Kita Berpikir dan Bertindak demi Kemajuan Indonesia – We Think and Act for the Progress of Indonesia

Great Iftar IMCV-OZIP
Kegiatan Great Iftar IMCV di bulan Ramadhan.

Ustadz Hamim Jufri

Pengurus (Committee) IMCV

Indonesian Muslim Community of Victoria (IMCV) adalah wadah organisasi yang menaungi seluruh kegiatan di lingkungan masyarakat Muslim Indonesia di wilayah Victoria. Kegiatannya cukup berragam, mulai dari kegiatan kegamaan (kajian keislaman dan pelaksanaan ritual keagamaan), kegiatan sosial, dan pendidikan. Semuanya berpusat di tiga centre yaitu Masjid Westall di Westall, Surau Kita di Coburg, dan Baitul Makmur di Laverton. Secara pribadi saya saat ini diamanahi memimpin program Beasiswa IMCV, yang tugas pokoknya adalah menyalurkan zakat, sedekah dan donasi lainya untuk memberi beasiswa pendidikan (scholarship) kepada anak-anak kurang mampu di Indonesia. Saat ini kami memberikan bantuan untuk 148 anak yang tersebar di seluruh Indonesia. Ke depan kami akan tingkatkan jumlah dan juga kualitas dari program ini.

Salah satu fungsi IMCV adalah memberikan dukungan yang segera kepada para orang tua sejak mereka memiliki anak di Australia.  Dukungan ini termasuk pendidikan anak dan menyiapkan interaksi sosial yang baik di antara mereka. Misalnya membentuk jejaring ibu-ibu muda untuk saling mengenalkan anak-anaknya, membuat program reguler, termasuk pembinaan agama.

Para pendatang Muslim Indonesia di Australia, memang merasa lebih nyaman untuk melaksanakan ibadah bersama-sama pendatang Indonesia lainnya. Sebenarnya tidak ada yang berbeda dalam tata pelaksanaan ibadah ritualnya. Kalau Muslim Indonesia mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan sesama masyarakat Indonesia lainya, itu lebih karena faktor kesamaan latar belakang budaya dan bahasa. Itu terjadi juga pada masyarakat imigran lainya seperti Greek, Italy, Chinese, dan lainya. Bahkan kelompok-kelompok ini memilih untuk tinggal di daerah tertentu di wilayah Melbourne, sementara warga Indonesia sebenarnya lebih menyebar.

 

Hamim Jufri-OZIP
Ustadz Hamim Jufri.

Kondisi itu, biasanya terjadi pada pendatang generasi pertama. Pada generasi berikutnya, dengan sendirinya akan luntur karena mereka lahir dan tumbuh di Australia. Generasi ini jauh lebih fleksibel dalam bergaul, terbuka dan menjangkau banyak kalangan lewat proses pendidikan dan pergaulan.

Untuk para remaja, kami mempunyai kegiatan bernama YIMSA (Young Indonesian Muslim Students Association) dan juga MYSK (Melbourne Youth Seeking Knowledge). Keduanya untuk memberi wadah bagi remaja usia SMA dan mahasiswa untuk saling mengenal bersilaturrahmi, membuat jejaring, dan belajar tentang Islam dan topik-topik sosial kemasyarakatan lainya. Untuk anak-anak, kami mengelola madrasah yang diselenggarakan setiap akhir pekan di semua centre.

 

IMCV menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga agama resmi di Indonesia yang sampai saat ini masih bersifat adhoc, belum secara formal dan mengikat. Kegiatan-kegiatan santunan sosial, pemberdayaan ekonomi, beasiswa, penyaluran kurban, masih kami lakukan sebatas kebutuhan. Dengan format itu, IMCV menjadi lebih fleksibel dan bisa kerjasama dengan berbagai lembaga di Indonesia tanpa ada batas. Namun, ke depan akan mulai disiapkan lembaga-lembaga formal yang memungkinkan IMCV untuk bisa membantu lebih banyak lagi di Indonesia.

