Satu Nusa Satu Bangsa Persembahan PPIA Victoria

Hari Sabtu, 31 Maret 2018 Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) Victoria sukses menarik minat ratusan pengunjung yang memadati lapangan belakang Konsulat Jenderal Republik Indonesia di 72 Queens Rd, Melbourne. Berbagai pertunjukan mulai dari tari latin, tari Ratoh Duek, pertunjukan angklung, sampai dengan band menarik minat dan perhatian mahasiswa yang menghadiri Alun-Alun 2018. Tak hanya itu, bazar dan booth makanan kecil juga mengundang selera untuk dinikmati.

Merupakan program rutin PPIA Victoria, Alun-Alun 2018 sudah diadakan sejak empat tahun lalu, sekaligus menjadi acara pertama yang diadakan di tahun 2018. Bertema “Satu Nusa Satu Bangsa”, Alun-Alun bermaksud untuk menyatukan pelajar Indonesia yang bisa saja berasal dari berbagai daerah di Indonesia tetapi di Melbourne tetap satu pelajar Indonesia. Tujuan utama Alun-Alun ini adalah sebagai sarana bagi mahasiswa baru untuk berkenalan dengan teman baru sekaligus mengenali organisasi yang ada di kampusnya masing-masing.

Alsa, mahasiswa Swinburne University of Technology, termasuk salah satu peserta booth yang hari itu berjualan seblak dan jilbab. Ditanya mengenai pendapatnya, Alsa dengan sigap menyatakan bahwa dirinya cukup menikmati suasana di acara Alun-Alun.

Pendapat yang sama juga dikemukakan Andhika, mahasiswa University of Melbourne.

“Bagus, banyak aneka makanan Indonesia. Sangat cocok ya untuk mahasiswa yang kangen kampung halaman. Lalu juga momen seperti bisa lebih mengakrabkan hubungan antar ranting PPIA di Victoria. Oya, menurut saya mungkin acara musiknya bisa diperbanyak supaya pengunjung makin betah ngobrol-ngobrol di sini.”

Ditanya mengenai program PPIA Victoria selanjutnya, Tasha, sekretaris PPIA menjawab

“Acara PPIA Victoria selanjutnya ada Victoria Cup di tanggal 12 Mei 2018. Victoria Cup adalah event olahraga yang bertempat di Monash Sport, Clayton. Lalu di bulan Agustus 2018 ada Temu Lawak 2018 yang bertempat di Athenaeum Theatre. Temu Lawak adalah event PPIA Victoria untuk merayakan kemerdekaan Indonesia yang berbentuk drama musikal.”

Teks: Putri Utaminingtyas