FSAI 2021 Masterclass – Kiat Memasarkan Film Anda

Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2021 kembali pada tahun ini tidak hanya dengan suguhan berbagai film top Australia dan Indonesia, tapi juga dengan lokakarya atau masterclass yang diadakan Senin (21/6/2021) di website FanForceTV, pihak penyelenggara FSAI.  

Tergolong sebagai bagian pertama dari rangkaian tiga masterclass yang diadakan selama tiga hari, masterclass ini mengundang dua narasumber utama: Danny Lacherve, pendiri FanForceTV selaku pihak penyelenggara FSAI 2021 dan Dr. Sian Mitchell, dosen film dari Deakin University. Adapun masterclass ini dimoderasi oleh jurnalis Indonesia, Marissa Anita. 

Marissa Anita

Tema utama dari masterclass ini adalah distribusi film, lebih tepatnya kiat-kiat dalam memasarkan film baik itu melalui festival film ataupun melalui bioskop. Sisi festival film dibawakan oleh Dr. Mitchell yang menjabat sebagai direktur festival film Melbourne Women in Film Festival. Di sisi lain, topik distribusi bioskop dibawakan oleh Danny yang berpengalaman meluncurkan proyek ke studio film besar seperti Marvel dan Universal Studios. 

Dr Sian Mitchell

Dalam presentasinya, Dr. Mitchell membuka dengan tiga poin penting: (1) film apa yang dicari oleh festival film, (2) strategi untuk memasuki festival film, dan (3) dimana anda bisa menemukan festival film. 

Ketika ingin mengajukan film ke sebuah festival film, Dr. Mitchell menekankan pentingnya membaca panduan dan syarat mengajukan film ke festival film. Syarat-syarat seperti world premiere (film harus diputar pertama kali dalam festival) atau local premiere (film harus diputar pertama kali dalam negara tempat festival diadakan), kamera yang digunakan, dan durasi film harus diperhatikan ketika hendak mengajukan sebuah film ke festival film. 

“Ada baiknya panduan pengumpulan film dibaca dengan teliti dan seksama,” tukas Dr. Mitchell. “Menurut saya, membaca panduan kelayakan pengumpulan film teramat sangat penting.” 

Di sisi lain, presentasi Danny menekankan peran trailer dalam memasarkan film. Bagi Danny sendiri, peran trailer lebih dari sekadar membawa sebuah proyek film lepas landas, tapi juga untuk memperoleh pemahaman mengenai cerita dalam film tersebut. 

Beberapa unsur penting dalam pitching sebuah film juga dijabarkan oleh Danny, yang mana salah satu faktor terpenting merupakan logline

Logline sendiri merupakan sebuah kalimat yang merangkum keseluruhan cerita film. Lebih dari sekadar sebuah ulasan, logline juga berfungsi sebagai jati diri pokok pikiran sebuah film dan sebuah portret mini mengenai film tersebut. Dalam konteks sebuah trailer, logline berfungsi sebagai panduan trailer tersebut dari awal sampai akhir. 

Tentu saja, sebuah film yang seru memiliki taruhan yang tinggi dalam ceritanya. Hal ini harus terlihat dalam sebuah trailer film. “Sebuah pitch yang baik menunjukkan betapa besarnya pertaruhan dalam film tersebut,” ujar Danny. 

Meskipun begitu, segi emosional juga penting ketika memasarkan sebuah film. “Anda ingin penonton menjadi sama semangatnya dengan anda terhadap film tersebut,” tutup Danny.

Teks dan foto: Jason Ngagianto