Berkenalan dengan Alex Hutabarat, Putra Bangsa di Australia yang Tidak Pernah Melupakan Tanah Kelahirannya

Tentu kita sepakat, pahlawan bisa hadir dalam berbagai rupa, Alex Hutabarat salah satunya. Alex Hutabarat, pada awal kedatangan di Australia hanya seorang diri dengan modal uang saku yang tidak seberapa. Ia yang kala itu berusia 20 tahun berjuang keras untuk kehidupannya. Ia pun telah merampungkan pendidikan Diploma in Hospitality. Kecintaannya akan dunia kuliner, membuatnya memiliki mimpi untuk membuka restaurant. Kini, setelah 15 tahun tinggal di Victoria, ia pun akhirnya memiliki restaurant yang diberi nama Alexo Pizza Bar and Bistro, di daerah Port Fairy.

Lalu apa yang membuat Alex Hutabarat istimewa? Pria kelahiran Tarutung, Tapanuli Utara ini, telah membangun sekolah gratis untuk ratusan anak di kampung halamannya. Ia pun mendirikan pabrik kopi dengan tujuan untuk memberdayagunakan petani lokal dan membuka lapangan pekerjaan. Ribuan mil jarak antara Indonesia dan Australia, tidak memudarkan ingatannya tentang darimana ia berasal.

Kali ini OZIP berkesempatan berbincang-bincang dengan beliau seputar nilai nasionalisme yang melekat dalam dirinya. Berikut obrolan OZIP dengan Alex Hutabarat atau yang akrab disapa Bang Alex ini.

Q: Halo Bang Alex, dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia, apa nih yang biasanya dilakukan saat Hari Kemerdekaan?

A: Kami sebisa mungkin berkontribusi untuk acara-acara yang diselanggarakan oleh KJRI Melbourne. Dimasa pandemik seperti sekarang, semua kegiatan dilaksanakan secara daring.  Kami pun tetap mengikuti upacara bendera walaupun secara virtual. 

 Q: Menurut Bang Alex apa sih arti “nasionalisme” dan bagaimana cara untuk tetap mempertahankannya?

A: Nasionalisme adalah sifat kenasionalan yang tertanam dalam setiap jiwa manusia. Sejauh manapun kita merantau, tetapi identitas dan budaya Indonesia harus melekat di dalam diri. Contohnya tetap melestarikan sifat keramahtamahan dan tolong-menolong yang telah diajarkan leluhur. Juga menjaga semangat kebangsaan dengan cara berkontribusi untuk negeri.

Q: Boleh diceritakan, Bang, mengenai program sosial di Tarutung?

A: Selama sepuluh tahun terakhir saya telah membangun tiga rumah belajar, penggalangan dana untuk perbaikan rumah penduduk ekonomi lemah, dan membantu petani untuk dapat memaksimalkan pemasaran hasil tani. Rumah belajar yang saya dirikan bebas biaya apapun. Mereka kami ajarkan, menyanyi, membaca, menggambar, melakukan permainan interaktif, dan tidak lupa mengenalkan Bahasa Inggris.

Q: Apa motivasi yang melatarbelakangi kegiatan sosial di Indonesia?

A: Dalam melakukan semua kegiatan sosial tersebut saya merasa terpanggil untuk melayani masyarakat dalam hal pendidikan dan pertanian, selain juga (karena) ingin memiliki dampak yang positif untuk dearah asal saya. Raga ini mungkin tidak di Indonesia, tetapi hati dan pikiran saya selalu ada disana.

Q: Bagaimana awal mula memilih untuk mendirikan pabrik kopi di Tarutung?

A: Saya melihat bahwa banyak petani kopi di Tarutung yang kurang berhasil memasarkan hasil produk mereka. Kemudian saya tergerak untuk membangun pabrik kopi guna membantu para petani memasarkan produk dan membuka lapangan kerja. Membantu para petani agar hasil taninya mampu bersaing dengan kopi nasional. Selain itu juga karena Tarutung merupakan daerah penghasil kopi. Saya berkeinginan untuk mengenalkan produk asli Tarutung hingga Australia.

Q: Ngomong-ngomong, boleh diceritakan sedikit mengenai usaha restaurant-nya, mengapa Bang Alex juga memasukkan menu-menu nusantara, seperti Beef Rendang Pizza dan Nasi Goreng. Apa alasan Bang Alex tetap membawa nilai Indonesia di Australia?

A: Karena, saya ingin membantu mempromosikan dan memperkenalkan kuliner Nusantara ke penduduk lokal disini. Respon meraka pun positif terhadap makanan Indonesia, bahkan “Nasi Goreng” menjadi menu terfavorit restaurant kami

Q: Apa ada pesan yang ingin disampaikan untuk generasi muda Indonesia yang saat ini sedang di Australia?

A: Untuk kaum muda Indonesia yang saat ini ada di Australia, kelak apabila kalian sudah kembali ke Indonesia, berbuatlah sesuatu yang baik sebagai bentuk pengabdian kepada Ibu Pertiwi, it doesn’t need to be big, just a small thing that has impact. Tetaplah ingat negaramu, dimanapun kamu berada. 

Q: Terakhir, apa rencana project kemanusiaan berikutnya, Bang?

A: Saya ingin membuat program untuk masyarakat usia lanjut di Tarutung, seperti memberi makanan gratis dan menyuplai kebutuhan pokok mereka. Karena, banyak diantaranya hidup dalam ekonomi yang kurang.

Alex Hutabarat adalah perwujudan “pahlawan” masa kini. Sifat kemanusiaannya patut di apresiasi. Ia pun aktif di media sosial untuk terus menebar kebaikan. Bagi kalian yang masih penasaran dengan profil beliau, silahkan mengikuti akun Instagram-nya di @alexhutabarat1. Semoga semangat Bang Alex mampu menginspirasi kita semua untuk terus menjadi orang-orang baik.

Penulis: Devina Krismarina

Foto: Devina Krismarina & Alex Hutabarat