Tips Berolahraga Selama Ramadhan

Memasuki bulan April ini, umat Islam di dunia kembali menyambut datangnya Ramadan. Untuk warga Australia, bulan puasa ini bertepatan dengan musim gugur. Cuaca yang terkadang cerah atau hujan disertai dengan suhu yang lebih dingin menjadi tantangan tersendiri bagi yang menjalankan ibadah puasa. 

Tentunya, perubahan situasi ini berdampak pada tubuh. Untuk itu, beberapa hal perlu dipertimbangkan saat berpuasa agar aktivitas tetap lancar dan bisa berolahraga. Faktanya, melanjutkan rutinitas olahraga selama Ramadan tidak menimbulkan risiko kesehatan. Namun, ada beberapa kondisi tubuh yang harus diperhatikan. Berikut beberapa tips bagi anda yang ingin tetap fit selama berpuasa!

Apa yang terjadi jika berolahraga sambil berpuasa?

Bagi yang peduli dengan kesehatan tentu saja ingin tetap melanjutkan rutinitas olahraga selama Ramadan. Konsekuensinya, tubuh akan kehilangan sejumlah air dan mineral yang penting, apalagi saat berpuasa karena terbatasnya asupan cairan. 

Minum adalah cara yang efektif untuk segera menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat aktifitas berlebih dan berkeringat. Sedangkan, saat berpuasa kita tidak akan minum selama kurang lebih 10 hingga 12 jam. Atas dasar itu, berolahraga di bulan Ramadan perlu mewaspadai kondisi tubuh yang dehidrasi.

Apa saja alternatif olahraga yang bisa dilakukan saat berpuasa?

Jika mencari cara yang nyaman untuk berolahraga selama bulan Ramadan, anda bisa mempertimbangkan olahraga yang santai dan ringan. Berjalan kaki sebagai alternatif yang baik agar tubuh tetap bergerak aktif tapi tidak terlalu kelelahan. Saat berpuasa, tubuh tidak akan mampu mengimbangi kalori yang terbakar dari aktivitas olahraga yang berat dan lama. Untuk itu, lebih baik membuat perubahan kecil pada rutinitas olahraga anda daripada berhenti berolahraga sama sekali.

Kapan sebaiknya berolahraga selama Ramadan?

Waktu yang cocok untuk berolahraga selama Ramadan adalah saat menjelang berbuka puasa (ngabuburit) dan setelah berbuka puasa. Rutinitas olahraga pada jam-jam tersebut ideal untuk berjalan kaki dan tidak akan membahayakan tubuh. Berolahraga ringan sesaat sebelum berbuka puasa akan mendukung proses pemulihan tubuh karena mendekati waktu untuk segera makan dan minum.

Bagaimana rekomendasi diet bagi yang berolahraga di bulan Ramadan?

Jika anda berniat melanjutkan rutinitas olahraga di bulan Ramadan, anda sebaiknya menjauhi makanan berlemak yang sulit dicerna. Untuk rutinitas olahraga setelah berbuka puasa, perlu menyediakan waktu sekitar 1 hingga 2 jam sebelum berolahraga untuk mencerna apa yang telah Anda makan. 

Untuk rutinitas olahraga sebelum berbuka puasa, pilihlah menu variasi makanan ringan untuk berbuka puasa. Sebelum mengkonsumsi makanan berat, camilan dapat membantu meringankan masalah pencernaan dan metabolisme tubuh. Menu berbuka puasa juga harus kaya nutrisi serta mengandung karbohidrat dan protein. Konsumsi buah dan sayur juga dapat mengkompensasi cairan tubuh yang hilang.

Bagaimana jika beristirahat dari rutinitas olahraga selama Ramadan?

Hal ini dapat berdampak negatif pada kinerja fisik anda jika memutuskan untuk menghentikan rutinitas olahraga di bulan Ramadan. Diperlukan waktu sekitar 5 hingga 6 minggu untuk mendapatkan kembali performa anda yang hilang setelah Ramadan. Selain itu, perlu waktu 7 hingga 10 hari sebelum tubuh anda dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan seperti aktvitas rutin, olahraga, pola makan, waktu tidur yang singkat, serta ritme biologis dan psikologis. 

Penting untuk mengikuti pola olahraga yang lebih ringan selama proses adaptasi. Karena selama Ramadan, energi yang disimpan oleh tubuh tidak bertahan cukup lama untuk melewati hari dengan optimal. Usahakan untuk memilih jam olahraga yang tepat agar dapat memulihkan kondisi tubuh setelah berolahraga dan menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. 

Teks: Evelynd

Foto: Berbagai sumber