Hidup ini penuh misteri dan ada betulnya Tuhan bertindak dengan cara yang aneh—“God acts in strange ways”.
Sehari setelah ke rumah Tan Malaka, kami juga menyempatkan diri ke rumah ayah dari Chairil Anwar di Taeh Baruh, juga masih di Kabupaten 50 Kota, Payakumbuh. Menurut keluarga Chairil Anwar di sana, Chairil juga pernah menulis puisi di rumah tersebut. Kondisi rumah hampir sama, tidak terurus. Menurut tante Chairil Anwar, Chairil pernah menulis beberapa puisinya di rumah tersebut.
Padahal pada tahun 2017, kami juga sempat ke rumah R.A. Kartini di Rembang. kondisi rumah sama, juga tidak terurus dengan baik. Namun, kuburan beliau terurus dengan baik. Sama halnya dengan kuburan Bapak Puisi Indonesia Chairil Anwar di Karet Bivak, Jakarta, terurus dengan baik tapi rumahnya juga tidak terurus! Timbul pertanyaan, “Ada apa dengan bangsa Indonesia?”
Rasanya tidak makan banyak biaya untuk reparasi rumah ayah Chairil di Payakumbuh, rumah Tan Malaka di Suliki, atau rumah R.A. Kartini di Rembang. Bahkan untuk jangka panjang ke depannya rumah R.A. Kartini, Tan Malaka dan Chairil Anwar bisa menjadi tempat tujuan turis mancanegara dan sumber pendapatan daerah.
Di rumah ayah Chairil Anwar di Taeh Baruh, sempat bertemu dengan tante Chairil Anwar bernama Yurida dan mewawancarai beliau.
Dari kunjungan dan wawancara bersama Yurida, kami mendapat nomor telepon anak perempuan Chairil Anwar, Ewani, di Jakarta. Namun, kami juga mendapatkan pesan bahwa kemungkinan 90% Ewani tidak akan mengangkat telepon. Dan ternyata betul, setelah kembali ke Jakarta, penulis mencoba menelepon beberapa kali Ewani, tapi tidak dijawab.
Tapi kemudian sebelum kembali ke Melbourne, penulis sempat meninggalkn nomor telepon Ewani ke kakak perempuan penulis, As Alimin, untuk mencoba menelepon Ewani.
Kemudian setelah hampir satu tahun, pada tanggal 28 April 2024, Hari Peringatan ke 75 meninggalnya penyair revolusioner, hp penulis berdering dan nama Ewani muncul dilayar hp.
Terus terang sempat terkejut dan berikut ini percakapan pendek dengan putri penyair Chairil Anwar, Ewani:
“Maaf sedang flu berat, jadi tidak bisa bicara, nanti kalau sudah sembuh saya telepon balik ya.”
“Baik terima kasih, dan semoga cepat sembuh.”
Kemudian Ewani mengirim foto tapi ternyata yang dikirim foto yang salah! Kemudian terjadi percakapan lewat WhatsApp:
“Salah pasang foto, itu Kak Tini bukan Eva. Saya yang di kursi roda beserta adik. Kapan kita jumpa?”
“Terima kasih. Sampai ketemu di bulan Juni setelah pulang dari dari pernikahan keponakan perempuan di Payakumbuh.”
“Baik, saya tunggu ya.”
Demikian percakapan singkat dengan putri Chairil Anwar, Evani. Di buku-buku ditulis Ewani tapi ternyata beliau lebih suka dipanggil Evani bukan Ewani. Perbedaan satu huruf, V dan W. Baru hari Jumat (28/6/2024) janji ketemu di rumah beliau di Bekasi. Pada hari itulah baru bisa diketahui siapa nama sebenarnya dari putri penyair revolusioner Chairil Anwar ini. Walaupun Shakespeare pernah berucap “Apalah arti nama?”
Terima kasih kepada kakak As Alimin yang ternyata sudah menelepon putri Chairil Anwar, Evani, yang memungkinkan percakapan diatas terjadi. Ternyata betul: “God acts in strange ways.”
Teks dan foto: Anton Alimin || ghazellapublisher@gmail.com