Ceria Natal dan Semangat Tahun Baru
Natal, Hari lahirnya Sang Juru Selamat, adalah hari yang memberikan kegembiraan bagi seluruh umat Kristiani. Hari yang menyatukan seluruh keluarga. Sejenak semua orang beranjak dari kesulitan hidup, kesibukan pekerjaan, dan jarak yang jauh, untuk bersama-sama seluruh keluarga mensyukuri kelahiran-Nya. OZIP Edisi Desember ingin memperlihatkan keceriaan Natal dan semangat menyambut Tahun Baru 2015, seperti tampak di wajah tiga model cantik untuk edisi akhir tahun 2014 ini.
Clarice Campbell
Apa sih yang disukai Clarice dari Indonesia? Gadis kelahiran Melbourne itu mengaku suka bertemu dengan orang-orang Indonesia kebanyakan. Membangun hubungan dengan normal people ini menurutnya akan memperkuat hubungan budaya Australia dan Indonesia. Dari hubungan yang alami inilah hambatan budaya, peluang kerja, dan pertukaran bisnis dapat dijalin lebih kuat.

Di balik sosoknya yang sederhana, peraih beasiswa New Colombo Plan ini tak canggung berpose di depan kamera. Apalagi saat ia tahu akan dijadikan model sampul OZIP, majalah komunitas Indonesia yang selalu dibacanya. Ia memang penyuka bahasa dan budaya Indonesia. Sejak kelas 7 di High School ia sudah belajar Bahasa Indonesia. Kini ia tengah menyelesaikan kuliahnya di jurusan Bahasa Indonesia dan Ilmu Linguistik Monash University.
“Saya akan magang di Universitas Udayana, Bali, untuk melakukan penelitian bahasa,” tuturnya renyah. “Lalu saya akan jalan-jalan ke Lombok dan Jawa. Saya juga akan belajar di Universitas Indonesia selama enam bulan.” Ah, Indonesia memang sudah menjadi rumah kedua bagi penyuka T-ball dan berkuda ini.
Bianca Winataputri
Aktivis PPIA Melbourne University ini memang penyuka fotografi, sekaligus luwes di depan kamera.

Hobi jalan-jalannya terpuaskan dengan banyaknya pilihan lokasi wisata di Victoria. Tetapi Bianca sebenarnya lebih suka mengamati artwork gallery dan membuat catatan dari sebuah pameran seni. Ia berbakat jadi penulis. Laporan jurnalitsiknya tentang berbagai pameran seni bisa ditemukan di The Jakarta Post. Jangan heran, gadis yang suka memperluas jejaring sosial ini memang pembelajar yang gigih. Saat ini ia kuliah di dua jurusan: Media and Communications serta Art and History.
“Saya suka dengan aktivitas selama ini, bertemu banyak orang yang berbeda-beda, dan belajar membentuk tim kerja yang kompak,” tuturnya penuh semangat.
Lydiawati
Sosok yang satu ini mulai dikenal di tengah publik Melbourne. Maklum, ia kini menjadi Ketua Indonesia Business Centre (IBC) Melbourne yang sangat aktif membuat berbagai acara bisnis. Di bawah kepemimpiannya, IBC terlihat lebih hidup dan selalu up to date. “Itu karena saya selalu up load info IBC di media sosial yang saya kelola sendiri,” ujarnya seraya tertawa ceria.

Untuk membuat IBC lebih aktif, ia harus mau bekerja multitasking. Dalam sebuah acara, ia bisa merangkap berbagai tugas dari awal hingga akhir acara. Ia menyadari, itulah resiko berorganisasi di negeri orang dan ia menyukainya. Pada dasarnya ia memang penyuka tantangan dan kompetisi.
“Saya menyukai proses bekerja dan berbisnis di Australia ini, seperti cara membuat deal dengan pelanggan,” tuturnya. “Selalu terbuka peluang untuk memperlihatkan kemampuan kita untuk menyelesaikan masalah yang berbeda-beda,” sambungnya.
Namun, sibuk bekerja di perusahaan mobil dan mengurusi para pebisnis kecil dan menengah (UKM) lewat IBC, ternyata tak membuat insiyur bidang Electrical & Computer System ini kaku untuk bergaya.
Rias Wajah & Dekorasi: Santi Whiteside
Lokasi: Santi Art Studio, Burwood
Fotografer: Windu Kuntoro