Suzanna Martanti Tekuni Bisnis yang Sesuai dengan Passion

suzanna 7copyCeritakan bisnis yang sedang digeluti saat ini.

Saya mengelola Bunda Fashion Line, yang memasarkan muslimah fashion/modest clothing melalui jejaring sosial seperti Facebook, Instagram dan Path untuk berpromosi. Selain itu saya juga baru saja memulai bisnis kecil lain, The Bunda Coffee, take away coffee shop yang masih non-permanent site sifatnya.

 Mengapa tertarik menekuni bisnis tersebut?

Waktu saya mulai pakai hijab di bulan Maret 2014,  saya merasa agak susah menemukan muslimah clothing yang saya suka dan sesuai selera. Sekalinya nemu yang saya suka, eh harganya yang tidak menyenangkan dompet, hehehe.

Terutama karena saat itu saya harus mengganti hampir semua isi wardrobe dengan yang baru. Lumayan menguras kantong, sekaligus sempat membuat mood jadi drop saat harus belanja pakaian-pakaian baru. Dari situ saya mulai berpikir, kalau saya merasa susah menemukan pakaian yang sesuai selera tapi dengan harga terjangkau, pastilah banyak orang-orang lain yang menemukan masalah yang sama. Walaupun saya masih sangat fleksibel dalam berhijab, masih suka mix and match memadukan normal long skirts dan longs sleeves plus pashmina, tapi kadang saya merasa perlu untuk mamakai gamis ataupun abaya yang cantik dan pantas.

Saya sengaja menyediakan banyak pilihan untuk busana muslimah. Baik untuk yang punya selera lebih stylish, maupun yang lebih nyaman dengan gaya tradisional.

Selain itu, niat saya memulai langkah kecil di bidang wirausaha ini, tak lain karena saya pernah membaca sebuah riwayat, dimana Rasulullah pernah menyatakan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah melalui pintu berdagang (Al-hadits).

Naaah, sedangkan untuk bisnis coffee, saya punya cerita lain. Kebetulan saya dan suami sama-sama pernah bekerja di hospitality industry untuk waktu yang lumayan lama. Saat saya masih berstatus student, saya pernah jadi barista selama 5 tahun, lho. Jadilah ini semacam “secret dream”, suatu saat saya ingin sekali punya usaha take away coffee shop. Seiring waktu, Alhamdullilah akhirnya datang kesempatan untuk bisa punya coffee machine sendiri. Dari situ kami mengurus ijin usaha ke council, dan mulai aktif untuk memasarkan melalui weekend markets atau festival dan bazaar yang biasa dihadiri oleh komunitas Indonesia.

 Kiat dalam memasarkan product.

Terus terang saya lebih suka memasarkan melalui on-line. Saya memanfaatan eBay, Gumtree, dan berbagai social media seperti  Instagram, Path, dan Facebook Page. Mudah-mudahan saya bisa merelease website secepatnya. Oh iya, sampai saat ini saya masih percaya dengan kekuatan promosi dari mulut ke mulut. Dari teman nyambung  ke teman yang lain, ini lumayan efektif untuk promosi, lho.  Selain itu jangan segan-segan untuk mempromosikan special offer dan program discount. Seperti bulan ini, kami punya penawaran Ramadhan Sale.

 Suka duka sekaligus tantangan dalam menjalani bisnis tersebut.

Tantangan lebih di bisnis clothing, ya. Utamanya di shipping. Entah dari sisi biaya atau durasi pengiriman yang seringkali membuat deg-degan, hehe. Juga kadang ketemu online customer yang bandel, yang belanja lewat eBay dan tidak kunjung membayar setelah proses pembelian.

Kalau untuk bisnis coffee stall, tantangannya beda lagi. Coffee machine yang beratnya sekitar 60kg itu, tantangannya jelas ada di masalah transportnya. Mulai dari angkut dari rumah  ke mobil, set up di market, pack up gotong  kembali ke mobil, dan sampai ke rumah. Semua lumayan menguras tenaga.

 Kiat sukses dan prinsip dalam menjalankan bisnis.

Kiat saya simple  kok, friendly, jujur, pasang harga yang terjangkau untuk semua kalangan. Karena buat saya, untuk apa dapat untung banyak tapi  kemudian customer tidak kembali. Tentang prinsip, saya berusaha untuk bisa menjalankan semua sesuai atau paling tidak mendekati adab-adab berniaga dalam Islam. Ada prinsip jujur, maslahat, barokah, tekun, tidak berniaga secara haram, dan melindungi hak customer, tanpa mengesampingkan hak saya juga sebagai pedagang.

Selain itu saya juga berusaha tidak ngoyo, ya. Saya percaya rezeki sudah  diatur Allah. Kalau memang rezeki, tidak akan kemana.

 Harapan ke depan untuk perkembangan bisnis tersebut.

Saya bermimpi untuk bisa punya small space yang bisa saya manfaatkan untuk usaha saya baik clothing maupun coffee. Mungkin masih tetap akan buka stall di beberapa event atau festival yang penting. Saat ini saya sudah mulai aktif mencari-cari space yang sesuai dari sisi ukuran dan lokasi yang strategis. Semoga mimpi saya bisa segera terwujud.

 Who’s Suzanna Martati ?

Saya Ibu dari dua anak perempuan, Thifa (14 tahun) dan Khloe (4 tahun). Tentang latar belakang pendidikan, saya Sarjana Sosial di bidang Public Relations dari Universitas Pandjadjaran, sekaligus menamatkan Advance Diploma of Marketing dari Sydney Business and Travel Academy. Saat ini saya juga masih aktif bekerja sebagai Medical Secretary di The Melbourne Clinic.

 Tips dalam berwirausaha

Temukan usaha atau sesuatu yang sesuai dan menarik minat kita, sehingga apapun rintangan dan masalah yg menghadang, kita akan tetap menikmati prosesnya. Dan yang terpenting, be positive!

Wawancara dan ditulis oleh : Katrini Nathisarasia