CAUSINDY 2024 – Memajukan Pendidikan Tinggi dan Kolaborasi Riset

Konferensi Pemuda Australia dan Indonesia (CAUSINDY) 2024 kembali ke Australia, dengan konsep yang berbeda, yaitu konferensi antar kampus. Konferensi tahun ini berlangsung di Perth, pada 19 – 22 November 2024, dengan tema Memajukan Pendidikan Tinggi dan Kolaborasi Riset. CAUSINDY 2024 memilih 13 delegasi Australia dan 13 delegasi Indonesia yang terdiri dari profesional muda dari berbagai latar belakang profesi.

Panel Sessions:

Panel pertama membahas tentang menurunnya minat terhadap studi budaya dan bahasa Indonesia di Australia, yang menghadirkan pembicara Konsul Jenderal Listiana Operananta, Direktur ACICIS Liam Prince, dan Dr. Jessica Kruk dari The University of Western Australia. Diskusi tersebut mendorong peserta untuk memikirkan kembali bagaimana studi Indonesia dapat menjembatani kesenjangan budaya dan memperkuat hubungan bilateral.

Panel kedua membahas tentang semakin banyaknya kehadiran universitas Australia di Indonesia dan peluang yang diciptakannya bagi kedua negara. Pembicaranya termasuk Han Xiao Zhang, Konselor Pendidikan di Kedutaan Besar Australia di Jakarta, dan Profesor Stephen Cairns dari Monash University Indonesia. Sesi tersebut menegaskan kembali pendidikan sebagai pilar utama untuk mendorong inovasi, memecahkan tantangan bersama, dan memperdalam hubungan Indonesia-Australia.

Panel ketiga menampilkan Prof. Krishna Sen dari Murdoch University, Marlene Millott dari The Australia–Indonesia Centre, dan Dr. Ian Wilson dari Indo-Pacific Research Centre. Diskusi berkisar pada upaya menavigasi norma budaya, pertimbangan etika, dan peran kolaborasi dalam memajukan penelitian yang berdampak.

CAUSINDY Collab Sessions:

Selama empat hari, para delegasi bekerja dalam kelompok untuk mengembangkan proyek-proyek yang dapat ditindaklanjuti guna mengatasi berbagai masalah dalam kemitraan bilateral Australia-Indonesia terkait pendidikan tinggi dan penelitian. Berdasarkan semua yang telah mereka pelajari selama panel, presentasi penelitian, dan kunjungan lapangan, para delegasi melakukan curah pendapat, menyempurnakan, dan akhirnya mempresentasikan proposal mereka.

Sesi CAUSINDY Collab dipandu oleh bimbingan Jacqui Baker dan Clarice Campbell, dua tokoh terkemuka di bidang Australia-Indonesia. Jacqui Baker adalah seorang peneliti berpengalaman dalam demokratisasi, keamanan, dan hak asasi manusia Indonesia. Sementara itu, Clarice Campbell adalah seorang pemimpin dalam membina kemitraan vokasional di bawah IA-CEPA.

Proyek pertama, AUS-INDOgenous, mengusulkan untuk menghubungkan masyarakat adat dari kedua negara guna berbagi pengetahuan tentang keberlanjutan, dengan fokus pada bidang-bidang seperti ekonomi biru dan transisi energi. Inisiatif ini menyoroti potensi perspektif warga asli dalam membentuk solusi kolaboratif untuk tantangan modern.

Proyek kedua yaitu peningkatan keterampilan peneliti awal karier mengatasi kesenjangan antara akademisi dan industri dengan mengusulkan platform terstruktur untuk mendukung peneliti Indonesia dan Australia dalam menjembatani kesenjangan ini. Dengan mendorong kolaborasi, inisiatif ini berupaya meningkatkan dampak penelitian di kedua negara.

Proyek ketiga, BUDAYA: Konferensi Bilateral ‘Yarning’ membahas dampak perubahan iklim yang tidak proporsional pada komunitas terpinggirkan. Melalui model konferensi partisipatif, konferensi ini bertujuan untuk mendekolonisasi praktik penelitian dan mendorong hasil yang dapat ditindaklanjuti untuk mendukung mereka yang paling terdampak.

Terakhir, Kolaborasi: “Makan Apel” Group membayangkan ekosistem penelitian yang dinamis yang menghubungkan alumni, peneliti, dan pemangku kepentingan melalui platform digital dan acara komunitas. Proyek ini berupaya meningkatkan keterlibatan bilateral dengan menciptakan pusat kolaborasi berkelanjutan.

Emerging Future Leaders Program:

Program Engaging Future Leaders (EFL) di CAUSINDY 2024 adalah pengalaman luar biasa yang mempertemukan siswa sekolah menengah atas dan delegasi konferensi setempat untuk bertukar budaya, melakukan aktivitas bahasa, dan berkolaborasi secara kreatif di sore hari.

