Bersatu & Bangkit: Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2020

Peserta Kongres Pemuda II di halaman depan Gedung IC, Jl. Kramat 106, Batavia (Jakarta)

Seperti halnya Pancasila adalah ideologi dasar seluruh rakyat Indonesia, Sumpah Pemuda merupakan sebuah deklarasi tekad pemuda pemudi Indonesia untuk menegakkan persatuan negeri – melalu janji satu Tanah Air, satu bangsa dan satu bahasa.

Persatuan Pemuda-Pemudi Melawan Penjajah

Sumpah Pemuda pertama kali dikumandangan pada tanggal 28 Oktober 1928, di Kongres Pemuda II, Batavia. Pada saat itu, berkumpullah beberapa organisasi pemuda-pemudi Indonesia dari berbagai suku daerah, mulai dari perkumpulan pemuda Jawa, Madura, Bali, sampai Lombok. 

Diadakan oleh tokoh pergerakan kemerdekaan Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara), diadakannya Kongres Pemuda bertujuan untuk menyebarkan pentingnya permusyawaratan pemuda-pemudi dari seluruh suku daerah di Indonesia. 

Komite Utama Kongres Pemuda II, Batavia, pada tahun 1928

Walaupun sudah diadakan di tahun sebelumnya, perhimpunan ini belum membuahkan hasil konkret, karena para peserta yang hadir belum begitu berbaur dan masih menjunjung tinggi kesukuan mereka sendiri. 

Diadakan kembali tahun berikutnya, para peserta yang hadir makin sadar akan pentingnya persatuan bangsa, terutama dari sisi mereka, kaum muda yang merupakan masa depan bangsa. Maka itu lahirlah Sumpah Pemuda, ikrar dari para kaum-kaum muda di Indonesia. Digagaskan oleh Sekretaris Kongres, Muhammad Yamin, dan disepakati oleh Ketua Kongres Soegondo Djojopoespito, berikut adalah transkrip dari Sumpah Pemuda:

Pertama:

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kedua:

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga:

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Masih diduduki Belanda pada tahun 1928, tercetusnya Sumpah Pemuda memulai momentum perjuangan muda-mudi untuk kemerdekaan Indonesia. Pada Kongres Pemuda II ini juga lah lagu Indonesia Raya, yang ditulis oleh Wage Rudolf Soepratman, ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia. 

Meneruskan Kobar Semangat Sumpah Pemuda

Sudah 92 tahun lewat dari kongres bersejarah itu, Indonesia pun sudah 75 tahun bebas dari penjajah. Apakah masih ada makna lebih dalam dari Sumpah Pemuda untuk pemuda-pemudi Indonesia masa kini?

“Menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda, saya berpesan agar para pemuda kita bersatu dan bangkit,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali seperti yang dilansir dari laman kempenpora.go.id.

Menurut Menpora RI, semangat persatuan itu tetap harus berkobar di dalam diri pemuda Indonesia. Seberat apapun masalahnya, kita harus bergotong royong dan mengedepankan kepentingan negeri dibanding kepentingan diri sendiri.

“Kita tidak boleh tercerai-berai. Meskipun berbeda, kita harus tetap satu, semangat persatuan harus kita pelihara dengan baik. Tanpa persatuan, kita tidak akan bisa, makanya harus bersatu lalu kita bangkit,” lanjutnya.

Logo Hari Sumpah Pemuda ke 92

Bersatu & Bangkit Melawan Pandemi

Mengenai logo Hari Sumpah Pemuda ke-92 untuk tahun 2020, Menpora RI menjelaskan bahwa konsep logo yang dibuat seakan menyambung dan tidak terputus melambangkan semangat persatuan dan kerjasama untuk melawan COVID-19. 

“Semangat persatuan tidak bisa ditawar lagi, harus bersatu dan bergotong royong,” tuturnya. “Saya kira kita harus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan para pemuda kita, bagaimana kita harus bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Berbagai cara terus kita lakukan, termasuk memberikan edukasi penerapan protokol kesehatan.”

Salah satu hal yang membuat pemuda dan pemudi Indonesia unggul untuk memimpin negeri melawan COVID adalah melalui prestasi di bidang teknologi, inovasi dan kewirausahaaan. Seperti contohnya, memudahkan penduduk untuk memesan tes swab PCR maupun rapid test melalui jalur daring ataupun aplikasi di handphone.

Selain itu, Menpora RI pun menekankan betapa pentingnya mendorong anak muda untuk berolahraga melalui pembinaan usia dini bagi atlet berprestasi dan juga memprosikan gaya hidup sehat dengan olahraga teratur serta asupan nutrisi yang baik untuk masyarakan luas. 

“Saya kira peranan pemuda sampai sekarang masih terus dibutuhkan. Anak muda kita harus bisa berinovasi, kreatif menyambut masa yang akan datang. Kalau tidak, kita bisa tertinggal. Semangat itu harus terus dipelihara,” ujarnya. 

Selamat Hari Sumpah Pemuda untuk seluruh Pemuda Pemudi Indonesia di mana pun berada! 

Teks: Rachel Melisa

Foto: Berbagai sumber