Launching Buku “Roller Coaster Empat Musim”

Social Researchers Forum (SRF) kembali melahirkan sebuah karya buku berjudul “Roller Coaster Empat Musim Lika-Liku Perjalanan Studi Doktoral Mahasiswa Indonesia di Australia”. Peluncuran buku kedua ini berlangsung pada 8 September 2019 di Jakarta, bertepatan dengan Monash Doctoral Information Day. Momentum ini menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan juga reunian bagi para alumni Monash University. Sebelum buku tersebut secara resmi diluncurkan, diadakan sebuah diskusi tentang proses penyusunan buku ini oleh beberapa orang penulis yang hadir, diantaranya Edi Dwi Riyanto, Hadi Hariyanto dan Misita Anwar. Diskusi dipandu oleh seorang alumni Monash University Ika Krismantari, editor The Conversation Indonesia. Tamu istimewa sebagai pembahas dalam diskusi tersebut adalah Dewi Wahab, yang dulu pernah menjabat sebagai Konsul Jenderal di Melbourne, yang juga alumni Monash University. 

Melanjutkan kesuksesan buku pertama berjudul “Berlayar” yang terbit pada tahun 2016, buku Roller Coaster Empat Musim ini merangkum kisah hidup dari refleksi pengalaman pribadi mahasiswa doktoral Indonesia di Australia. Dengan jumlah penulis yang lebih banyak dan dari latar belakang akademik yang beragam, buku ini menceritakan kompleksitas masalah, tantangan dan kenangan sebagai bagian dari proses yang harus dilalui untuk meraih gelar doktoral. “The journey to be a PhD is really a roller coaster ride…,” papar Misita Anwar, seorang pengajar dari Makassar yang telah menempuh studi doktoralnya di Monash University. Ia bercerita tentang strategi yang ia gunakan untuk menyeimbangkan antara kebutuhan keluarga dan tuntutan akademik. “Saya harus menyelesaikan tanggung jawab sebagai ibu, istri, pengajar dan mahasiswa sekaligus dalam waktu yang bersamaan,” ungkap Misita berbagi pengalaman.

Menurut pandangan Dewi Wahab, mahasiswa doktoral Indonesia di Australia, khususnya di Melbourne, memegang peran yang sangat penting dalam masyarakat sebagai diaspora. “Selama saya di Melbourne dulu, saya menjadi saksi suka duka dan perjuangan mereka dalam mendapatkan gelar PhD,” ujar Dewi. Beliau merasa bangga dengan Social Researchers Forum dan merekomendasikan bacaan ini bagi pelajar yang akan memulai studi akademik di Australia, karena buku ini tak hanya memberikan gambaran dan saran untuk persiapan diri tetapi juga mental dan pemahaman kultur sebagai bekal untuk perjalanan seperti roller coaster tapi rewarding ini. 

Tanggapan positif juga muncul dari pihak Monash University, diwakili oleh Dr Howard Manns, yang juga berperan sebagai supervisor untuk beberapa mahasiswa Indonesia di program master dan doktoral. “I hope this book can raise the understanding between the doctoral students and their supervisors, which depend on so many aspects especially culture differences. So please make this book in English version as well.”

By: Evelynd