Battle of Woolloomooloo Bay Sydney – Masyarakat Australia Melawan 1600 Serdadu Belanda

Pada hari Minggu pagi, 4 November 1945,  kapal Inggris Stirling Castle tiba di pelabuhan Woolloomooloo, Sydney. Kapal ini memuat 1600 tentara Belanda dengan tujuan Pulau Jawa untuk menekan kemerdekaan Indonesia dan mengembalikan kekuasaan kolonial Belanda.

Para prajurit Belanda ini telah melakukan perjalanan panjang dari negara Inggris dan berharap dapat berlabuh untuk ‘menikmati keramahan warga Australia dan menerima pelatihan militer’. Mereka mengira bahwa warga Australia menghargai apa yang telah dilakukan oleh Belanda sewaktu tentara Jepang menyerbu Indonesia.

Menurut wakil Pemerintah Belanda, tentara KNIL telah berjuang untuk menyelamatkan masyarakat Australia dari ancaman Jepang. Tetapi orang Australia mengetahui  bahwa cerita ini tidak benar. Dalam sepuluh hari, kekuasaan Belanda menyerah pada pasukan Jepang yang menyebabkan Pemerintah Hindia Belanda atau NEI (Netherlands East Indies) melarikan diri ke Australia pada 8 Maret 1942.

Pemerintah Australia memberi perlindungan pada pemerintah asing ini bersama angkatan bersenjata mereka dan armada pelayaran komersial KPM. Ini termasuk ribuan pelaut dan serdadu KNIL dari Indonesia. Adapun Pelaut Indonesia dibantu oleh pelaut dan buruh dermaga Australia.

Pada November 6, 1945, surat kabar Daily Telegraph menulis: “Indonesians, Dutch Make Harbor Uproar”.

Tibanya kapal Stirling Castle menimbulkan perlawanan antara pembela kemerdekaan Indonesia dan 1600 tentara Belanda dalam kapal tersebut. Sejumlah simpatisan Indonesia ditemani anggota kaum buruh dan serdadu Australia hadir dalam kapal motor kecil dan menuntut serdadu Belanda untuk pulang ke negara asal mereka.

Salah satu pembela kemerdekaan, Raymond Moningka, berteriak: “Kamu akan pergi ke Jawa untuk melawan masyarakat yang telah dijanjikan kemerdekaannya oleh ratu Belanda Wilhelmina.” Serdadu Belanda pun membalas dengan lagu-lagu patriotik Belanda dan lemparan botol serta kaleng penuh sampah ke kapal motor kecil tersebut.

Pada hari berikutnya, ketegangan semakin meningkat. Pada berita utama surat kabar tertulis: “Bottles Thrown in Wharf Riot – Dutch Troops Turn Fire Hoses on 200 Pro-Javanese.”

Masyarakat Australia turut membela kemerdekaan Indonesia. Mereka berani melawan dengan pakaian basah kuyup. Beberapa orang juga menderita luka-luka sehingga membutuhkan perawatan di Sydney Hospital.

Organisasi Kaum Buruh lain juga memberikan bantuan terhadap protes di Woolloomooloo. Mereka menghentikan pasokan daging ke kapal Stirling Castle.

Menteri NSW Sir William McKell juga memberikan alasan 1600 tentara Belanda tersebut tidak diizinkan pergi ke darat untuk beristirahat dan rekreasi yang layak. Menurut beliau,  Angkatan Darat Belanda bertanggung jawab untuk aturan ini.

Akhirnya diputuskan untuk memindahkan pasukan Belanda ke kapal Inggris lainnya, Moreton Bay. Sedangkan awak Stirling Castle memutuskan untuk mendarat dan bergabung dengan para demonstran.

Pada hari Minggu, 11 November 1945, surat kabar Daily Telegraph memberitakan lebih dari 2000 pria dan wanita Australia bergabung untuk bersama menantang tentara Belanda. Mereka berbaris bersama dan memberi ejekan “Hands off Java” serta “Kembali ke negaramu Belanda”. Tentara Belanda memainkan lagu kebangsaan “God Save the Queen” dan “Wilhelmina”, namun para demonstran Australia menanggapi dengan lagu kebangsaan Australia “Advance Australia Fair”.

Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dalam sesi pada tanggal 27 November 1945 berterimakasih atas dukungan bangsa dan rakyat Australia untuk perjuangan Kemerdekaan Indonesia.

Perdana Menteri Indonesia pertama Sutan Syahrir, dalam pidatonya mengatakan:

“Friends in Australia…. Most of you, who really are workers, who refused to load the Dutch ships with arms and munition, which would be used against our republic.

“The thousands who are holding demonstrations to protest the onslaught against our independence, the thousands of you, who sympathize with our struggle for freedom–you are all my friends!”

Teks: Anthony Liem

Foto: Berbagai sumber