KOTA SATELIT BOTABEK: TANGERANG

Pada edisi wisata series ke-34 sebelumnya, pembaca Ozip tentu telah membaca kota satelit sekitar Jakarta yang pertama, yakni kota Bogor. Dalam sejarahnya, di era Gubernur Ali Sadikin, pada Mei 1967 Jakarta akhirnya memiliki rencana induk dan peta pengembangan kota penyangga Jakarta yang meliputi; Bogor di selatan, Tangerang di barat, dan Bekasi di timur.

Tangerang sendiri berasal dari bahasa Sunda, “tangeran” yang merupakan sebuah tanda berupa tugu yang didirikan Belanda sebagai tanda batas wilayah kekuasaan propinsi Banten dan VOC. Orang-orang Jakarta sangat ingat bahwa kota Tangerang di tahun 2000-an masih penuh rawa, sawah hijau dan kebun yang luas. Namun, kota tersebut kini telah berkembang pesat dengan adanya kompleks-kompleks perumahan standar internasioanal seperti di Karawaci, Bumi Serpong Damai (BSD), Alam Sutera hingga Ciputra (Citra) Raya lengkap dengan berbagai pusat kuliner, hotel-hotel kelas bintang lima dan mal-mal berukuran mega seperti Aeon, Summarecon, Living World, Benton, Teraskota, serta rumah sakit dan berbagai sekolah berstandar internasional. 

Lippo Mall dan Residence Karawaci.

Tangerang dengan pertumbuhan yang sedemikian pesat, memiliki bandara internasional Soekarno Hatta yang kemudian diiikuti pengembangan kawasan rekreasi yang mumpuni. Misalnya taman-taman tematik berbayar seperti: Ocean Park BSD Serpong, Citra Raya World Of Wonders Theme Park, Scientia Square Park, Marcopolo Waterpark, Amsterdam Water Park, Fun Park Water Boom, Upside Down World Alam Sutera, Kampung Bekelir, dan Taman Buaya Tanjung Pasir. 

Ada pula taman-taman hijau terbuka seperti: Cisadane Walk, Garden lantern Maze Market, Taman Kota  BSD, Froggy BSD (Floating Castle), Taman Prestasi, Taman Menteng Bintaro, Taman Gajah Tunggal, Taman Bambu (Bamboo Park), Citra Raya Water World hingga Taman Wisata Pulau Situ Gintung.

Boen Tek Bio Chinese Temple

Tidak hanya itu, museum bersejarah dan rumah ibadah seperti Boen Tek Bio Chinese Temple, Boen Hay Bio Temple, Vihara Padumuttara, Masjid Pintu Seribu, Masjid Raya Al A’zhom Tangerang, hingga Benteng Heritage Museum juga dapat ditemukan. Di kawasan ini pula terdapat “Nusa Dua-nya Bali”, yakni kompleks resort Tanjung Lesung yang terdiri dari vila-vila berarsitektur lokal dengan fasilitas lengkap bagi keluarga yang ingin berlibur panjang.

Kunjungan ke Tangerang terasa kurang lengkap bila belum menelusuri jejak kuliner lokalnya. Pengaruh kuliner peranakan juga sangat mudah ditemui di Tangerang, misalnya Laksa Tangerang, Dodol Ny Lauw, Sambel Godok (mirip seperti Lontong Sayur Medan), Ikan Ceng Cuan hingga Kue Keranjang Goreng. Belum cukup? Coba juga Nasi Sumsum Tangerang, Garang Asem, Gecom, Bebek Sate, Pindang Bandeng, Emping Nenes, ataupun dessert yang menggugah rasa seperti Kue Jojorong, Bontot, Cecuer, Ketan Bintul hingga Bir Pletok yang segar dan sehat!

Ayo berwisata ke Tangerang, our Wonderful Indonesia.