Worklife

What to do when you mess up at work.

Melakukan kesalahan di pekerjaan, siapa yang belum pernah melakukannya? Namun, ada orang yang tahu cara menghadapinya, ada juga orang yang tidak bisa menanganinya dengan tepat. Jangan biarkan diri kamu termasuk kategori orang yang kedua. Untuk edisi bulan ini, OZIP Worklife akan memberikan tips menghadapi kesalahan yang kamu lakukan dalam pekerjaan.

  • Benar-benar Akui Kesalahan

Erika Andersen, Founding Partner dari Proteus International, perusahaan konsultasi pengembangan organisasi, menyarankan bahwa langkah pertama yang perlu Anda lakukan bukannya memberikan seribu alasan di luar diri Anda tentang kenapa Anda bisa melakukan kesalahan tersebut, bagaimana Anda tidak bisa berkuasa menolak keadaan, dan mencari-cari pihak yang bisa disalahkan. Namun, pertama kalinya, akui dengan jelas bagian kesalahan Anda. “Ya, saya telah melewati deadline untuk proyek ini.” Jangan menjelaskan kesalahan dengan kalimat pasif, seperti “Emailnya tidak dikirim” atau “Laporan pengeluarannya tidak terkirim” kalau memang hal itu menjadi tanggungjawab Anda. Katakan dengan pasti, pertama akui kepada diri Anda, bahwa “Saya tidak mengirim email tersebut” atau “Saya tidak mengirim laporan pengeluaran tersebut.” Setelah mengakui pada diri sendiri, Anda perlu mengakui kesalahan kepada tim Anda, dan tentu saja pada atasan Anda.

  • Benar-benar Minta Maaf

Tidak berhenti sampai disitu, Anda juga perlu benar-benar meminta maaf. Setelah permintaan maaf yang tulus disampaikan, jelaskan pada atasan apa yang akan Anda lakukan ke depannya untuk meminimalisir efek kesalahan Anda. Kalau perlu, sebelum Anda meminta maaf dan mengakui kesalahan pada atasan, pastikan bahwa Anda telah melakukan sedikit langkah proaktif untuk meminimalisir kesalahan, jika memungkinkan. Permintaan maaf, dan langkah proaktif yang Anda tunjukkan, bisa menjamin lancarnya hubungan kerja Anda dengan pihak yang dirugikan dengan kesalahan pekerjaan Anda. Anda juga bisa memberikan timeline atau tanggal-tanggal kapan hal tersebut bisa diselesaikan dan secara spesifik, apa yang bisa dilakukan atasan atau anggota tim Anda untuk membantu Anda menyelesaikannya.

  • Belajar dari Kesalahan

Andersen juga mengusulkan untuk melihat dengan obyektif kesalahan yang kita lakukan, seakan-akan kita menjadi seorang saksi mata yang tidak terlibat. Apa saja yang menyebabkan kita melakukan kesalahan? Pola apa yang bisa diamati? Bagaimana harusnya kita melakukannya agar hal ini tidak terjadi lagi? Hal ini membuat kita bisa belajar dari kesalahan yang kita buat. Tanyakan juga orang-orang sekitar yang melihat proses kerja Anda, untuk memberikan Anda penilaian yang obyektif, akurat, dan jujur. Katakan kepada mereka bahwa Anda ingin mendengar pendapat mereka yang sesungguhnya tentang apa yang bisa Anda lakukan lebih baik ke depannya, bukan ingin meminta dihibur dan ditenangkan.

  • Coba Lagi dengan Tenang

Langkah selanjutnya adalah menenangkan diri Anda agar bisa menghadapi pekerjaan dengan tenang. Jangan sampai Anda menjadi takut mencoba lagi karena trauma dengan kesalahan di masa lalu. Prinsip ini berlaku bukan hanya untuk pekerjaan tetapi untuk kehidupan secara umum. Kalau perlu, curhat dengan orang yang dipercaya, ambil waktu istirahat sejenak untuk tenangkan pikiran Anda, dan begitu Anda telah beristirahat, ambil langkah dengan pasti untuk meneruskan pekerjaan Anda. Buat rencana yang lebih matang, pastikan bahwa kesalahan yang lewat tidak terulang lagi, dan lakukan hal-hal yang berbeda, yang lebih baik, kali ini untuk memastikan bahwa hasil yang Anda dapatkan pun berbeda, dan lebih baik. Pastinya, jangan sampai satu kesalahan kali ini membuat Anda lupa dengan pekerjaan Anda yang baik di waktu-waktu lain, dan membuat Anda kehilangan kepercayaan diri dan membuat kesalahan ini terlihat lebih besar dari yang sebenarnya.

 

Sumber gambar: http://www.femside.com/wp-content/uploads/2013/05/mistake-work-woman.jpg