Refleksi Akhir Tahun

Tidak terasa tahun 2019 hanya tinggal beberapa hari saja. Di tahun yang penuh makna ini banyak hal yang telah terjadi dalam hidup kita, baik yang berkenaan langsung dengan diri kita maupun yang tidak langsung. Tentu ada hal-hal yang membuat hati bersuka dan hal-hal yang membuat hati berduka. 

Lalu bagaimana dengan tahun 2020? Apakah tahun 2020 akan membawa berkah lain yang dapat kita syukuri bersama?

Kita tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi. Tetapi, tetap ada satu hal yang kita perlukan. Bermula dari Natal pertama 2000 tahun yang lalu, Injil Matius 1:23 mengatakan, ”’Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel’ –yang berarti: Allah menyertai kita.” Dia (Yesus) adalah Allah yang menyertai. Tapi pertanyaannya adalah Siapa yang Dia sertai? Kita siapa? Pastikan bahwa Dia menyertai kita, saudara dan saya. Sebab tanpa Dia menyertai, kita tidak bisa berhasil.

Kisah Rasul 7:9 menulis bahwa Tuhan menyertai Yusuf. Banyak hal yang terjadi dalam kehidupan Yusuf yang umumnya akan membuat banyak orang berkecil hati. Namun, Yusuf melewati semua cobaan tersebut dan akhirnya menjadi lebih dari para pemenang, dengan Tuhan menyertai dirinya. Yusuf sebenarnya adalah anak kesayangan ayahnya, Yakub. Yakub ingin anaknya ini menjadi penguasa tanpa melalui pembentukan. Oleh sebab itu, ia membelikan Yusuf sebuah jubah warna-warni (jubah kebesaran). Tetapi jalan Tuhan untuk menjadi yang terbesar adalah dengan menjadi hamba dari semua (Markus 10:44). Itu sebabnya Tuhan harus meluruskan kebenaranNya dalam kehidupan Yusuf muda. Tanpanya, kebesaran Yusuf tidak akan pernah tercapai. Itulah mengapa dirinya harus masuk ke dalam sumur, dijual, menjadi budak, difitnah, masuk penjara dan bahkan dilupakan. Namun, Tuhan senantiasa menyertai Yusuf bahkan saat dirinya berada di dalam sumur. Tuhan menjaga dirinya sehingga dirinya tidak mati di dalam sumur. Tuhan menyertai Yusuf di kala dia menjadi budak, sehingga dia menjadi kepercayaan majikannya. Tuhan menyertai Yusuf saat ia dipenjara sehingga dia menjadi kesayangan kepala penjara. Tuhan menyertai Yusuf agar semua yang dikerjakannya menjadi berhasil.

Fakta bahwa Tuhan menyertai kita tidak bermakna bahwa apapun yang kita lakukan akan seketika menjadi mudah. Dengan kehadiran-Nya, kita akan mampu menempuh cobaan dengan lebih berani dan tenang. “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku” (Mazmur 23:4a) demikianlah pernyataan pemazmur, Raja Daud. Lembah kekelaman itu adalah suatu tempat yang benar-benar gelap dan menakutkan. Akan tetapi dengan Tuhan menyertai, Daud tidak takut akan bahaya yang ada. Kita semua akan melalui lembah kekelaman kita masing-masing. Oleh karena itu, dengan kehadiran Tuhan bersama kita, kita tidak akan merasa takut. Wujud dan cara Tuhan menyertai juga berbeda. Ada kalanya Dia memimpin di depan, mendorong dari belakang atau berdiam disamping kita.


Yakinkah saudara bahwa Tuhan menyertaimu? Jika tidak, berhentilah sejenak. Ambillah waktu untuk mendengar di kesunyian. Dengarlah suara yang lembut dan tenang, yang mengundang engkau untuk membuka hatimu dan membiarkan Dia masuk dan menyertai engkau. Jika saudara percaya Dia menyertaimu, terutama di tahun 2019 ini, nyatakanlah syukurmu kepadaNya untuk kasih-setiaNya. Dan pastikan bahwa Dia menyertaimu di tahun 2020 dan bahkan sampai selama-lamanya. Tuhan menyertai untuk memimpin, memberi kekuatan dan menghibur.

Imanuel – Allah menyertai kita!

SELAMAT HARI NATAL 2019 DAN TAHUN BARU 2020

Teks: Pdt. Mindjaja Tani (Replique Ministry)