Workshop Temu Lawak Day 2 – Ekonomi Kreatif dan Investasi ala Generasi Millenial

Berlanjut di hari kedua, TEMUonline Temu Lawak berlanjut pada Sabtu (20/11/2021). Kali ini, menyoroti tren investasi di kalangan millennial yang kian menjamur, Temu Lawak meramu ini dalam temu online yang seru dengan menghadirkan Felicia Putri Tjiasaka sebagai pemateri dan juga dua bintang tamu spesial: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan live music yang dipersembahkan oleh pemusik mahasiswa University of Melbourne, Alexandra Teh. 

Apa saja keseruan di Temu Lawak Day 2? Tilik bersama OZIP yuk!

Menteri Sandiaga Uno: “Menjadi agen perubahan, bukan kaum rebahan”

Hadir siang itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno sebagai bintang tamu Temu Lawak Day 2. Mas Menteri yang terkenal suka berpantun ini menggulirkan tema Developing creative economy through the digital era. 

“Ekonomi kreatif ini adalah kumpulan 17 subsektor ekonomi yang tergabung dengan peningkatan nilai tambah dan berbasis kreativitas dan inovasi,” terangnya di awal temu. 

Berbincang tentang ekonomi kreatif, Menteri Sandi mengungkapkan jika ekonomi kreatif kini menjadi penopang kekuatan ekonomi Indonesia. Besarnya kontribusi sektor ini, lanjutnya, bahkan membawa Indonesia berada di tiga besar dunia di belakang Amerika dengan Hollywood-nya dan Korea Selatan dengan hallyu wave-nya.

Terkait dengan ekonomi kreatif di era digitalisasi, Menparekraf menilai pentingnya inovasi, adaptasi dan kolaborasi di masa pandemi seperti saat ini. “Sudah saatnya digitalisasi ini bisa memfasilitasi kebangkitan dari optimisme dan kita harapkan para pelaku yang ada di sektor parekraf ini, 34 juta (pelaku ekonomi kreatif) yang ada di garda depan sebagai kekuatan baru ekonomi Indonesia. Tentunya adalah menjaga kreativitas dan inovasi yang bersifat orisinil, unik, terbarukan,” imbuh ayah dari 3 anak ini. 

Namun, kontras dengan peningkatan jumlah pengguna e-commerce di Indonesia yang bercokol di nomor 1 dunia saat pandemi ini, justru Menteri Sandi menemukan laporan bahwa peringkat kesiapan talenta digital Indonesia menghadapi transformasi digital ternyata hanya berada di peringkat 45. 

“Ini menandakan masih sangat kurangnya talenta digital Indonesia. Saya berharap PPIA, mahasiswa, semua dapat berpartisipasi sebagai generasi millennial dan generasi Z di era digital ini dengan menjadi digital talent, menjadi pelaku usaha. Jangan mencari lapangan kerja tapi menciptakan lapangan kerja. Jangan hanya jadi pasar tapi jadi produsen juga,” pesan mantan wakil gubernur Jakarta ini. 

Tidak lupa, alumnus George Washington University ini melontarkan pujian pada PPIA Victoria dengan adanya acara Temu Lawak, “Keren banget!” begitu pujinya. “Saya berharap banget PPIA Victoria dapat menjadi agen perubahan, jangan jadi kaum rebahan. PPIA Victoria dapat juga membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif,” tandasnya sebelum menutup dengan pantun khas a la Menparekraf. 

Salah satu bunga langka adalah bunga rafflesia 

Keindahannya sungguh luar biasa

Mari tingkatkan kontribusi pelajar Indonesia 

Bangkitkan peran generasi muda kemajuan bangsa

Felicia Putri Tjiasaka: “Membuat uang bekerja untuk kita”

Membuat uang bekerja untuk kita? Memangnya bisa? 

Felicia Putri Tjiasaka menjawab bagaimana konsep untuk membuat uang bekerja untuk kita di sesi ketiga Temu Lawak Day 2 dengan membawakan tema “Financial Education: Investment for Millennials”.

Mengenalkan diri sebagai investment storyteller, Felicia yang juga merupakan co-founder edutech Ternak Uang ini percaya bahwa investasi, keuangan, dan ekonomi adalah sebenarnya tentang cerita, bukan tentang data. 

Sebelum masuk ke konsep uang bekerja untuk kita, alumnus President University ini melontarkan sebuah pertanyaan sederhana: Apa bedanya investasi dengan menabung? 

“Sederhananya adalah menabung itu membiarkan uang kita istrahat di tempat yang tidak bekerja. Sedangkan investasi adalah membuat uang bekerja untuk kita,” jelas CFA Charterholder ini.  Karena itu, Felicia mengungkapkan tujuan dari sesi yang diembannya yaitu agar audiens bisa memulai investasi dan tahu harus investasi apa.

“Jangan sampai kita jadi budak uang. Kita kerja keras, uangnya istirahat. Kita gak mau jadi budak uang, kita mau jadi majikannya uang. Kita kerja keras gak apa-apa tapi uangnya harus kerja jauh lebih keras dengan harapan di masa depan, uangnya kerja bisa jadi passive income, kitanya bisa istirahat,” ujarnya lagi. 

Dalam paparannya, Felicia menerangkan bahwa setidaknya ada tiga variabel dalam investasi yaitu modal, waktu, dan return. Di mana modal adalah uang yang dimiliki; waktu merujuk pada seberapa lama investasi; dan berapa return dari investasi yang bisa didapatkan. 

“Kalau kita bisa jago di ketiga-tiganya, it’s the best. Tapi gak semua orang bisa seideal itu. Pilih aja di antara 3 variabel ini, mana yang kita paling punya, mana yang paling berpihak pada kita. Yang paling penting adalah tahu kita strong-nya di mana dan maksimalkan di situ,” nasehatnya.

Content creator yang mendorong generasi muda untuk berinvestasi ini menekankan akan pentingnya tujuan dalam berinvestasi. Meski ada banyak formula investasi, Felicia menilai bahwa tidak ada satu formula yang fit for all

“Menurut aku tidak ada satu formula sempurna, meskipun ada teorinya. Belum tentu cocok untuk semua orang. Sesuaikan dengan tujuanmu. Sesuaikan dengan profil resiko. Sesuaikan dengan ilmu, seberapa paham kamu tentang investasi itu. Kalau kita memang benaran serius sama mimpi kita, sama apapun yang kita mau, kita pasti akan cari jalan terlepas dari apapun kondisi kita,” katanya sembari menutup paparan. 

Mengukir kisah hiruk-pikuk di masa pandemi #samasamalalui

Gelaran Temu Lawak yang sedianya digelar secara luring tiap tahunnya, dengan melonjaknya kasus COVID-19 di Melbourne, harus dialihkan menjadi daring. 

Namun, perubahan format ini tidak lantas membuat tim berkecil hati. Seolah tidak pernah mengalami kemarau ide, acara PPIA Victoria ini selalu menghasilkan sesuatu yang baru tiap tahunnya. Kerja keras para anggota cast, directors, dan kru yang terlibat terlihat dalam Temu Lawak tahun ini yang tertuang dalam “Temu lawak Music & video production exclusive preview: Mengukir Kisah Hiruk-pikuk di Masa Pandemi #samasamalalui” yang diputar di akhir sesi. 

Sampai jumpa di keseruan Temu Lawak di tahun berikutnya, OZIPmates!

Teks dan Foto: Mutia Putri