Aya, Kartini di Dunia Media

Perempuan Indonesia pertama di Bloomberg yang menjadi kepala biro di luar negeri, mengepalai kantor dengan cakupan liputan internasional ini ternyata berlatar belakang Akuntansi. Sepak terjangnya sebagai Kartini di bidang jurnalisme sangat menarik untuk disimak.

Pengalaman formal Aya, nama kecil Soraya Permatasari, cukup beragam. Lulusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran ini memulai karier dengan internship di fund management firm di Roma, Italia selama kurang lebih sembilan bulan. Beberapa tahun kemudian, setelah melewati berbagai jenjang karier di bidang pasar modal sebagai analis, Aya menjejakkan kakinya di dunia jurnalistik dengan sebagai wartawan keuangan dan bisnis di kantor berita Inggris, Reuters.

Berani menerima tantangan dan asertif, Aya kemudian pindah ke Bloomberg dan membuktikan keahliannya dalam bidang jurnalistik hingga dipromosikan ke Malaysia. Selama di Malaysia, Aya mengepalai bidang liputan Islamic Finance, selain menjadi deputi kepala biro Kuala Lumpur, dan menjadi kolumnis di mana dirinya harus memproduksi in-depth analytical article setiap hari.

Aya tetap menunjukkan sikap ingin tahu, mandiri dan asertif dengan mengajukan mengajukan permohonan pindah ke Australia. Di tahun 2011 Aya menjadi kepala biro di Melbourne dengan willayah liputan  Australia. Saat itu dirinya merupakan perempuan Indonesia pertama di Bloomberg yang menjadi kepala biro di luar negeri, mengepalai kantor dengan cakupan liputan internasional (bukan hanya Indonesia).

Lima tahun menjabat sebagai kepala biro, di mana tiga dari anak buah Aya yang semuanya orang Australia telah diangkat menjadi team leader di bidang liputannya masing-masing dan pindah ke Hong Kong, Aya kemudian mengajukan pengunduran diri dan mengangkat salah satu reporter lokal menjadi penggantinya. Kini dirinya menjadi Breaking News Editor untuk wilayah Asia Pacific dan International.

Diakui Aya, selama bekerja dirinya pernah mengalami sedikit ketidakadilan walaupun tidak ada yang terlalu serius.

“Saya rasa iklim kerja di Bloomberg yang sangat menjunjung tinggi meritocracy sangat membantu. Saya belum melihat ada kantor berita asing lain yang “berani” mengangkat orang Indonesia, apalagi perempuan, menjadi kepala biro, khususnya liputan non-Indonesia.”

Mengagumi Sri Mulyani yang smart, pekerja keras dan tidak mudah putus asa, Aya menganggap sosok Menteri Keuangan tersebut cocok mewakili Kartini masa kini.


Aya’s trivia

Batik atau kebaya?

Kebaya

Website atau aplikasi yang dibuka pertama kali begitu bangun tidur?

Antara Instagram, Facebook atau WA hahaha

Feminin atau maskulin?

Feminin

Salad atau gado-gado?

Gado-gado