Indonesian Food & Trade Festival 2018 : Tigapuluh Dua Tahun Mempromosikan Budaya Indonesia

Sabtu (27/10) lalu, Perhimpunan Warga Indonesia di Victoria (PERWIRA) menggelar acara tahunan Indonesian Food and Trade Festival (IFTF) di Box Hill Town Hall. Acara dibuka dengan sambutan dari Walikota Whitehorse terpilih dua periode Andrew Davenport, Presiden PERWIRA Nika Suwarsih, dan Konsul Jenderal RI Melbourne Spica A. Tutuhatunewa.

Nika Suwarsih menjelaskan, “acara ini sudah berlangsung sejak 1986 dan saya berharap acara festival di tahun mendatang dapat berlangsung lebih baik lagi. Semoga masyarakat Indonesia di Victoria bisa lebih bersatu mempromosikan budaya Indonesia di Australia.” Ia juga menambahkan bahwa musibah yang menimpa Palu telah menggerakkan kepedulian warga Indonesia di Victoria termasuk PERWIRA, sehingga di kegiatan ini dibuka kesempatan untuk memberikan sumbangan bagi korban gempa di Palu.

Sesuai dengan tema festival, lidah pengunjung terpuaskan dengan kehadiran beragam masakan khas Indonesia mulai dari sate tempe hingga sate padang, pempek, gudeg, gulai daun kale, jajanan pasar, cendol, dan banyak makanan lainnya yang mampu membuat orang lupa akan timbangan berat badan. Tidak berhenti di urusan perut, pengunjung juga dimanjakan dengan hiburan nyanyian, musik, seni tari, puisi, seni olah tubuh, hingga seni bela diri yang berhasil menunjukkan betapa kayanya budaya Indonesia. Budaya Indonesia juga telah menarik minat beberapa warga Australia, sehingga mereka pun turut berpartisipasi dalam pagelaran seni-budaya ini.

Hasrat para shoppers cukup tersalurkan dengan keberadaan stand yang menawarkan produk-produk karya orang Indonesia seperti fashion batik dan tenun, jewelery, dan penyedia jasa bepergian. Beberapa pengunjung pria sedikit mengeluhkan bagian ini karena sebagian besar yang ditawarkan adalah baju perempuan, sedangkan pakaian pria tidak ada. Mereka berharap semoga di kegiatan tahun depan para kaum pria juga dapat turut berbelanja.

Kegiatan tidak kalah seru dari main hall terlihat di ruang Whitehorse. Di sana digelar pameran lukisan yang memamerkan 22 karya dari enam pelukis asal Indonesia yaitu Bela Kusumah Kasim, Elina Simbolon, Etty S Zimmerman, Santi Whiteside, Prijono Maruto, dan Syeifa Forgione. Koordinator untuk art exhibition, Santi Whiteside menjelaskan, “kita menyelenggarakan art exhibition untuk mempromosikan para pelukis dan artis Indonesia di Victoria dan tidak perlu tingkat profesional, siapa saja boleh ikut. Kita berharap juga dapat mendorong generasi muda untuk dapat mengekspresikan diri mereka melalui karya-karya mereka”.

Ada pula stand yang bersifat informatif seperti perwakilan dari Komisi Pemilihan Victoria yang memberikan pendidikan pemilih untuk pemilihan di Victoria mendatang, sosialisasi pendaftaran pemilih oleh PANWASLU dan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Melbourne untuk pemilu Indonesia 2019, dan Warung Konsuler dari KJRI Melbourne yang memberikan layanan kekonsuleran. Hadir pula perwakilan dari organisasi komunitas seperti PERWIRA yang mendukung kesatuan dan hubungan harmonis antar komunitas Indonesia khususnya di Victoria, Forum Masyarakat Indonesia di Australia (FMIA), serta Mental Health Foundation Australia yang mengangkat isu kesehatan mental di Australia dan menyediakan pelayanan bagi orang yang membutuhkan.

Pada kesempatan terpisah, Nika Suwarsih mengucapkan “banyak terima kasih atas dukungan dan kehadiran para pengunjung dan semua sponsor terutama Orbit Remit. [Serta] bagi teman-teman yang ingin menggunakan jasa transfer uang online [dapat] tidak dikenakan biaya transfer untuk transaksi pertama, tapi harus menggunakan promo code INDOFEST.” Tentunya salah satu solusi untuk memudahkan dalam bertransaksi, selamat mencoba!

Kontributor teks dan foto: Mira Maruto