Language Exchange Lebih Dari Sekedar Belajar Bahasa

Artikel oleh: Argi Afriandi

Salah satu program menarik dari AIYA adalah Language Exchange (LX) yang merupakan program semi-formal pembelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris terhadap pemuda-pemudi Australia dan Indonesia. Program ini dilaksanakan di banyak cabang AIYA di Australia dan Indonesia termasuk di AIYA Victoria yang dilakukan hampir di setiap hari Rabu pukul 5 hingga 7 malam di Kathleen Syme Library and Community Centre. 

Language Exchange membuka pengetahuan baru tentang Australia dan Indonesia

Bagi saya pribadi, Language Exchange banyak membuka pengetahuan-pengetahuan baru mengenai Indonesia dan Australia. Salah satu hal yang paling saya ingat adalah penjelasan mengenai perbedaan sistem hukum Australia dan Indonesia dimana di Australia, hakim lebih menjadi sebagai seorang pengamat dan pengacara sangat aktif beragumen satu sama lain. Sedangkan di Indonesia, hakim dan jaksa lebih dominan di persidangan dengan memberikan banyak pertanyaan.

Pembahasan perbedaan sistem hukum itu sangat menarik. Ditambah dengan adanya film Netflix: Ice Cold yang sedikit membahas hukum di Indonesia. Saat film dokumenter ini menjadi trending di Indonesia pada akhir bulan September 2023, LX juga mengangkat pembahasan film ini dengan berdiskusi tentang bagaimana frame media Indonesia dalam kasus ini, proses hukum di Indonesia, opini masyarakat Indonesia terutama di sosial media dan teori-teori konspirasi yang banyak beredar. 

Language Exchange juga membahas topik-topik menarik lainnya. Salah satunya adalah topik tentang Suku Pedalaman. Topik ini membahas mengenai suku-suku pedalaman di Indonesia termasuk sejarah dan program-program televisi Indonesia yang berhubungan dengan suku pedalaman. Salah satu hal yang mengejutkan dalam pembahasan ini adalah fakta bahwa salah satu suku pedalaman yaitu Suku Anak Dalam di Jambi menghadapi ancaman penyakit malaria dan kehilangan hutan sebagai tempat tinggal. Pembahasan mengenai suku pedalaman ini membuat sedih peserta LX dan merasa khawatir mengenai isu ini. 

Topik menarik lainnya adalah pembahasan mengenai “hantu” yang terdapat di Indonesia. Pembahasan tentang hantu ini menarik banyak perhatian peserta  Language Exchange. Pada topik ini, peserta Language Exchange mempelajari nama-nama hantu, mitos dan fakta di balik cerita horor dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah pembahasan sebuah penelitian yang menjelaskan bahwa munculnya cerita hantu perempuan dalam masyarakat seperti Sundel Bolong merupakan upaya untuk mengurangi kejahatan pada malam hari terutama terhadap perempuan. 

Selain itu, banyak sekali topik-topik menarik lainnya di Language Exchange AIYA Victoria seperti menonton film pendek, membuat “Pantun”, membahas makanan tradisional, mempelajari pemilihan umum di Indonesia, belajar bahasa daerah, penampilan multilingual poetry oleh Ibu Yacinta Kurniasih, penampilan Monologue Topeng DAM oleh Wawan Sofwan, dan lainnya. 

 Language Exchange mempererat hubungan antara pemuda Australia dan Indonesia

Selain menyajikan pembahasan tentang topik-topik menarik tentang kedua negara, LX juga menjadi tempat untuk bersosialisasi antara pemuda. Salah satu topik LX adalah “pasar malam” dimana peserta LX belajar tentang pasar malam yang ada di Indonesia kemudian berkunjung dan jalan-jalan menikmati pasar malam di Queen Victoria Market. Selain itu, biasanya setelah pertemuan  Language Exchange, para peserta akan makan malam bersama di restoran Indonesia di Melbourne. Annabelle, salah seorang fasilitator dan peserta  Language Exchange tahun 2023 dan 2024 mengungkapkan bahwa LX memperkuat hubungan pertemanannya dengan pemuda Indonesia.  Language Exchange juga membuat dirinya banyak mencoba makanan-makanan Indonesia. 

“Saat saya bergabung dengan AIYA, saya tidak tahu apa yang diharapkan dari  Language Exchange selain peningkatan kemampuan bahasa. Setelah setahun dua tahun di LX, saya menjalin banyak persahabatan yang kuat dan mendapatkan apresiasi yang lebih mendalam terhadap Indonesia.  Language Exchange adalah tempat yang bersahabat dan nyaman di mana saya menjadi lebih melek budaya Indonesia dan Australia. Saya senang belajar tentang budaya pop Indonesia, identitas dan stereotip daerah serta mencoba makanan baru di restoran Indonesia dekat LX.” kata Annabelle.

Language Exchange juga merupakan tempat bersosialisasi pemuda Australia dan Indonesia dengan melakukan kerjasama program bersama dengan antara chapter AIYA. Contohnya, di tahun 2023, AIYA Victoria bersama dengan AIYA NTT menyelenggarakan  Language Exchange dengan tema pariwisata. Pada topik ini, AIYA Victoria menjelaskan mengenai pariwisata-pariwisata populer yang terdapat di Victoria dan AIYA NTT menjelaskan mengenai tempat-tempat pariwisata terbaik di Nusa Tenggara Timur. 

Pada akhirnya,  Language Exchange menjadi wadah untuk pemuda-pemuda tidak hanya belajar bahasa Indonesia tetapi juga belajar mengenai budaya, hukum, politik, lingkungan dan isu-isu menarik lainnya.  Language Exchange juga menjadi tempat untuk membentuk pertemanan antar pemuda Australia dan Indonesia. Jadi untuk kamu yang berada di Melbourne dan sekitarnya, jangan lupa untuk datang ke acara  Language Exchange. Untuk info lebih lengkapnya, follow Instagram AIYA_Victoria dan Facebook Australia-Indonesia Youth Association – AIYA Victoria