Budaya tidak lain dan tidak bukan adalah bagian dari identitas seseorang atau suatu bangsa. Meski tidak lagi menempati Indonesia, para diaspora yang kini bermukim di Melbourne, entah dalam jangka waktu panjang atau sementara, semakin erat memeluk dan memegang teguh budaya di tanah kampung halamannya Indonesia. Tidak hanya memeluk, namun mereka juga semarak mengenalkannya terhadap masyarakat Australia. Oleh karenanya, dalam rangka pengenalan budaya Indonesia, IMFOV kembali hadir dengan lebih banyak beragam acara. Acara yang mulai digagas tahun lalu ini mengangkat tema budaya Indonesia. Tidak hanya satu budaya yang dirayakan, namun berbagai budaya Indonesia dikenalkan kepada masyarakat Australia. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan kepada orang Australia bahwa meski dikenal dengan negara kesatuan republik Indonesia, ia tak hanya memiliki budaya tunggal. Ada bermacam budaya yang melekat di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Tahun ini, IMFOV diadakan di area Dandenong Market dengan mengundang Walikota Dandenong Cr Youhorn Chea. Saat ditanya mengapa acara diadakan di sana, Nika Suwarsih, Koordinator dari IMFOV memberikan alasan agar promosi budaya Indonesia semakin meluas dan dapat diterima oleh masyarakat Indonesia dan Australia mengingat Dandenong market adalah pasar populer bagi masyarakat Melbourne dari berbagai latar belakang etnis dan budaya. Selain itu para penonton dan pengisi acara tidak hanya masyarakat Indonesia melainkan sangat beragam, mulai dari Cina, India, dan masih banyak lagi. Mereka ikut serta menyemarakkan acara IMFOV tahun ini.
Acara di mulai dengan rangkaian sambutan koordinator disambung dengan acara Australia career workshop oleh Michelle James, seseorang yang ahli dalam bidang karir dan pekerjaan di Australia. Setelah itu, para hadirin disuguhi oleh penampilan musik Indonesia yang dibawakan oleh Ami, Diana, Reni dan kawan-kawan yang tergabung dalam grup musik Jawi Waton Muni. Tidak hanya dipenuhi oleh orang dewasa, rupanya IMFOV juga dimeriahkan oleh anak-anak. Dengan berpakaian adat, mereka ikut bernyanyi dan menari di atas panggung sambil diiringi oleh musik Indonesia.
IMFOV juga dimeriahkan oleh parade budaya pakaian adat dan beberapa atraksi kebudayaan yang dibawakan oleh grup-grup musik dan orkestra. Para pengunjung juga disuguhi dengan makanan Indonesia mulai dari jajanan ringan hingga makanan berat seperti sate, gado-gado, lumpia, lapis dan masih banyak lagi yang membuat lidah pengunjung dimanjakan oleh citarasa khas Indonesia dan semakin membuat banyak penonton menikmati acara IMFOV di akhir pekan itu.
Acara ini banyak mendapat apresiasi dari penonton. Ketika diwawancara oleh OZIP, salah satu penonton mengungkapkan ketakjubannya akan budaya Indonesia. Budaya yang tidak hanya terbatas pada pakaian dan tarian tradisional semata namun juga makanan, bahasa, bahkan kebiasaan dari masyarakatnya sendiri yang ramah. Penonton berharap acara IMFOV ini dapat diadakan lagi tahun 2019 mendatang dengan lebih banyak dan beragam konsep acara yang semakin semarak.
Oleh Nudia Imarotul Husna