 

Dalam kaitan ini, saya mempunyai harapan bahwa suatu saat IMCV akan memiliki lembaga pendidikan formal di Melbourne yang mengajarkan kurikulum Australia layaknya lembaga pendidikan formal lainya, kemudian ditambah dengan muatan keislaman dan keindonesiaan. Lembaga ini juga bisa digunakan untuk menjadi jembatan transfer pengetahuan bagi guru-guru di pelosok Indonesia untuk menimba sistem pengajaran di Australia untuk kemudian bisa diterapkan di sekolah-sekolah tempat mereka mengajar di Indonesia.

 

Pada akhirnya, sebagai masyarakat Indonesia yang tinggal di Australia ini, lembaga seperti IMCV ini tetap berpikir dan bertindak demi kemajuan bangsa Indonesia. Sekalipun berada jauh di tanah seberang, masih banyak hal yang bisa kita lakukan untuk tetap meberikan sumbangsih bagi Indonesia.

Anak-anak di Surau Kita-OZIP
Kegiatan anak-anak di Surau Kita, IMCV.

We Think and Act for the Progress of Indonesia

The Indonesian Muslim Community of Victoria (IMCV) is the umbrella organisation that houses all the activities of the Indonesian Muslim community in the region of Victoria. The activities are quite diverse, ranging from religious activities (Islamic studies and religious rituals), social activities, and education. Everything is based around three main centres namely Westall Mosque (Masjid Westall) in Westall, Surau Kita in Coburg, and Baitul Makmur in Laverton. Personally, I am currently in charge of the IMCV Scholarship program, the main task is the distributing of alms (zakat and sedekah) and other donations to provide educational scholarships to less fortunate children in Indonesia. Currently we provide assistance to 148 children throughout Indonesia. Going forward, we will increase the number and quality of the program.

One of the functions of IMCV is to provide immediate support to parents since they have children in Australia. This support includes education for the children and prepares them for good social interaction. For example, establishing networks of young mothers to introduce their children, making regular programs, including the development of religion. Indonesian Muslim migrants in Australia feel more comfortable to carry out their worship amongst other Indonesian migrants. There is really no difference in the running of ritual worship. If Indonesian Muslims hold religious activities with other fellow Indonesians, it is more because of the similarity of cultural and linguistic background. The same occurs with other immigrant communities such as the Greeks, Italians, Chinese, and others.  These groups even choose to live in a certain region of Melbourne, while Indonesian citizens are actually more spread out.

The situation usually occurs in the first-generation of migrants. In the next generation, it starts to dissipate as the migrants were born and grew up in Australia. This generation is much more flexible and integrated, open and reach out to many groups through education and socialisation. For youths, we have a group that runs activities named YIMSA (Young Indonesian Muslim Students Association) and also MYSK (Melbourne Youth Seeking Knowledge). Both of these provide a forum for high school students and university students to know each other and form friendships, create networks, and learn about Islam and other social topics in the community. For children, we manage an Islamic school (madrasah) held every weekend in the all centre.

IMCV has a relationship with official religious institutions in Indonesia that is still ad hoc, yet to become formal and binding. Activities of social benefit, economic empowerment, scholarships, sacrificial distribution, we carry out with limited needs.  With this format, IMCV has greater flexibility and can cooperate with various institutions in Indonesia without any limit. However, in the future more formal institutions will begin to be set up to allow IMCV to be even more helpful in Indonesia.

Iedu Adha IMCV-OZIP
Pelaksanaan salat Iedul Adha di lingkungan IMCV.

In this sense, I hope that someday IMCV will have a formal education institution in Melbourne that teaches the Australian curriculum such as other formal education institutions, and then also teaches about Islamic and Indonesian values. This institution can also be used to bridge the knowledge transfer for teachers throughout Indonesia, to draw on teaching systems in Australia to then be applied in the schools where they teach in Indonesia.

Finally, for the Indonesian community who live in Australia, institutions such as IMCV still think and act for the betterment of the Indonesian nation. Even though we may be far away from home, there is still much we can do to contribute to Indonesia.

 Foto: by Djaka Dwiandi, Zaky Syamsalam & Ridho Perwiro.