Hadir ke-5 Kalinya, Ini yang Dibahas di CAUSINDY 2017

Conference of Australian and Indonesian Youth (CAUSINDY) yang diselenggarakan di Melbourne, Australia tahun ini merupakan gelaran kelima, setelah sebelumnya diadakan di Bali (2016), Darwin (2015), Jakarta (2014), dan Canberra (2013). Konferensi bilateral pemuda Australia dan Indonesia yang berlangsung pada tanggal 11-14 Oktober 2017 ini mengangkat tema “Tech and Innovation”, berfokus pada eksplorasi peluang baru untuk kerjasama dan kolaborasi antar Indonesia dan Australia.

Sebanyak 30 delegasi dari Indonesia dan Australia mengikuti berbagai program, diantaranya diskusi panel, tur ke Melbourne Cricket Ground, company visit ke Telstra, gala dinner, Engaging Future Leader (EFL), dan CAUSINDY Review. Delegasi telah melalui beberapa tahap seleksi yang kompetitif karena latar belakang mereka sebagai profesional yang telah bekerja di berbagai bidang, seperti akademisi, kedutaan, kementerian, media massa, perusahaan bisnis, konsultan hukum, start-ups, lembaga sosial dan NGO.

Diskusi panel mendatangkan pembicara yang ahli di bidangnya, antara lain John Denton dan Andy Zain di bidang bisnis dan perdagangan, Ariel Heriyanto, Dave McRae, dan Patricia Karvelas di bidang politik, Phillips Vermonte dan Greta Nabss-Keller di bidang pertahanan dan keamanan, serta Agung Nugroho, Mario Suntanu, dan Susie Sugden di bidang teknologi dan inovasi. Panel ini juga dipandu oleh moderator andal, yakni Helen Brown, Kate McGregor, dan Aaron Connelly. CAUSINDY merupakan hasil inisiasi dari Australia Indonesia Youth Association (AIYA) yang juga melibatkan komite dari AIYA chapters.

CAUSINDY 2017 tak hanya menjadi platform bagi para pemimpin muda untuk menciptakan hubungan bilateral yang lebih kuat, tetapi juga bertindak aktif pada pengembangan budaya Indonesia di Australia. Pada program EFL, para delegasi berkunjung ke sekolah-sekolah di Melbourne yang memiliki program studi bahasa Indonesia untuk berinteraksi dan memotivasi siswanya agar menguasai bahasa Indonesia. Pada CAUSINDY Review, lima kelompok delegasi didampingi oleh mentor, diantaranya Nigel Hembrow, Yacinta Kurniasih, Nathan Greeff, Lydia Santoso, dan Kate Dennis, merencanakan dan mempresentasikan sebuah proyek yang layak untuk menjadi wadah kerjasama bilateral bahkan menawarkan solusi kreatif dari permasalahan antar kedua negara.

Teks & Foto: Evelynd