Konser Peduli Indonesia Alunan Lagu Pembangkit Semangat

Grup musik Aneka Ria Melbourne mengadakan pentas seni daring memperingati Hari Kebangkitan Nasional bertajuk “Konser Peduli Indonesia” pada hari Sabtu (22/5/2021) via ZOOM. Konser yang juga tayang langsung di laman YouTube KJRI Melbourne ini juga dimeriahkan oleh deklamasi puisi oleh Jembatan Poetry Society, lantunan lagu oleh Marthin Nanere, dan penampilan komedi tunggal oleh Sakdiyah Ma’ruf. 

Konser virtual ini juga dihadiri oleh berbagai figur dalam komunitas Indonesia di Australia, antara lain presiden Ikatan Warga Indonesia di Victoria (IKAWIRIA) Imam Santosa, presiden Indonesia Diaspora Network (IDN) Victoria Diana Pratiwi, dan Soraya Permatasari dari Forum Masyarakat Indonesia di Australia (FMIA). Acting Konsul Jenderal ibu Muniroh Rahim juga hadir untuk memberikan sambutan pembuka. 

Band Aneka Ria Melbourne (ARM) menghadirkan berbagai macam lagu Indonesia dari berbagai aliran. Sebagai pembuka misalnya, ARM membawakan medley berbagai lagu daerah, salah satunya lagu daerah asal Kalimantan Selatan, “Ampar-ampar Pisang”. Lebih lanjut untuk membangkitkan semangat hadirin, ARM membawakan lagu “Melati Suci” karya Guruh Soekarnoputra. 

Dalam sambutannya di tengah acara, Imam Santosa menyampaikan salam kebangkitan nasional. “Meskipun sudah 113 tahun sejak berdirinya Budi Utomo tahun 1908, namun semangat kebangsaan tetap melekat menjadi warisan abadi bangsa kita,” kata Imam. “Mari kita tetap merawat kebangsaan, menjaga kebhinnekaan, dan memperkokoh persatuan untuk menghadapi tantangan masa kini.” 

Pembacaan Puisi oleh Bela Kusumah
Pembacaan Puisi oleh Nika Suwarsih

Sedangkan untuk rangkaian deklamasi puisi oleh Jembatan Poetry Society dibawakan oleh Bela Kusumah dan Nika Suwarsih. Puisi pembangkit semangat nasionalisme seperti “Indonesia” karya Bela, “Bekasi” karya Chairil Anwar, dan “Jadilah Pemuda Ideal” karya Ayu Pertiwi menjadi pelengkap lantunan lagu yang dibawakan ARM. Imam Santoso juga hadir dan membacakan puisi berjudul “Nyanyian Tanah Air” karya Sitor Situmorang.

Marthin Nanere

Diiringi tarian Maria Parker, band ARM juga membawakan lagu “Kharisma Indonesia”. Tidak hanya itu, ARM juga membawakan lagu penuh nostalgia karya God Bless, “Rumah Kita”. Semangat kebangkitan nasional juga terdengar dalam lagu “Zamrud Khatulistiwa” ciptaan Guruh Soekarnoputra yang turut dibawakan oleh ARM. Melintas ke aliran music yang lebih ringan namun sarat pesan cinta Indonesia, ARM juga membawakan lagu “Dangdut is the Music of My Country” yang pertama kali dibawakan oleh Project Pop. 

Sebagai penutup acara gebyar seni, Konser Peduli Indonesia menghadirkan stand-up comedian Sakdiyah Ma’ruf dalam segmen pertunjukan komedi tunggal. Dalam segmennya yang ceria dan menggelitik, Sakdiyah membahas situasi pandemi COVID-19 di Indonesia, semuanya dibungkus dalam pembawaan yang ringan namun lugas.  

Menurut Soraya Permatasari, kepedulian dan kecintaan terhadap Indonesia bisa hadir dalam bentuk kewaspadaan dan keterbukaan terhadap informasi era digital. “Dengan semangat kebhinnekaan [kita harus] selalu mengedepankan akurasi dan informed discussion,” pesannya. “Jangan sampai terlena dengan informasi bohong, tidak lengkap, terdistorsi, dan menyesatkan.” 

“Kita jangan pernah berhenti mencintai Indonesia,” tutup Soraya.

Teks dan foto: Jason Ngagianto