Satu Tahun COVID-19 di Victoria, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Sudah lebih dari setahun Victoria berkecimpung dengan COVID-19. Mulai dari kasus pertama, outbreak yang menyebabkan lockdown selama berbulan-bulan, hingga kini proses rollout vaksin, pandemi COVID-19 mengalami pasang-surut di Victoria. Bagaimana situasi COVID-19 untuk kedepannya? Apa langkah yang bisa kita ambil sekarang setelah setahun berurusan dengan COVID-19? Kali ini, OZIP berkesempatan mewawancarai Dr. Cely Goeltom mengenai satu tahun COVID-19 di Victoria. Selamat membaca!  

Dr Cely Goeltom

Apa pandangan pribadi Dr Cely terhadap virus COVID-19 setelah setahun ini?

Yang jelas, COVID-19 itu ada dan penyebabnya dapat dideteksi dengan test yang cukup mudah seperti swab test, juga karena kenyataannya sekarang sudah terbukti bahwa ada lebih dari 215 juta penderita di dunia ini. Penyebab COVID (Coronavirus infection disease) adalah virus Corona CoV-2 SARS. 

Virus dapat ditemukan di udara dan juga dalam bentuk droplet. Ia masuk ke tubuh manusia terutama melalui saluran pernafasan dan bisa menyerang seluruh anggota dan bagian tubuh kita. Virus ini dapat berkembang ditubuh kita dengan cepat, dan bisa menjadi penyebab kematian yang cukup tinggi; walau demikian, sebagian penderita sembuh dan sebagian lagi tidak memiliki gejala.

COVID-19 bermutasi sangat cepat, yang merajai pada saat in adalah variant Delta. Oleh karena demikian cepatnya Covid ini menghantui dunia, para ahli dan pemerintahan harus bekerja cepat. Penelitian dan pembelajaran terpaksa dikerjakan bersamaan dengan pengambilan keputusan atau kebijaksanaan serta memberi arahan pada masyarakat. Jadi tidak heran terkadang peraturan ataupun arahan-arahan terpaksa harus dirubah. Sayangnya hal ini sering menimbulkan keragu-raguan dalam masyarakat.

Setelah lebih dari satu tahun Victoria dilanda pandemi COVID-19 secara pasang surut, bagaimana proyeksi Dr. Cely terhadap situasi COVID-19 di Victoria?

Kita memang mengalami pasang surut, sama seperti daerah atau negara lain. Di pertengahan tahun lalu, Victoria mengalami kenaikan drastis dengan jumlah mencapai 20,000 dan 820 korban meninggal. Dalam beberapa bulan kemudian hanya ada penambahan-penambahan kecil.  

Mulai bulan lalu kita terpaksa di lockdown lagi karena naiknya kasus COVID-19 Delta variant yang cukup tinggi. Kalau melihat dari angka kenaikan  dan kematian, kita bersyukur bahwa di episode kedua ini kita dapat menekan angka warga sakit berat (memerlukan ICU atau ventilator) sehingga tidak mengakibatkan kematian. 

Ini disebabkan, antara lain, karena sebagian dari first responder serta sebagian besar dari penghuni rumah jompo sudah mendapat vaksin, case tracing yang membaik, restriction dan prokes (masker, cuci tangan, jaga jarak, tidak kerumunan dan kurangi mobilitas) yang diberlakukan, dan perawatan serta pengobatan yang membaik. 

Menurut prediksi, apabila 70-80% penduduk yang eligible sudah divakasinasi lengkap maka restriction bisa sangat dikurangi dan bilapun dibutuhkan dapat dibuat seminimal mungkin (seperti barangkali masker didalam ruangan harus dipakai kembali dan major event mungkin perlu dibatasi jumlah partisipannya). 

Apa yang bisa Dr. Cely ceritakan mengenai proses vaksinasi di Victoria?

Di Victoria sudah hampir 33% penduduknya mendapat vaksinasi lengkap yaitu 2 kali, dan hampir 60% sudah mendapat pertama dan akan menerima yang kedua sesuai dengan jadwal masing-masing.

Tentunya keberhasilan vaksinasi tergantung dari: 

Tersedianya vaksin 

Saat ini di Australia ada 3 tipe yaitu AZ, Pfizer dan Moderna. Ketiganya efektif untuk mengurangi beratnya sakit yang diderita maupun kematian.
AZ dibuat disini, sedangkan Pfizer dan Moderna diimpor dari negara lain, jadi jumlahnya tergantung dari stock yang dapat kita terima.

Kesediaan orang untuk divaksin. 

Masih ada kelompok dan anggota masyarakat yang tidak bersedia di vaksin terutama karena takut akan efek samping ataupun keraguan akan dampak nantinya karena vaksin yang ada masih merupakan barang baru. Ini umumnya karena kurang ataupun salah informasi; jadi, penerangan dan edukasi memegang peranan penting.

Kesediaan dan kemampuan health care provider

Keberhasilan rollout vaksin juga tergantung dari kapasitas tenaga Kesehatan untuk memvaksinasi beberapa juta penduduk secepat mungkin dengan mengikuti semua ketentuan yang ada.

Bila semua rencana dan program vaksinasi terlaksana seperti yang direncanakan, maka di awal November, Victoria akan mencapai target 80%.

Menurut pandangan Dr. Cely, bagaimana respons masyarakat Indonesia di Victoria terhadap pandemi COVID-19?

Pada umumnya positif. Beberapa hambatan terutama bagi: 

– Mereka yang karena pekerjaan ataupun keadaan tidak dapat menyisihkan waktu untuk di vaksin

– Mereka yang kurang bisa mengikuti peraturan ataupun penerangan dari pihak berwenang karena kesulitan bahasa 

– Mereka yang tidak akrab dengan sistem kesehatan disini sehingga tidak dapat mempergunakannya seefektif mungkin.

Apa pesan Dr. Cely untuk warga Indonesia di Victoria terkait pandemi COVID-19?

Saran saya:

– Ikuti arahan pemerintah.

– Vaksinasi secepat mungkin.

– Secepatnya test kalau ada gejala panas atau infeksi saluran pernafasan. Tes juga walaupun tidak bergejala bila ada kemungkinan kontak atau berada didaerah yang terduga (tes COVID-19 tidak dipungut biaya/free of charge)

– Tetap menjaga protocol kesehatan.

Sekali lagi, vaksinasi secepat mungkin karena di Australia vaksinasi diberikan kepada semua orang, baik yang mempunyai Medicare ataupun yang tidak, secara cuma-cuma. Bagi yang tidak punya Medicare mereka bisa mendapatkannya di Vaccination Hub. Kalau ada keragu raguan, konsultasi dengan dokternya.

Selain itu tentunya tetap menjaga kesehatan dan cara hidup yang baik (diet, olahraga, istirahat /relaxation) sehingga akan menjaga dan memperkuat natural immunity kita.

Marilah kita menjadi berkat bagi orang-orang yang kita sayangi dan orang-orang sekitar kita dengan melakukan tindakan pencegahan penularan melalui prokes dan vaksinasi.

Teks: Dr. Cely Goeltom dan Jason Ngagianto 

Foto: Berbagai sumber