Kemerdekan Bukan Akhir Perjuangan

Mengingat kembali pelajaran kenegaraan pada masa sekolah, kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, bisa dilihat dari berbagai sisi. Dari segi hukum, proklamasi kemerdekaan merupakan saat mulai berlakunya tertib hukum nasional dan berakhirnya tertib hukum kolonial. Dari sisi politis, proklamasi menandakan momentum bangsa Indonesia menjadi negara kesatuan yang terbebas dari penjajahan dan menjadi negara berdaulat yang mampu menentukan nasibnya sendiri.

Kemerdekaan itu merupakan hasil jerih payah bangsa Indonesia sendiri yang disertai rahmat Tuhan YME. Kemerdekan bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari proses panjang untuk mencapai cita-cita bangsa mewujudkan negara berdasarkan Pancasila. Kemerdekaan juga berperan sebagai pemacu generasi muda untuk terus berjuang dan rela mengesampingkan kepentingan pribadi demi memperjuangkan kepentingan bangsa. Lalu menularkan semangat kemerdekaan ini ke segala aspek pembangunan, dari mulai pendidikan yang merata untuk semua rakyat Indonesia sampai ke pemberantasan korupsi dan kemiskinan.

 

Perkembangan ekonomi Indonesia yang banyak dipuji dunia internasional, sayangnya belum diikuti oleh kedaulatan pangan, penataan infrastruktur dan pengelolaan energi yang mencukupi kebutuhan warga. Kedaulatan itu akan dicapai jika rakyat mampu membangun kemerdekaan dalam sisi intelektualitas dan spiritualitas mereka. SDM yang masih lemah, menyebabkan campur tangan asing dalam pengelolaan sumber daya alam Indonesia masih sangat besar. Pertumbuhan ekonomi yang disertai kesenjangan sosial, hanya menghambat terwujudnya kesejahteraan rakyat.

 

Dari segi pemerintahan, kita juga mampu menjalankan proses demokrasi terus membaik. Kebebasan dalam menyuarakan pendapat juga semakin kuat, misalnya dilihat dari partisipasi warga dalam pemilihan presiden 2014. Sekalipun diakui, demokrasi Indonesia masih di tahap prosedural, belum pada level substantial sehingga masih diwarnai aksi politik uang dan korupsi. Budaya kleptocracy yang masih merajalela adalah satu pekerjaan rumah untuk generasi mendatang.

 

Saya ingin berbagi apa yang sudah saya pelajari selama menuntut ilmu di luar negeri. Mencoba mengaplikasikannya demi kemajuan Indonesia. Karena bidang saya ekonomi dan finance, saya ingin menyumbangkan yang terbaik untuk sektor ekonomi. Pembangunan efektif suatu negara hanya bisa direalisasikan apabila ada kerjasama yang harmoni antara sektor pendidikan, pemerintahan, dan pembangunan manufaktur. Saya ingin melayani dengan ikut mendidik generasi setelah saya agar tingkat financial literacy Indonesia bisa membaik.

 

Indonesia di masa depan adalah Indonesia yang makmur dan sejahtera. Sebagai sebuah negara, Indonesia menjadi negara “besar,” yang dihormati kawan dan “ditakuti” lawan. Untuk mencapai itu semua, pertama-tama yang harus kita benahi adalah sektor pendidikan. Penyediaan dan terjaminnya pelaksanaan sistem pendidikan yang berkualitas untuk semua warga, tanpa terkecuali. Pendidikan adalah kunci menuju SDM yang terkelola dengan baik yang mampu memfasilitasi pembangunan bangsa. Tanpa pendidikan warga yang memadai, bangsa ini tidak akan mampu mengatasi arus globalisasi. Apalagi bersaing dengan negara-negara asing yang sudah lebih maju. Kesenjangan sosial juga akan otomatis berkurang seiring dengan meningkatnya tingkat intelektual warga. Pendidik yang hebat juga akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang bukan saja pintar secara akademis, tetapi juga mempunyai keahlian memimpin yang diperlukan oleh negeri ini.

 

PuteriPuteri Anetta Komarudin

Ketua PPIA Melbourne University 2013-1014