From Armidale to Soreang for the World

Sri Seti Indriani, yang biasa disapa Indri melewati masa kecil bersama orangtuanya di kota Armidale, New South Wales sejak tahun 1985 sampai 1990. Indri bersekolah di Armidale City Public School hingga kelas 4 SD. Ayahnya tengah menempuh studi doktoral di University of New England dan ibunya juga mengambil sertifikasi pengajar bahasa Inggris di TAFE Australia. Setelah kembali ke Indonesia, Indri melanjutkan sekolahnya di SD BPI Bandung, sebagai satu-satunya sekolah yang menerima murid pindahan internasional pada saat itu.

Berbekal memori masa kecilnya yang indah dan juga pengalaman lintas budaya, Indri dan keluarganya bertekad untuk memperkenalkan budaya Australia dengan membangun sekolah Bahasa Inggris di bawah Yayasan Sosial Koeswara di Soreang, Kabupaten Bandung Barat. Dengan membawa nama Armidale dan pengalamannya tentang budaya Australia, dibukalah Armidale English College (AEC) pertama kalinya pada tahun 1992. Awalnya lembaga pendidikan ini dibentuk dengan niat untuk membantu anak-anak di sekitar tempat tinggal mereka belajar bahasa Inggris. Indri yang memiliki hobi menonton film dan membaca karya Sydney Sheldon ini ikut mengajarkan drama berbahasa Inggris pada tetangganya.

Saat ini Indri berprofesi sebagai dosen tetap di Program Studi Televisi dan Film, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Sebelum menjadi dosen, ia pernah bekerja di English First dan Wallstreet English Jakarta. Indri juga pernah mengikuti program Aupair di Townsville, Queensland, Australia, serta aktif dalam grup-grup imigrasi disana. Seiring perkembangannya, AEC berjalan dengan konsep social enterprise yang bersifat nonprofit selama bertahun-tahun. Ketika mulai banyak siswa yang berminat, AEC pun menjalankan bisnis operasionalnya. 

Dengan arahan dari orangtua, Indri saat ini menjabat sebagai Principal di AEC. Selama menjalankan Armidale English College ini, Indri banyak mengaplikasikan pelajaran yang ia dapatkan dulu saat bekerja di lembaga pendidikan bahasa Inggris lainnya. Dari pengalamannya saat belajar drama di sekolah-sekolah di Queensland, ia terinspirasi untuk mengadopsi dan menjadikan pelajaran drama sebagai sebuah elemen esensial di AEC untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa. Selain itu, AEC berusaha memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada para siswa senior dan alumni, dengan harapan melatih kemandirian dan profesionalitas mereka.

Indri berharap kedepannya AEC dapat dikelola tak hanya oleh keluarganya saja tapi juga dapat mendelegasikan tanggungjawabnya pada para alumni yang berpengalaman dan menganggap AEC sebagai “rumah” mereka. AEC juga membuka peluang untuk kolaborasi dengan pemerintah setempat, sekolah dan organisasi sosial lainnya demi memajukan potensi di Kab. Bandung Barat. 

Teks dan foto: Evelynd