Dealing with the Elephant in the Room Cara Cegah Cakap Canggung

Kebanyakan orang ingin menghindari percakapan yang sulit. Baik itu dengan pasangan, teman, bos, rekan kerja, atau anak-anak. Percakapan yang sulit menciptakan kecemasan yang tinggi, dan sering kali menimbulkan ketidaksukaan yang berkepanjangan. Pakar komunikasi Dr. Mike Bechtle menawarkan bantuan praktis. Dalam bukunya Dealing with the Elephant in the Room, dia membekali pembaca dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menangani konflik dengan orang-orang penting dalam hidup mereka. 

Materi buku ini mengajarkan pembaca untuk lebih siap menghadapi percakapan yang sulit dengan belajar mendengarkan, memberi dan menerima umpan balik yang tulus, serta memenuhi hubungan dengan kebaikan. Dengan keterampilan dan alat yang tepat, siapa pun dapat merasa lebih percaya diri menangani sang ‘gajah’ di dalam ruangan.

Elephant in the room merupakan salah satu pribahasa dalam bahasa Inggris yang menggambaran adanya masalah, isu, resiko, dan topik yang sudah sangat jelas dan di ketahui oleh semua orang, tetapi tidak ada yang membicarakannya. Alasan hal ini bisa terjadi bermacam-macam, termasuk perasaan tidak enak untuk membahas isu tersebut.

Kemudian pertanyaannya adalah, bagaimana cara menangani percakapan yang sulit dengan sikap baik hati dan percaya diri?

Buku setebal 240 halaman ini menjelaskan bagaimana proses sebuah komunikasi berjalan. Tidak hanya itu, Bechtle juga memberikan informasi lengkap tentang alat bantu yang bisa digunakan dan keahlian yang bisa diasah untuk membangun hubungan yang sehat. 

Beberapa alat bantu yang dibahas dalam buku ini seperti mengelola perspektif, kepercayaan, kepemilikan, emosi, waktu, dan rasa hormat. Sementara beberapa keahlian yang bisa dikembangkan untuk membina hubungan yang sehat adalah dengan memastikan percakapan berlangsung aman, hilangkan rasa mengintimidasi, menjadi pendengar yang aktif, terbuka dengan umpan balik, memulai dengan kebaikan, dan yang penting juga adalah mengetahui tujuan komunikasi atau hubungan.

Buku yang ditulis oleh Mike Bechtle tidak hanya menghibur dan menarik, tetapi nasihatnya juga kokoh dan praktis. Dia juga dengan terampil membimbing kita dalam setiap penjelasannya. Dia mengilustrasikan bahwa ketika kita berada di bawah tekanan tanpa alat bantu yang tepat, kita cenderung kembali ke pola toxic yang dipelajari di masa kanak-kanak, seperti berteriak, merengek, atau diam. 

Dia juga menjelaskan bahwa komunikasi non-verbal sangat berperan penting dalam membina komunikasi dan hubungan yang sehat. Bahasa tubuh yang tepat mampu secara efektif menenangkan konflik yang sedang berkecamuk. 

Bagi OZIPmates yang merasa kesulitan untuk mengutarakan pendapat atau masalah dengan orang sekitar, buku terbitan Ravell di tahun 2015 ini akan membantu kamu belajar dan menerapkan tips praktikal yang dibagikan oleh penulis. Meski terbit beberapa tahun lalu, ilmu yang dibagikan buku ini masih relevan hingga saat ini. Berlatih menjadi komunikator yang efektif dapat dipelajari dengan menggunakan nasihat Bechtle yang mudah diterapkan. 

Jadi, jika kamu memiliki masalah komunikasi di hidupmu, atau kamu ingin mengelola hubungan yang sudah baik dalam hidupmu, buku ini cocok untuk kamu jadikan panduan. “Terkadang orang memilih diam untuk menghindari konflik. Padahal sejatinya, komunikasi yang terbuka justru akan menguatkan hubungan,” simpul Bechtle.

Teks: Siti Mahdaria

Foto: Goodreads