Tidak Berhenti Sebelum Mencapai Tujuan

Tanyakan pada orang yang paling Anda anggap sukses usahanya, atau kariernya, berapa kali dirinya pernah gagal? Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada satu pun manusia yang tidak pernah mengalami kegagalan. Lalu, tanyakanlah kembali, mengapa dan bagaimana dirinya bangkit kembali?

Berbagai jawaban akan muncul. Mulai dari keterbatasan pilihan hingga impian, banyak yang akan memebrikan alasan dan motivasi berbeda kunci kesuksesan diri mereka sendiri. Ada yang menyebut bahwa usaha yang dijalani sudah nanggung alias kepalang basah dan ada pula yang memang ingin membuktikan eksistensinya di dunia usaha dan wiraswasta.

Alhasil, beberapa dari mereka kemudian berhasil menjadi nama besar di dunia usaha. Beberapa pengusaha lainnya ada pula yang gagal. Tetapi, meskipun gagal, ada yang kemudian beralih ke usaha lain. Berbekal pembelajaran dari kegagalan masa lalu, sang pengusaha bias jadi mendapatkan lompatan kesuksesan yang luar biasa.

Artinya, kegagalan terbukti—bagi mereka yang mau terus berusaha—dapat menjadi batu pijakan untuk meraih kesuksesan. Syaratnya memang terkadang terasa berat. Namun, jika terus fokus berusaha meraih apa yang didambakan, selalu muncul jalan dan berbagai metode yang acap tidak kita sangka. Kuncinya hanya satu: konsisten dan fokus untuk mengejar apa yang ingin diraih. Untuk itu, kita memang harus tahu tujuan akhir alias goal kita sendiri.

Ada sebuah ungkapan bijak, yang maknanya tersirat dalam judul di atas. Jika dimaknai sesuai konteks dalam artikel ini, ungkapan tersebut bermakna orang yang bersemangat baja, seseorang yang telah menancapkan tekadnya menuju kepada sebuah tujuan, dan tidak akan berhenti berjuang sebelum mencapai tujuan.

Banyak orang yang sudah sukses dalam perjalanan kariernya. Namun, karena dirinya tahu bahwa tujuannya belum sampai, maka dirinya akan terus mengejar pencapaian dan kesuksesan yang lebih besar. Ujungnya, usaha yang ditekuni pun semakin luar biasa. Lantas, apakah dirinya akan berhenti sampai disana saja? Ternyata tidak. Dirinya kemudian menetapkan tujuan-tujuan lain yang terus ingin diraih. Begitulah seterusnya.

“Tujuan”, seperti yang digambarkan pada judul tulisan ini, merupakan sebuah “panduan” arah kita melangkah. Setiap perjalanan karier, atau sebuah usaha (bisnis), pasti memiliki tujuan masing-masing. Usaha yang diperjuangkan sekuat tenaga pasti akan lebih mudah diukur, dievaluasi, dan diperbaiki jika Anda telah mengetahui arahan tujuannya. Bayangkan apa yang mungkin terjadi bila sebuah usaha hanya berdiri, berjalan, dan berkembang tanpa arah yang jelas. Tentu saja, meskipun demikian, ada yang tetap meraih kesuksesan. Bahkan, ada yang menyebut beberapa pengusaha beruntung menjadi sukses meskipun mengaku sebelumnya tidak memiliki tujuan yang mengarah kepada kesuksesan usahanya tersebut. Namun, jika ditelaah lebih jauh, mereka pun sebenarnya memiliki tujuan tersendiri, yakni memperbaiki taraf hidup yang berujung pada berkembangnya usaha.

Dear Readers,

Tujuan memang bersifat relatif. Tetapi, hampir dapat dipastikan bahwa setiap orang memiliki tujuan masing-masing. Istiahnya mungkin berbeda bagi setiap orang—mengejar target, mengerjakan passion, mewujudkan impian atau berbakti kepada lingkungan—semua adalah bentuk tujuan yang dikejar. Oleh karena itu, mereka yang akhirnya mampu mengerahkan segenap tenaga dan potensinya untuk meraih sukses yang luar biasa adalah orang-orang yang akan berhasil pada akhirnya.

Tujuan memang mampu menghadirkan kekuatan. Saat sudah berbelok, tujuan dapat mengarahkan Anda kembali ke jalan yang benar. Saat melambat, tujuan akan membangkitkan semangat guna memotivasi Anda. Artinya, tujuan dapat menjadi panduan evaluasi, koreksi, dan upaya untuk mencapai hasil lebih baik.

Untuk itu, jika saat ini belum memastikan bagaimana dan ke mana tujuan Anda, segeralah tentukan! Dengan begitu, segalanya akan lebih terarah, sehingga hasil pun akan lebih maksimal.

Salam sukses, luar biasa!

Andrie Wongso