Kelana Keajaiban Dunia Machu Picchu

Barangkali tidak ada yang tidak penasaran dengan Machu Picchu, kota nyata yang penuh dengan mitos. Terkungkung berabad-abad di pegunungan tinggi, Machu Picchu memberikan sensasi magis dan realisme bagi para pengunjung yang dating. Sekilas, kota ini seakan menjadi semacam destinasi impian yang suatu waktu harus dikunjungi setiap orang – dan pandangan ini juga ada benarnya.

Dari sisi sejarah, Machu Picchu pun sangat misterius. Di sekitar abad ke-16, kota ini tiba-tiba ditinggalkan penghuninya. Para arkeolog percaya bahwa aneksasi Spanyol menjadi penyebab utama migrasi penghuni kota dari rumah mereka. Tidak banyak yang diketahui mengenai Machu Picchu sebelum para penghuni meninggalkan kota ini. Sejauh ini, hanya ada satu teori yang paling menonjol. Teori tersebut menduga bahwa konon, kota ini dihuni oleh para punggawa kerajaan Inca. Mereka adalah para ilmuwan, tentara, petani dan ahli agama. Bangunan-bangunan yang ada di Machu Picchu adalah representasi para penghuni – sekolah, pusat astronomi, benteng, terasering persawahan, lumbung makanan hingga kuil pemujaan. Susunan bangunan yang rapi di atas gunung turut membuktikan keunggulan teknologi arsitektur Suku Inca di masa lalu. 

Arsitektur dan konstruksi bangunan yang menakjubkan inilah yang membuat pengunjung mancanegara takjub akan Macchu Pichu. Tidak ada yang tahu bagaimana bongkahan batu besar dapat dibawa ke atas gunung, dan bagaimana para penghuni menyusun batu-batuan tersebut hingga membentuk suatu kompleks kota yang masif. Oleh karena sejarahnya yang begitu kompleks dan misterius, Machu Picchu lantas didaulat menjadi salah satu keajaiban dunia. 

Kini Machu Picchu telah banyak berbeda jika dibandingkan dengan kondisinya di zaman dahulu. Saat ini, Machu Picchu menjadi tujuan destinasi paling populer di Peru, barangkali juga di Amerika Selatan. Jutaan orang telah mengunjungi Machu Picchu setiap tahunnya dan angka ini diprediksi masih akan terus bertambah. Pemerintah Peru kemudian memberlakukan pembatasan kunjungan guna mengontrol keramaian wisatawan. Para wisatawan yang hendak berkunjung ke Machu Picchu diwajibkan untuk meregistrasikan diri terlebih dahulu. Jika kuota terpenuhi maka dirinya tidak diperbolehkan untuk berkunjung ke Machu Picchu. Cara ini ditempuh agar Machu Picchu tidak terlampau ramai sehingga peninggalan arsitekturnya tidak cepat rusak karena kelalaian atau campur tangan pengunjung. 

Hanya ada satu jalur menuju Machu Picchu. Semua wisatawan harus melewati Cusco terlebih dahulu untuk dapat mencapai Machu Picchu. Cusco sendiri merupakan kota tua besar yang dulunya adalah ibukota Inca yang setelah ditaklukkan Spanyol lalu menjadi ibukota kolonial Spanyol di Peru. Begitu Spanyol berkuasa, seluruh bangunan Inca dirubuhkan dan batu-batunya dijadikan bahan dan fondasi untuk membangun bangunan kolonial seperti istana, gereja, balai kota hingga jalanan di Cusco. Semua bangunan yang indah di kota tersebut dibangun dari reruntuhan bangunan Inca. 

Dari Cusco perjalanan bisa dilanjutkan dengan kereta api dari Poroy, sebuah kota kecil sejauh 25 kilometer dari Cusco. Di kota ini terdapat dua perusahaan kereta api yang melayani rute ke Aguas Calientes, kota terdekat dari Machu Picchu. Kedua kereta api ini dikenal dengan nama Peru Rail dan Inca Rail. Dari segi jadwal, kedua kereta api ini tidak banyak berbeda. Jadwal keberangkatan tersedia dari pukul 06:00 pagi sampai pukul 19:00 malam. Perjalanannya sendiri memakan waktu kurang lebih empat jam, melewati beragam lembah dan bukit. 

Di Aguas Calientes, wisatawan akan berganti moda dengan menaiki shuttle bus menuju Machu Picchu. Bus ini akan melewati pinggiran bukit yang curam dengan jalan berkelok-kelok sebelum akhirnya tiba di Machu Picchu. 

Bagi Anda yang menginginkan petualangan lebih, ada cara lain yang lebih menantang untuk menuju Machu Picchu melalui jalur trekking. Rute trekking yang umumnya diminati adalah rute Inca lama yang melewati artefak dan peninggalan sejarah Inca di sepanjang jalurnya. Namun, jika dibandingkan dengan waktu tempuh kereta api yang hanya memakan waktu beberapa jam, waktu tempuh trekking akan memakan waktu beberapa hari. 

Rumitnya akses menuju Machu Picchu menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi para wisawatan yang ingin menuju ke kota keajaiban dunia ini. Tidak jarang para wisatawan yang merogoh kocek demi mengunjungi Machu Picchu. Suasana di Machu Picchu sendiri memang meninggalkan kesan yang dalam bagi sesiapa yang berkunjung. Ketika wisatawan mulai masuk gerbang, para wisatawan akan disambut dengan sawah-sawah yang tersusun rapi di sisi tebing gunung. Seusai menyusuri sawah, wisatawan akan bersua dengan kompleks kota yang sangat ikonik dan menjadi simbol Machu Picchu. 

Para wisatawan bebas mengeksplorasi setiap jengkal Machu Picchu. Setiap sudut kota ini memiki hal-hal yang menarik untuk ditinjau lebih lanjut. Jika Anda tidak ingin tersesat, ada juga banyak penunjuk arah untuk para wisatawan. Apabila Anda ingin mendapatkan penjelasan yang lebih komprehensif tentang Machu Picchu, menyewa jasa pengantar tur juga menjadi opsi yang dapat dipertimbangkan. Tour guide di Machu Picchu tentunya akan memberikan banyak pandangan menarik tentang tempat ini. 

Kunjungan ke Machu Picchu bisa dikatakan sebagai kunjungan ke ujung dunia. Tidak semua orang bisa melakukannya, tetapi ketakjuban kota tua ini telah menarik minat orang-orang dari berbagai penjuru dunia.