Seperti Ini Tampilan Gelora Bung Karno Sekarang

Untuk menyambut perhelatan besar Pesta Olahraga bangsa se-Asia komplek olahraga Gelora Bung Karno (GBK) direnovasi besar-besaran. Tidak tanggung-tanggung untuk biaya total renovasi seluruh kawasan GBK, pemerintah telah menggelontorkan dana sekitar 2.5 triliun rupiah. Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang merupakan bangunan utama kawasan ini pun disulap menjadi stadion megah yang sejajar dengan stadion berskala internasional lainnya.

Renovasi stadion bersejarah ini dikerjakan dengan sangat hati-hati mengingat stadion ini merupakan bangunan cagar budaya. Perencanaan renovasinya pun sempat tersendat pada saat awal karena tidak bisa mengubah wujud asal bangunan yang sudah ditetapkan dalam UU Nomor 11Tahun 2010 tentang cagar budaya.

Namun dengan jalan panjang yang berliku akhirnya stadion kebanggaan Indonesia itu bisa dimodifikasi – tanpa mengubah wujud aslinya – dengan melakukan penguatan struktur bangunan agar lebih tahan lama di sejumlah sektor di seluruh bangunan stadion. Tata cahaya dan tata suara pun diperbagus.

Sebenarnya saya penasaran apa saja yang membuat SUGBK ini sangat khas. Ternyata ditemukan tiga hal sejak pertama kali dirancang oleh Semerdjiev, seorang arsitek asal Uni Soviet yang diminta oleh Soekarno. Tiga kekhasan tersebut adalah pertama, atap SUGBK dibuat berbentuk oval yang memiliki fungsi agar tidak menghalangi pandangan penonton. Kedua, tiang-tiang yang dibangun di seluruh area SUGBK tidak ada yang tegak lurus dan sengaja dibuat kolom yang miring. Alasannya? Tegak lurus membuatnya terlihat tidak luwes dan tidak memiliki unsur seni. Ketiga, SUGBK dibuat sangat terbuka untuk dapat menampung penonton dalam kapasitas besar.

Lalu apa saja renovasi yang dilakukan? Saya mencatat setidaknya ada empat hal besar yang sangat terlihat kasat mata. Pertama, penggantian rumput di lapangan dengan menggunakan rumput manila. Perubahan juga dilakukan pada drainase lapangan yang sebelumnya menggunakan pipa biasa kini seluruh area lapangan sudah pabrikan sehingga jika hujan turun tidak ada lagi genangan air di lapangan karena semua air akan terserap ke bawah rumput dan langsung terbuang ke drainase. Sistem pengairan drainase termasuk teknik penyiraman rumput otomatis SUGBK sengaja mensontek sistem yang ada di Stadion Allianz Arena, kandang FC Bayern Munchen.

Kedua, SUGBK diubah menjadi stadion olimpik dengan memasang lintasan atletik yang sebelumnya tidak ada. Sebelumnya, untuk perlombaan atletik selalu menggunakan stadion terpisah. Pemasangan lintasan atletik ini sengaja digabung agar kesan stadion standar olimpiade bisa terasa. Pemasangannya pun menggunakan teknologi terbaru dengan menggunakan rekortan yang dipesan dari Belanda.

Ketiga, untuk memenuhi salah satu syarat stadion berkelas internasional adalah penggunaan single seat. Karena itu semua kursi kayu yang sudah puluhan tahun digunakan dibongkar dan diganti dengan single seat dari produsen Avant yang sudah berpengalaman 20 tahun dalam memproduksi kursi khusus stadion di seluruh dunia.

Ada tiga jenis kursi yang digunakan. Kursi pertama jenis Diamond II untuk kursi tribun ekonomi. Di sini, setiap seat terdapat advertisement card dan cup holder. Kursi kedua jenis Merit untuk tribun VIP. Selain ada advertisement card dan cup holder ditambah juga meja untuk menaruh makanan persis seperti desain kursi pesawat. Kursi ketiga jenis Horit untuk tribun VVIP. Sama dengan jenis VIP fasilitasnya namun lebih nyaman karena kursi tidak terbuat dari plastik melainkan webbing khusus dengan cold foam. Susunan kursi ini juga dibuat berwarna warni mengikuti corak warna bendera Indonesia yang sedang berkibar di seluruh penjuru stadion.

Keempat, SUGBK kedepannya akan menjadi salah satu smart-stadium. Untuk menjadi smart-stadium maka fasilitas yang digunakan pun harus kelas satu diantaranya SUGBK akan menerapkan penerangan Lux-nya sampai 3.000 standar untuk tayangan HD, kemudian penggunaan teknologi CCTV dengan face recognition sampai 70x zoom-out, baik di ring satu, ring dua, dan ring tiga.

Selain itu, soundsytem pun diganti dengan yang lebih baik dan berkelas teater. Papan pengumuman dan skor sudah diganti dengan layar yang lebih besar dan ada LED TV. Kemudian diadakan juga sistem e-ticketing untuk setiap acara sehingga penonton bisa memilih tempat duduknya sendiri sebelum pertandingan.

Hal penting lainnya adalah menjadikan kawasan SUGBK menjadi kawasan yang ramah pengunjung dengan perbaikan landskap dan area taman yang tersebar. Jadi nggak sabar untuk melihat wajah baru SUGBK mulai bulan Oktober 2017 ini.

GBK2

GBK5

Teks: Asril Wardhani (IG:@asrilwd)
Foto: Dok. Forum Skyscrapercity