Bertahan Walau Perih #bukanlaguvierra

 “This year’s Malam Penyegaran Rohani is basically how to feel high with the Most High even when you’re at your lowest.”

– Jocelyn Victoria, Koordinator MPR 2017

Persekutuan Doa Keluarga Katolik Indonesia (PDKKI) kembali menyelenggarakan Malam Penyegaran Rohani (MPR) hari Sabtu, 12 Agustus lalu di aula Melbourne City Conference centre. Tema yang disoroti pada MPR kali ini adalah Holding On, yaitu agar kita dapat berpegang teguh dan percaya dengan iman Kristus meskipun cobaan kerap menghantui hidup kita. Dengan kebaikan dan kuasa Tuhan, MPR tahun ini membuahkan hasil yang manis. Sekitar 400 umat yang hadir mendapatkan “penyegaran” melalui curahan Roh Kudus.

Penyegaran rohani dialami umat melalui rasa syukur atas kebaikan dan kuasa Tuhan, serta pertobatan. Melalui lagu pujian “Bersyukurlah”, misalnya, umat diajak berdiri sambil menyanyi dengan hati penuh sukacita. Adapun lagu “Allahku Dahsyat” yang dinyanyikan dengan aransemen dangdut berhasil membuat umat berjoget sambil berbagi canda tawa.

Selain itu, melalui drama sebagai cermin perumpamaan Anak Yang Hilang, umat diajak untuk merenungi segala perbuatan dosa dan tetap ‘holding on’ kepada Tuhan – seperti Si Bungsu yang telah pergi namun kembali kepada Bapanya. Drama ini menceritakan sebuah kisah tentang sepasang kekasih yang sama-sama percaya akan Kristus, tetapi berbeda dalam hal pribadi iman. Agustinus sebagai tokoh yang terlalu asyik dengan kenikmatan duniawi dan Theresia yang mantap hidup secara surgawi, tetapi imannya goyah ketika serentetan masalah menghampirinya. Mukjizat Allah hadir melalui tokoh Ibu yang menyadarkan Agustinus saat ia hampir mati over-dosis alkohol, “Kamu tidak merasa, Tuhan itu baik?” Masalah-masalah Theresia pun mulai terselesaikan ketika ia memilih untuk tetap bertahan dalam iman. Pertobatan umat lalu dipekatkan melalui senandung “You are My Father, Provider, You’re my Deliverer. Your mercies embrace me, surround me, through Your everlasting love.” Tidak sedikit umat yang menitikkan air mata.

Puncak acara berujung pada khotbah dan adorasi oleh Romo Benny Phang, O.Carm yang secara khusus hadir jauh-jauh dari Roma sebagai penyambung kasih Kristus lewat pengajaran yang beliau berikan. Melalui kisah Yesus digodai iblis ketika Ia puasa 40 hari 40 malam (Matius 4:1-11), Romo Benny mengingatkan kita untuk mengimani figur Tuhan Yesus yang berpegang teguh pada Allah dan melepas segala nafsu duniawi yang merugikan. Beliau menegaskan bahwa kita harus mendalami iman dengan sungguh-sungguh, bukan hanya sekedar manis di bibir, contohnya ketika kita berseru, “Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu,” kita harus mengimaninya sepenuh hati. Romo Benny juga mengundang kita untuk mencontoh gaya hidup jemaat perdana di Kitab Suci dengan bergabung dalam komunitas, seperti PDKKI. Dengan berkumpul bersama sesama umat beriman, kita dapat semakin tumbuh dalam Kristus. Inilah resep-resep dasar untuk tetap Holding On pada Tuhan.

Acara PDKKI dilakukan rutin setiap sabtu jam 6 sore di gereja St. Augustine, 631 Bourke St, Melbourne CBD. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami melalui instagram @pdkkimelbourne atau Facebook: Pdkki Melbourne. Tuhan Memberkati!

 

Hadyus Santoso, Gabriela Glennda