Human and Digital Interface (HADI) Ciptakan Inovasi Kuliah Daring Bertaraf Internasional

Pemerintah lewat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 24/2012, dan Nomor 109/2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di Perguruan Tinggi mendorong penyelenggaraan kuliah daring. Adanya kuliah daring dapat mengakselerasi peningkatan jumlah lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi. 

Kemudian, di tingkat universitas, kuliah daring kini menjadi sistem pembelajaran baru yang mulai diterapkan oleh semua kampus sejak pandemi COVID-19 merebak di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, kuliah daring tentu memberikan dampak positif agar para mahasiswa dapat lebih siap menghadapi persaingan global lewat keterampilan berteknologi.

Digitalisasi saat ini memungkinkan mahasiswa untuk kuliah daring. Berdasarkan data indeks internet inklusif (Inclusive Internet Index) dari Economist Intelligence Unit, cakupan pengguna Internet Indonesia cukup luas. Sektor rumah tangga pengguna internet Indonesia mencapai 66,2%, melebihi rata-rata negara di Asia yang mencapai 59,7%. Dari 267 juta penduduk Indonesia, 93%-nya bisa mengakses layanan 4G.

Adanya pandemi ikut mendorong para pelajar aktif menggunakan platform digital untuk melakukan proses pembelajaran formal. Istilah KDR (Kuliah Dari Rumah) pun ramai digunakan. Kini HADI hadir memberikan akses KDM (Kuliah Dari Manapun). HADI atau Human and Digital Interface merupakan sebuah learning management system (LMS) yang hadir untuk memfasilitasi pelajar strata 1 untuk bisa mendapatkan kualitas pendidikan bertaraf internasional.

Platform HADI didukung oleh Woosong University dari Korea Selatan, sehingga program kuliahnya terakreditasi oleh badan resmi IEQAS (International Education Quality Assurance System) dibawah Kementerian Pendidikan Korea. Materi perkuliahan dan dosen pengajar pun dihadirkan langsung dari Woosong University.

Memberikan kemudahan proses belajar mengajar yang fleksibel, HADI menyediakan program hybrid 2+2. Artinya, dua tahun pertama S1, seluruh mahasiswa dapat kuliah daring dari manapun menggunakan platform HADI dimana materi perkuliahan disusun oleh tim akademis dari Woosong University.  Kemudian, dua tahun terakhir masa S1, seluruh mahasiswa bebas memilih untuk berkuliah tatap muka di Woosong University, Korea Selatan atau di universitas mitra HADI yang ada di lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Ketika seorang mahasiswa lulus dari program ini, maka dia akan memperoleh ijazah dari universitas dimana dia menyelesaikan 2 tahun terakhir S1.

HADI telah hadir di berbagai negara seperti Malaysia, Vietnam, Asia Tengah, dan termasuk juga Indonesia, dan melayani kebutuhan pendidikan dari calon mahasiswa dari negara negara tersebut. “Inovasi yang HADI ciptakan menjawab permintaan pelajar dari berbagai belahan dunia untuk memiliki proses belajar mengajar yang fleksibel namun tetap berkualitas tinggi,” jelas Tae Han Kim, Chief Marketing Officer HADI.

Beberapa universitas yang telah bekerjasama dengan HADI diantaranya adalah Beijing Foreign Studies University dan Beijing Institute of Technology di China, VIVES Hogeschool di Belgia, CTBC Business School di Taiwan, Hongkong Polytechnic University, dan masih banyak lagi.

Dengan menggunakan LMS seperti HADI, pelajar bisa menghemat biaya perkuliahan, mulai dari SPP, makan, transportasi, dan akomodasi. Selain itu, program studi yang ditawarkan oleh HADI juga bervariasi sebagaimana yang dibutuhkan di dunia kerja industri 4.0 saat ini, seperti Bisnis, Teknik, Data Science dan AI, Komputer, Software dan IT, serta Ilmu Sosial dan Humaniora. Kurikulum yang disediakan HADI mengombinasikan pengembangan soft skills dan pemahaman trending subjects. Kombinasi ini berguna untuk mempersiapkan mahasiswa dalam mengikuti program studi pilihan mereka. 

Tae Han Kim menambahkan, “Dengan kuliah daring 100% maka mahasiswa hanya membayar SPP biaya kuliah saja di setiap semester, tidak ada biaya-biaya seperti fasilitas penunjang (resource fee), biaya lab, serta biaya tambahan lainnya, yang juga menjadi keunggulan lain di HADI.” Biaya kuliah di HADI pada semester kedua hingga keempat merujuk pada nilai akhir semester sebelumnya. Saat transfer untuk mengikuti kelas tatap muka di tahun ketiga, biaya perkuliahan akan mengacu pada ketentuan program dan universitas yang dipilih oleh mahasiswa.

HADI juga memberikan beasiswa berupa potongan biaya kuliah berdasarkan prestasi atau perolehan IPK mahasiswa di setiap semesternya. Sehingga, apabila seorang mahasiswa ingin mendapatkan beasiswa, maka mereka harus menjaga nilai mereka tetap bagus. Misalnya seorang mahasiswa memperoleh mulai 3.0 ke atas, maka dia akan memperoleh beasiswa sebesar US$ 320, dan bagi mahasiswa yang IPK-nya lebih dari 3.5 akan mendapat beasiswa sebesar US$ 640. Hal ini diharapkan agar mahasiswa termotivasi untuk menjaga performa terbaik mereka.

Setiap aplikasi pendaftaran dinilai secara individu. Proses penyaringan merujuk pada nilai akademik, keterampilan berbahasa Inggris, dan surat rekomendasi sebagai anggota ekstrakurikuler. Bagian penerimaan mahasiswa baru sangat selektif dan calon mahasiswa didorong untuk mendaftar sedini mungkin untuk memastikan waktu yang cukup untuk peninjauan aplikasi. Untuk mengikuti periode perkuliahan di musim gugur tahun ini, calon mahasiswa sudah bisa mendaftar dan pendaftaran ditutup pada 10 Agustus 2022. Bagi mereka yang ingin mengikuti perkuliahan di musim semi tahun depan, pendaftaran akan ditutup pada 11 Februari 2023.

Untuk informasi lebih lanjut terkait mekanisme kuliah dari manapun melalui platform HADI bisa mengunjungi websitenya di www.hadi-lms.com. Ikuti terus update terbaru dari HADI melalui Instagram @hadiindonesia.

Teks: Siti Mahdaria

Foto: Freepik