimenangkan oleh Sophie Revington dari New South Wales. Adapun untuk juara pertama kategori penerjemahan puisi Amir Hamzah dimenangkan oleh James Scanlan dan juara kedua dimenangkan oleh Keith Foulcher. Keduanya berasal dari New South Wales.
Selain mendapatkan penghargaan uang yang disponsori oleh AALITRA sendiri, para pemenang mendapatkan hadiah buku dari penerbit Giramondo bekerja sama dengan komunitas Jembatan Poetry Society yang berpusat di kota Melbourne Australia. Karya-karya terjemahan dari para pemenang AALITRA 2018 juga akan ikut diterbitkan di jurnal internasional yang diluncurkan oleh AALITRA sejak tahun 2010.
Pada sesi akhir penutupan acara, Anton Alimin dan Harry Aveling dalam sambutannya berharap agar melalui organisasi AALITRA ini, akan semakin banyak apresiasi terhadap karya sastra dari berbagai negara, salah satunya adalah dengan melalui proses penerjemahan.
Teks dan foto: Nudia Imarotul Husna