Di akhir musim panas, saat cuaca mulai sejuk, teman baik saya dari Vietnam dan Thailand berkunjung ke Kyoto. Kecintaan kami terhadap budaya Jepang mendorong kami mengunjungi Nijo-jo Castle, salah satu kastel bersejarah yang menjadi saksi perjalanan Jepang dari zaman feodal hingga modern.
Dengan penuh antusias, kami berjalan kaki ke kastel ini dari Nishiki Market selama sekitar 20 menit. Sepanjang jalan, kami disuguhi pemandangan kehidupan lokal yang otentik, dengan toko-toko kecil dan aroma makanan khas Jepang yang menggugah selera. Tak lama kemudian, Nijo-jo Castle mulai terlihat di kejauhan, menjulang megah dengan gerbang yang kokoh dan area yang luas, seluas 275,000 meter persegi. Saat memasuki kastel melalui Gerbang Kara-mon yang dihiasi ukiran emas, kami merasa seperti melangkah mundur ke masa lalu.
Nijo-jo Castle memiliki berbagai fasilitas yang membuat kunjungan menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. Tur resmi kastel menawarkan informasi mendalam tentang sejarah tempat ini, dan ada juga layanan rental audio guide untuk Anda yang lebih suka eksplorasi mandiri. Bagi wisatawan, pusat informasi, toko suvenir, dan kafe di dalam kompleks adalah tempat yang ideal untuk beristirahat sejenak. Tak hanya itu, kastel ini juga ramah akses dengan layanan kursi roda dan loker koin. Wi-Fi KYOTO tersedia di seluruh area kastel, dan bahkan Anda bisa mengadakan upacara pernikahan yang istimewa di sini, di tengah keindahan sejarah Jepang.
Sejarah Nijo-jo Castle: Menengok Masa Lalu Jepang
Nijo-jo Castle dibangun pada tahun 1603 atas perintah Tokugawa Ieyasu, pendiri keshogunan Tokugawa. Ieyasu adalah sosok sangat penting dalam sejarah Jepang yang berhasil menyatukan negara ini setelah bertahun-tahun perang saudara. Kastel ini menjadi saksi momen bersejarah saat Ieyasu mengumumkan pengangkatannya sebagai Shogun, menandai dimulainya era Tokugawa yang dikenal sebagai masa stabil selama 260 tahun.
Selain itu, Nijo-jo Castle juga menjadi tempat berakhirnya Keshogunan Tokugawa. Pada tahun 1867, Shogun terakhir, Tokugawa Yoshinobu, menyerahkan kekuasaan politik kembali kepada kaisar Jepang, mengakhiri era feodal dan membuka jalan bagi periode Meiji. Kastel ini menjadi saksi transisi Jepang dari masyarakat feodal ke era modern yang lebih terbuka, mencerminkan perubahan besar dalam sejarah negara ini.
Keindahan Arsitektur dan Kekayaan Budaya
Istana Ninomaru-goten di Nijo-jo Castle merupakan harta nasional Jepang yang terkenal dengan arsitektur era Edo. Terdiri dari enam bangunan, istana ini dihiasi dengan langit-langit berlapis emas dan lukisan dinding yang penuh warna. Terdapat lebih dari 1,000 karya seni bernilai tinggi dalam dinding Istana Ninomaru-goten. Ukiran kayu yang rumit dan dekorasi yang megah menjadi bukti keahlian seniman pada masa itu.
Salah satu bagian yang paling menarik di Istana Ninomaru-goten adalah lantai “burung bulbul” yang terkenal. Saat kami berjalan menyusuri koridor, lantainya mengeluarkan suara yang mirip kicauan burung bulbul. Fitur ini sebenarnya dirancang sebagai sistem keamanan untuk memberi tahu para penjaga jika ada penyusup. Rasanya unik sekali mendengar lantai yang “bernyanyi” saat kami melangkah.
Ninomaru Garden, yang juga diakui sebagai Tempat Pemandangan Khusus, menambah pesona istana ini. Taman yang indah ini dipenuhi dengan pohon pinus yang dipangkas rapi, bebatuan yang tertata apik, dan kolam besar dengan pulau-pulau kecil di dalamnya. Pemandangan yang menenangkan ini sangat cocok untuk duduk sejenak dan menikmati keindahan arsitektur taman khas Jepang.
Nijo-jo Castle tidak hanya diakui sebagai Situs Bersejarah Nasional Jepang tetapi juga masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO. Kompleks kastel ini memiliki banyak harta budaya, seperti Gerbang Higashi Ote-mon dan 22 bangunan lainnya yang ditetapkan sebagai Properti Budaya Penting. Dengan luas lebih dari dua kilometer, kompleks kastel ini mencerminkan filosofi arsitektur Jepang yang memadukan strategi militer dengan keindahan estetika yang elegan.
Tips Praktis Berkunjung ke Nijo-jo Castle
Untuk Anda yang ingin mengunjungi Nijo-jo Castle, ada beberapa pilihan tiket yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Kami memilih tiket masuk seharga 1,300 yen per orang, yang sudah termasuk akses ke area kastel dan Istana Ninomaru-goten. Namun, jika Anda hanya ingin berjalan-jalan di kompleks kastel tanpa masuk ke istana, tiket seharga 800 yen saja sudah cukup. Ada juga tiket tambahan untuk area lain seperti Istana Honmaru-goten (1,000 yen) dan Galeri Lukisan (100 yen).
Bagi Anda yang ingin berkunjung, Nijo-jo Castle buka setiap hari dari pukul 8:45 pagi hingga 5:00 sore (akses masuk terakhir pukul 4:00 sore). Namun, ada beberapa hari tertentu di mana area tertentu ditutup untuk perawatan bangunan. Misalnya, Nijo-jo Castle tutup pada tanggal 29-31 Desember. Sementara Istana Ninomaru-goten tutup pada 26-28 Desember, 1-3 Januari, dan setiap hari Selasa di bulan Januari, Juli, Agustus, dan Desember. Jadwal penutupan adalah untuk perawatan berkala kastel yang sangat penting untuk menjaga keindahan kastel tersebut. Pastikan untuk memeriksa jadwal buka kastel agar kunjunganmu tidak terganggu.
Kami mengakhiri hari dengan berjalan santai di sekitar kastel, menikmati sinar matahari yang memantul di detail emas Gerbang Kara-mon. Mengunjungi Nijo-jo Castle bersama teman-teman membuat pengalaman ini semakin istimewa, karena kami bisa berbagi kekaguman terhadap keindahan bangunan, cerita sejarah, dan upaya pelestarian yang luar biasa.
Bagi siapa saja yang berkunjung ke Kyoto, Nijo-jo Castle lebih dari sekadar situs bersejarah; ini adalah perjalanan melintasi masa lalu feodal Jepang hingga menuju Jepang modern yang penuh semangat. Entah Anda pecinta sejarah, arsitektur, atau sekadar ingin mengenal budaya Jepang lebih dalam, Nijo-jo Castle akan memberikan kesan mendalam dalam ingatanmu.
Teks dan foto: Siti Mahdaria