Wantilan Bali : Mengembalikan Kenangan pada Suasana Pulau Dewata

Nama restoran ini terdengar sangat familiar, namun banyak warga Indonesia yang belum pernah datang dan mencobanya. Wantilan Bali adalah restoran yang menyediakan makanan khas Bali. Salah satu tujuannya untuk memuaskan lidah para warga Australia yang merindukan kehangatan pulau yang mempunyai pantai terindah di Indonesia itu.

 

Terletak di daerah Auburn, dari kejauhan restoran ini terlihat berbeda dengan restoran di sekitarnya. Dengan bendera warna-warni serta payung khas Bali, rumah makan ini menarik perhatian para pejalan kaki. Saat menginjakkan kaki ke dalam, Ozip merasa seperti menginjakkan kaki ke pasir yang hangat di pantai kuta.

 

Tidak hanya suasananya saja yang hangat, namun makanannya pun tidak kalah lezat dan menarik. Dengan berbagai macam menu yang mereka sajikan, rasanya lidah ini seperti diterbangkan kembali ke tanah air tersayang.

Menu pertama yang Ozip coba adalah beef ribs. Daging sapinya sangat lembut, terasa seperti daging empal yang dilumuri bumbu kecap yang meresap sampai ke tulang. Daging ini terasa sangat lezat. Kami bisa merasakan bumbu yang manis di setiap serat-serat dagingnya. Wantilan Bali juga menyediakan pork ribs dengan bumbu dan kualitas yang sama bagi mereka yang tertarik.

 

Setelah itu kami juga mencoba crispy duck yang dipadu dengan dua jenis sambal, matah dan tomat. Daging bebeknya matang dengan sempurna, kulitnya sangat renyah, hangat dan empuk di dalamnya. Rasanya yang gurih terasa lebih lezat ketika dipadu dengan sambalnya.

 

Lalu Ozip juga mencoba vegetarian bergedel, atau yang biasa kita panggil perkedel di Indonesia. Di dalam satu porsi, Wantilan Bali menyuguhkan dua buah perkedel jagung dan dua buah perkedel kentang. Perkedel kentangnya sangat halus. Sedangkan untuk perkedel jagungnya, berbeda dari banyak perkedel jagung di Indonesia, Wantilan Bali menyuguhkannya lembut dan lembek, dengan potongan jagung yang empuk, sangat manis dan tidak berminyak.

 

Setelahnya kami mencoba urap Bali. Di dalam urap ini, bisa terdapat jagung, tauge, kacang panjang, kelapa, kol dan dilumuri oleh base genep, salah satu bumbu khas Bali. Dengan suapan pertama saja, bisa langsung terasa kencurnya.

 

Kami juga mencoba fried tofu & tempeh. Tahunya sangat lembut, hangat, dan tetap renyah. Yang membuat hidangan ini berbeda dari yang lainnya, mereka memberikan saos kecap sebagai pelengkapnya.

 

Menu terakhir dari makanan tengah yang kami coba adalah grilled chicken.  Bumbunya meresap seperti hidangan yang lain, sampai ke tulang. Ayamnya pun dimasak dengan sempurna. Rasanya yang cenderung gurih, manis, dan sangat medok.

 

Di samping menu makanan, kami juga mencoba tiga jenis sambal untuk melengkapi semua makanan yang ada, yaitu sambal matah, sambal matah goring, dan sambal spicy. Sambal matah merupakan campuran bawang dan cabai, dan merupakan salah satu sambal khas Bali. Rasa pedas dari sambal matah goring lebih gurih dibandingkan dengan sambal matah yang biasa.

 

Pastinya kami tidak lupa untuk mencoba beberapa makanan pencuci mulut. Fried banana, coconut panna cotta dan warm black rice porridge. Fried Banana terasa sangat manis dilengkapi dengan lezatnya es krim vanilla, sedangkan warm black rice porridge mengingatkan makanan hangat ketika lagi hujan buatan ibu di rumah. Namun favorit kami adalah Coconut Panna Cotta, rasa kelapanya yang pas, manis yang dipadu dengan asam dan manis dari saus raspberry. Hidangan yang paling tepat untuk menutup makanan yang lezat.

 

ST-2-Wantilan Bali. (2)Wantilan Bali

571 Burwood Rd

Hawthorn, VIC 3122

 

 

Patricia Dara

Foto: Steven