Komunitas Indonesia di Australia melepas Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia merangkap Vanuatu Kristiarto Legowo yang mengakhiri masa jabatannya tahun ini pada hari Jumat (15/10/2021) melalui Zoom.
Acara yang diselenggarakan oleh Indonesia Diaspora Network (IDN) Australia ini dihadiri Dubes Kristiarto bersama istrinya, ibu Caecilia Legowo. Dalam kesempatan ini, perwakilan dari berbagai komunitas orang Indonesia di Australia berbagi kesan sekaligus menyampaikan salam perpisahan mereka ke Dubes Kristiarto.
“Kami sangat mengingat tangan dingin Kristiarto Legowo dalam berdiplomasi,” ujar Presiden IDN Australia Iwan Wibisono dalam sambutan pembuka acara. Iwan juga menyebutkan keterlibatan Dubes Kristiarto dalam penandatanganan perjanjian bisnis IA-CEPA tahun lalu. “Suatu pencapaian yang tidak bisa kita lupakan,” katanya. “Tangan dingin Kristiarto Legowo pasti dibutuhkan di negara sahabat lain.”
Tidak hanya IDN Australia secara keseluruhan, tapi sambutan perpisahan juga disampaikan oleh organisasi ranting IDN Australia seperti IDN Northern Territory, IDN Western Australia, IDN ACT, dan IDN Victoria.
“Kami ucapkan terima kasih, semoga bapak semakin sukses untuk meniti karir yang lebih baik di tempat yang baru,” kata Dominic Witono mewakili IDN NT.
Ucapan senada juga digaungkan oleh Jubaidi Anwar mewakili IDN WA. “Kami bangga mempunyai pemimpin yang begitu legowo, sesuai dengan namanya.”
Betsy Phillips mewakili IDN ACT juga menyampaikan rasa terima kasihnya. “Atas nama masyarakat Indonesia di Canberra, saya mengucapkan selamat jalan dan selamat bertugas, namun saya tidak akan mengatakan goodbye, karena kita akan bertemu lagi di sini.”
Dari IDN VIC, Diana Pratiwi juga turut memberikan salam. “Banyak terima kasih atas dukungan, perhatian, dan kerjasamanya dengan diaspora Indonesia di Victoria,” ujar ibu Diana. “Semoga diaspora Indonesia selalu ada dalam ingatan bapak dan ibu.”
Tidak hanya jaringan diaspora Indonesia di Australia, pemuka agama Indonesia di Australia juga hadir dalam melepas Dubes Kristiarto, diwakili oleh antara lain Dr. H. Nadirsyah Hosen selaku Ra’is Syuriah Nadhdlatul Ulama (NU) di Australia dan Selandia Baru serta Pdt. Bonefasius Buahendri dari St. Mark’s Catholic Parish di Brisbane.
“Kami selalu berdoa agar pak Kris dan bu Caecil bahagia selalu,” ujar Gus Nadir.
“Atas nama warga Katolik saya ucapkan terima kasih,” tukas Pater Boni.
Dubes Kristiarto juga menyampaikan rasa syukurnya atas persahabatannya dengan diaspora Indonesia di Australia. “Merupakan sebuah kehormatan yang besar bagi keluarga saya untuk mewakili NKRI di Australia ini,” katanya.
“Saya sangat diuntungkan karena ketika saya datang, begitu banyak pemangku kepentingan yang memiliki komitmen kuat untuk memajukan hubungan kedua negara,” pungkas Dubes Kristiarto. “Hubungan Indonesia dan Australia tidak pernah sebagus sekarang.”
“Pencapaian saya tidak akan tercapai tanpa bantuan dari diaspora Indonesia di sini. Saya akan selalu merindukan diaspora Indonesia, saya tidak akan melupakan diaspora Indonesia,” tutup Dubes Kristiarto.
“Ini bukanlah sebuah goodbye, tapi until we meet again.”
Teks dan foto: Jason Ngagianto