Perubahan di Sektor Edukasi di Awal Tahun 2020

Datangnya bulan Februari mengawali tahun pembelajaran baru di Australia. Setelah merayakan natal, tahun baru dan Imlek di akhir bulan Desember dan sepanjang bulan Januari, kini saatnya Anda berkemas kembali untuk melanjutkan jenjang pendidikan. Tentu saja beberapa dari Anda mungkin tengah menanti beasiswa-beasiswa pilihan yang dapat Anda peroleh sembari mengikuti pelajaran. Tahun 2020 turut memperkenalkan beberapa beasiswa baru yang dapat Anda peroleh untuk membantu biaya pendidikan Anda. Jika Anda sedang mempertimbangkan jenjang pendidikan lanjutan untuk memperoleh permanent residency, Anda juga perlu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dalam disiplin-disiplin studi berdasarkan peraturan-peraturan baru.

Oleh karena itu, kolom kali ini akan membahas perubahan-perubahan di sektor edukasi yang telah terjadi di awal tahun 2020 beserta keuntungan/dampak dari perubahan tersebut:

Indonesia kini telah masuk ke kategori risk level 1 untuk negara asal pelajar internasional

Seperti halnya aset dan saham, pihak imigrasi Australia juga menilai tingkat resiko rata-rata murid-murid internasional berdasarkan negara asal mereka. Semakin tinggi nilai resiko (risk level) mereka, semakin tinggi kemungkinan bahwa murid-murid negara tersebut akan gagal menyelesaikan pendidikannya (karena faktor keuangan, performa akademik dan alasan lainnya). Kini, nilai resiko Indonesia telah diturunkan menjadi level satu. Artinya, murid-murid Indonesia akan menikmati kemudahan yang lebih dalam mendaftarkan diri untuk sekolah di Australia. Jadi bagi Anda yang ingin mengajak teman atau saudara untuk sekolah di Australia, jangan lewatkan kesempatan ini untuk mendaftarkan diri!

Beasiswa regional baru, Destination Australia, telah mulai dibagikan oleh institusi-institusi lokal

Beasiswa Destination Australia diberikan kepada siswa-siswi internasional agar mereka bersedia untuk bersekolah di wilayah regional Australia. Nilai beasiswa ini sendiri dapat mencapai $15,000 per tahunnya dan akan berlaku selama jenjang penuh pendidikan murid tersebut. Di Melbourne sendiri, kawasan-kawasan regional seperti Bendigo dan Albury-Woodonga juga termasuk dalam daftar kota regional untuk kualifikasi beasiswa Destination Australia. Jika Anda ingin mendapatkan kesempatan untuk meringankan biaya pendidikan Anda, mungkin Anda dapat mencoba bersekolah di daerah regional juga.

Syarat masuk studi nursing menjadi semakin ketat  

Diantara berbagai jenjang studi permanent residence yang ada, studi nursing termasuk salah satu yang paling populer, terutamanya diantara murid-murid India, Indonesia dan Filipina. Namun, kini persyaratan studi keperawatan telah diperketat. Meskipun Anda telah memiliki gelar diploma di bidang keperawatan, Anda tetap harus mendapatkan nilai rata-rata 7.0 dalam ujian IELTS Anda. Setiap kategori individu juga tidak boleh di bawah nilai 7.0. Anda juga kini tidak dapat mengambil paket Inggris untuk kemudian melanjutkan studi ke jenjang sarjana bidang keperawatan. Tujuan dari pengetatan ini adalah untuk memastikan kualitas murid yang ada dan membatasi jumlah aplikan yang mendaftarkan diri dikarenakan jumlah tempat yang terbatas.

Proses pemilihan siswa-siswi internasional onshore sedikit diperketat

Kini, kualitas murid yang mengajukan aplikasi ke institusi di Australia secara onshore juga menjadi bagian dari penilaian pihak imigrasi untuk kualitas institusi. DIkarenakan penilaian ini, pemrosesan aplikasi mahasiswa-mahasiswi internasional menjadi semakin ketat dan dokumen yang diminta juga menjadi lebih banyak. Namun, jikalau Anda memenuhi persyaratan masuk sekolah dengan baik, Anda akan tetap mendapatkan kesempatan untuk bersekolah dan menempuh jenjang pendidikan lanjutan Anda di Australia.

Persyaratan dan system pendidikan di Australia tentu jauh berbeda jika dibandingkan dengan system edukasi Indonesia. Oleh karena itu, sebagai seorang murid internasional, sangat penting bagi Anda untuk selalu mengetahui perubahan-perubahan terkini di sektor edukasi agar dapat memanfaatkan kesempatan dan peluang yang ada.

Teks: Edward Tanoto
Foto: Berbagai sumber