Sekitar 100 siswa dari sekolah di seluruh wilayah Perth, termasuk Scotch College, St Stephen’s School, dan John Septimus Roe Anglican Community School (JSRACS), bergabung dengan delegasi CAUSINDY untuk berbagai aktivitas interaktif. Aktivitas ini meliputi permainan bahasa, bingo budaya, dan sesi pembuatan poster yang menyoroti hubungan antara Australia dan Indonesia.

Para delegasi berbagi pengalaman dan wawasan pribadi mereka, yang menumbuhkan kegembiraan dan rasa ingin tahu di antara para siswa. Seperti yang diungkapkan oleh delegasi CAUSINDY Aaron Bywater, “Mudah untuk dipromosikan karena itu adalah sesuatu yang sangat saya sukai.” Antusiasme ini mendorong para siswa untuk mempertimbangkan ke mana minat terhadap Indonesia dapat membawa ke dalam studi dan karier mereka.

Puncak acara kreatif hari itu adalah kegiatan membuat poster, di mana para siswa menggambarkan apa arti Indonesia dan Australia bagi mereka. Seorang siswa Sekolah St. Stephen merenungkan kekuatan pemersatu dari minat yang sama, dengan mengatakan, “Saya menggambar lapangan sepak bola karena Australia dan Indonesia sama-sama mencintai sepak bola. Itu adalah sesuatu yang menyatukan kita.” Pengamatan yang sederhana namun menyentuh ini menggarisbawahi nilai kesamaan dalam memperkuat hubungan lintas budaya.

Program EFL meninggalkan kesan abadi pada siswa dan delegasi, memicu antusiasme baru terhadap bahasa dan budaya Indonesia. Dengan menginspirasi para peserta muda ini untuk membayangkan peran mereka dalam membina hubungan bilateral.

Site Visit:

Kunjungan lapangan CAUSINDY 2024 ke fasilitas manufaktur Steel Blue memberikan kesempatan kepada para delegasi untuk melihat sekilas kekuatan praktik bisnis berkelanjutan dan kemitraan bilateral. Pabrik yang berlokasi di Malaga, WA ini telah membangun reputasi sebagai pabrik sepatu dengan keselamatan kerja berkualitas tinggi, yang memadukan keunggulan manufaktur Australia dengan kolaborasi global selama 29 tahun sejarahnya.

Para delegasi menjelajahi operasi Steel Blue, mempelajari cara perusahaan memadukan bahan-bahan dari Indonesia ke dalam proses produksinya sambil mematuhi standar keselamatan Australia yang ketat. Kemitraan Steel Blue dengan PT Osaga Mas Utama, mitra produksinya di Indonesia sejak 1998, menjadi fokus utama kunjungan tersebut. Para delegasi mempelajari tentang fasilitas di Brebes yang mempekerjakan 1,300 staf dan memproduksi lebih dari satu juta sepatu bot setiap tahunnya.

Kunjungan tersebut juga menyoroti perjalanan keberlanjutan Steel Blue yang lebih luas, termasuk penggunaan energi terbarukan yang inovatif dan solusi berbasis penelitian. Steel Blue telah bermitra dengan organisasi seperti Beyond Blue, Breast Cancer Care WA, dan menjadi tuan rumah turnamen sepak bola remaja Steel Blue Cup di Indonesia. Upaya ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk mendorong dampak sosial dan lingkungan yang positif di samping keberhasilan bisnisnya.

Greg, salah satu direktur pendiri Steel Blue, merangkum semangat kunjungan tersebut dengan pernyataan yang menyentuh hati: “Kami adalah contoh hebat tentang apa yang dapat dilakukan. Apa yang Anda lihat adalah pabrik sepatu, tetapi bagi saya, itu bukan sekadar pabrik sepatu—ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan.”

Social and networking events:

Acara sosial CAUSINDY 2024 mempertemukan para delegasi untuk perpaduan tak terlupakan antara networking dan apresiasi budaya. Agenda makan malam diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal Indonesia di Perth, dimana para delegasi disambut hangat oleh Konsul Jenderal Listiana Operananta. Dalam sambutannya, Ibu Listiana menyampaikan optimismenya terhadap peran pemuda dalam memperkuat hubungan bilateral.

Puncak acara CAUSINDY 2024 adalah Gala Dinner yang diadakan di Kidogo Arthouse di Fremantle | Walyalup. Dengan latar belakang tepi laut Fremantle yang menakjubkan, para tamu menikmati perpaduan masakan Indonesia dan Australia serta hiburan langsung.

Para delegasi juga sempat bersantai di Perth dengan mengunjungi Pantai Scarborough untuk menikmati matahari terbenam. Bagi banyak dari mereka, ini menandai pengalaman pertama mereka menikmati matahari terbenam yang ikonik di Perth di atas Samudra Hindia. Pengalaman ini menciptakan kenangan abadi dan suasana yang indah untuk CAUSINDY 2024, yang memperkuat pentingnya membangun koneksi dan kolaborasi demi masa depan Australia dan Indonesia.

Teks: Evelynd

Foto: CAUSINDY 2024